Same Story Of Harry Potter!!

Start from the beginning
                                    

"Bagimana jika Bianca ingin yang lain. Seperti kematian Aliya agar kau tidak kembali padanya" Jimin menarik Nafas panjang dan meluruskan pandangannya. "Biarkan aku mati dengan Bianca, itu jauh lebih baik dari pada melihat Aliya dan anakku terluka" Taehyung tersenyum tipis dan mengacungkan jempol pada Jimin, laki-laki pemberani.

"Tidak salah Adikku menikah dengan mu" Jimin menggeleng pelan. Pernikahan ini memang tidak salah hanya saja nasib buruk Jimin yang salah. Membawa masalah untuk hidupnya dengan Aliya, seharusnya mereka bahagia jika saja tidak ada masa lalu gelap Jimin, dan sejatinya tidak terjadi jika Jimin tidak pergi ke New Zealand.

Tapi ada kalanya ujian harus dilalui untuk sebuah kebahagiaan dan takdir menyatukan mereka dengan semua masalah yang ada. Menghindari juga percuma karena tulisan Tuhan sudah menakdirkan itu. Ada kalanya memang semua yang buruk datang diawal, memberi pelajaran untuk bekal hidup. Tergantung bagaimana cara manusia menjalani ini. Menyerah atau memilih berjuang. Semua memang rumit dan memang seharusnya terjadi.

"Kau yakin akan menjadikan dirimu Umpan? Maksudnya membahayakan dirimu?" Jimin tersenyum tipis dan memandang jalan dengan datar. " Aku berani menaruhkan Aliya. Kenapa aku harus takut menaruhkan diriku? Sama sekali tidak Tae. Apapun untuk Aliya dan anakku. Mereka yang utama" Taehyung menarik nafas dalam-dalam. Jimin tidak berubah.

"Bianca Psikopat" cetus Taehyung dengan dalam. "Dan aku akan jadi malaikat Maut untuk dirinya. Kau ingat saat Film Harry Potter menayangkan Scene Dimana Harry Potter Menyerahkan diri pada Lord Voldemort untuk dibunuh?" Taehyung menatap Jimin dalam. Apa yang dikatakan laki-laki ini?

"Aku tidak mengerti" Jimin tersenyum manis dan membalas tatapan Taehyung. "Lord Voldemort membunuh Harry Potter untuk mengakhiri kekhawatirannya  akan kematian. Tapi dia tidak sadar jika dengan membunuh Harry Potter diapun akan kehilangan nyawanya. Aku akan jadi Harry Potter, menyerahkan diri tapi bukan untuk dibunuh, tapi membunuh"

"Dan bukankah harus ada Narcissa Malfoy untuk menyelamatkan Harry Potter?" Tanya Taehyung memperjelas. "Kau mengatakan jika tidak semua rencana akan mulus. Pasti akan ada batu sandungan disana, begitupun rencana ini. Akan aku temukan Narcissa Malfoy disana. Jaga saja Ginny-ku, dan kau jadilah Ronald Weasley. Kakak yang Khawatir pada adiknya" Taehyung menggeleng pelan. Tau apa yang Jimin fikirkan.

"Dan ya Kufikir Lisa cocok jadi Hermione Granger, mengingat dia Jenius" tambah Jimin dengan senyum tipis.

"Apapun itu, kembalilah dengan selamat"

"Doakan aku"

*

"Dari mana?" Jimin tersenyum manis mendengar suara serak Aliya. Sepertinya terbangun karena kehadirannya, ini sudah jam 3 dini hari dan Jimin baru kembali bersama Taehyung. Jimin hanya bilang akan pergi dengan Taehyung mencari udara segar. Jelas tanpa memberitahu tempatnya. Aliya tidak boleh terlalu khawatir padanya.

"Menikmati Soju dipinggir Jalan dengan Taehyung. Kenapa hem? Merindukan aku?" Tubuh kecil Aliya langsung meringsek memeluk Jimin, benar adanya ada sedikit bau Soju, Aliya memang tidak bisa minum hanya saja tau baunya. Jimin sudah ganti baju dengan piama. Dan baunya tidak dominan.

Jimin mengusap rambut sepunggung Aliya. Benar-benar menyayangi wanita dalam dekapanya ini. Apapun itu untuk Aliya. "Ya. Karena tumben kau tidak bawa Ponsel" cetus Aliya masih dengan suara serak. Mengantuk memang masih menguasai hanya saja ingin mendengar cerita Jimin yang tiba-tiba pergi tanpa Ponsel. Biasanya itu tidak akan tertinggal. Memang bukan hal utama, tapi mengingat jika mereka dalam ancaman maka ponsel adalah hal yang harus dibawa kemanapun.

"Aku hanya butuh waktu untuk diriku sendiri sayang.."

"Tanpa aku?" Sela Aliya yang membuka lebar matanya. Mendongak menatap wajah Jimin yang menunduk menatapnya. "Hem. Aku butuh waktu sendiri, Benar-benar untuk diriku, tanpa wanita cerewet ini" Aliya mendengus dan kembali mendusel pada dada bidang Jimin. Tau jika Jimin tidak mau diganggu dan itu artinya Jimin butuh ketenangan.

All About Sex! 21+Where stories live. Discover now