Park Jimin

4.2K 217 10
                                    

Happy Reading.

+

Memiliki anak dan mengurus semua sendiri menjadi tantangan baru untuk Aliya yang notabenenya anak manja dan selalu mendapatkan apa yang selalu diinginkan dengan mudah. Menjadi ibu tidak mudah rupanya. Aliya sempat terkena Baby blues setelah melahirkan Jeno, menjadi lebih sensitif dan selalu menangis, Aliya bangkit dengan perlahan bersama Jimin disisinya.

Jimin setia disisinya saat Aliya memutuskan untuk merawat Jeno sendirian tanpa bantuan siapapun, Jimin benar-benar membantu Aliya yang tidak tau apapun. Jimin berubah jadi Perfect Husband untuknya dan Daddy untuk Jeno.

Aliya mengakui jika Jimin lebih banyak berubah, kedewasaan Jimin dan cara perilaku Jimin yang membuat Aliya terkejut dan senang. Aliya bahagia mempertahankan Jimin waktu itu. Meyakini jika Jimin akan kembali dan memulai semua dari awal.

Jimin mendatangkan wanita gila kedalam kehidupan Aliya yang sempurna, luar biasa menguras tenaga dan emosi.

Tapi semua terbayar dengan kehadiran bayi mungil yang mirip Jimin tapi punya bibir Aliya. Jeno adalah pelengkap hidup mereka.

Seperti hari ini tidak ada yang Aliya lakukan setelah menidurkan Jeno, bayi 7 bulan itu baru terpejam beberapa saat setelah bermain dengan Aliya diruang tengah. Jimin janji akan pulang sore untuk menjaga Jeno, jadi Aliya bisa masak makan malam untuk mereka.

Jimin memang sering pulang sore dari pada malam, selalu mengatakan tidak untuk lembur.

"Aku punya banyak uang untuk menggaji karyawan ku lembur. Jadi untuk apa aku lelah sendiri sementara ada anak istriku dirumah. Lupakan"

Itu adalah kata-kata Jimin saat Aliya bertanya. Luar biasa sombong dan menyebalkan tapi Aliya merasa bersyukur karena waktu Jimin tercurah untuk mereka berdua.

Kembali ke bayi mungil yang tertidur itu, Aliya tidak bisa berhenti takjub meskipun selalu melihat Jeno, perpaduan sperma Jimin dan sel telurnya menghasilkan manusia yang menggemaskan. Aliya selalu menikmati momen melihat Jeno tertidur. Bayi ini mengalihkan dunia Aliya. Semua milik Jeno. Jeno akan selalu menjadi tersayang, mengingat Aliya sempat menyia-nyiakan Jeno saat Jimin hilang waktu itu. Aliya melupakan jika ada bayi yang harusnya dirinya jaga. Bagaimana Aliya sebodoh itu dulu?

"Maafkan Mama sayang" Aliya mencium lembut jari mungil Jeno, Aliya akan selalu merasa bersalah untuk itu.

"Jadilah anak yang tidak akan membuat siapapun khawatir sayang, jaga dirimu dengan baik hingga tidak ada yang bisa melukaimu. Kau harus jadi anak kuat hem" Aliya memberikan ciuman sayang pada dahi lebar Jeno.

"I Love U..."

"Kapan terakhir kau bilang itu padaku sayang?" Aliya berbalik mendengar suara Jimin. Laki-laki itu bersandar pada pintu dan menatap keduanya.

Jas yang sudah tidak ada, kemeja tanpa dasi dengan lengan yang digulung sampai siku serta 3 kancing yang sudah terbuka. Rambut acak-acakan Jimin menambah kesan hot.

"Kapan datang?"

"Saat tangan kecil itu kau hujani dengan ciuman kasih sayang. Sekarang jawab kapan terakhir kau memanjakan aku dengan hal-hal manis ini" sungut Jimin kembali ketopik utama. Serius sejak Jeno ada Aliya sedikit mengabaikan Jimin. Selalu terfokus pada Jeno, memang Aliya melayani dirinya hanya saja tidak sepenuh dulu dan Jimin cemburu meskipun Jeno anaknya sendiri. Serius.

Jimin tidak suka berbagi tapi mengingat Jeno adalah benihnya sendiri Jimin harus mencoba menghilangkan kecemburuan gilanya itu. "Entahlah aku lupa" Aliya membenarkan selimut Jeno dan turun dari ranjang Jeno lalu menghampiri Jimin.

All About Sex! 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang