A Broken Queen Bag. 2

456 70 13
                                    

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

-

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

-

Aku menatap takjub ke arah cermin raksasa yang memantulkan relfleksi tubuhku dengan sempurna. Masih terdapat sebersit ketidakpercayaan yang terlintas dari otakku. Bagaimana bisa wanita cantik dalam refleksi itu adalah diriku?

Mataku kerjapkan perlahan kedua kelopak mataku dan mendapati bayangan sama di dalam cermin. Apakah itu berarti aku memang sangat cantik sekali? Apakah kira-kira wujud manusiaku dulu juga secantik ini?

Tiba-tiba kurasakan seseorang memeluk pinggangku dari belakang. Aroma tubuhnya yang khas sudah tercium oleh penciuman tajamku yang baru kusadari setelah diriku bukan lagi seorang manusia. Dan tak perlu waktu sepersekian milidetik untuk mengatakan bahwa kini Jungkook tengah menyandarkan kepalanya di atas bahuku. Rambutnya yang entah sedikit basah sama sekali tak mengangguku karena suhu dinginnya atau apa lah. Karena kupikir ketika bersentuhan dengan Jungkook, hanya ada kehangatan kurasakan.

"Kau pandai sekali teleportasi, huh?" aku tersenyum kecil memejamkan mataku merasakan pipi kami bersentuhan.

"Yah... aku sudah tak sabar menemui istriku."

Jungkook mengecup sekilas bekas gigitannya yang hanya meninggalkan sebuah bekas garis kecil di bagian leherku. Kemudian ia berbisik sesuatu ke arahku.

"Lakukan sekali lagi."

"Hemm..."

"Yang seperti ini..." Ia meraih telapak tangan kiriku dan menempelkannya pada permukaan pipinya yang sangat halus menyentuh indera perasaku yang kini sejuta kali lebih sensitif.

"Baiklah... sekali saja."

"Iya sayang," dengan gerakan yang tak dapat kuduga, ia mendaratkan sebuah ciuman tepat di permukaan bibirku yang semerah darah. Jika saja aku bukanlah seorang vampir, mungkin wajahku akan bersemu merah seperti kepiting rebus.

"Kau mengacaukan konsentrasiku sayang... aku tidak bisa." Akal sehatku mulai hilang ketika Jungkook gencar melumat bibirku belum lagi tangannya melingar di pinggangku.

"Maaf sayang, aku tidak akan mengganggu lagi." Oh ya ampun, sekarang Jungkook menunjukkan eskpresi yang lucu sekali saat aku membuka mata kembali. Bahkan aku pun tak akan sanggup menolakknya. Sebuah tatapan manja dengan senyum merekah pada bibir tipisnya membuatku melting seketika. Jeon Jungkook, kau tampan sekali sayang.

Just Junghyo✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum