Dunia Zara seakan runtuh, ia terkejut mendengar kabar itu di hari terakhirnya mengabdi. Sadar Ilham pergi, Zara berlari menyusul dengan membawa bunga yang diberikan Arga. Ia ingin Ilham membawanya pada Arga, memastikan bahwa pria itu baik-baik saja. Arga pasti masih hidup, pria itu telah berjanji akan melamarnya. Arga tidak boleh pergi meninggalkannya sebelum memenuhi janjinya. Namun terlambat Ilham sudah pergi dengan mobil Jeep milik Arga. Ia berusaha mengejar mobil itu dari belakang. Bahkan berteriak menyebut nama Ilham. Tapi mobil itu terus melaju seakan tak peduli.

"Ilham... Berhenti. Hiks.. berhenti...aku... Ingin bertemu Kapten..."

"Tolong berhenti.. bawa aku hiks..bawa aku..." Zara berlari sekuat tenaga mengejar mobil itu. Ia harus bertemu Arga. Ia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada pria itu.

"Aku ingin bertemu Kapten Arga....."

"Hiks... Bawa aku.." Ucapan Zara seperti angin lalu, mobil Jeep itu sudah tidak terlihat lagi. Zara menyesal telah berpikiran negatif pada Arga tadi. Pasti Ilham membencinya, hingga tak ingin membawanya. Andai tadi ia tidak menuduh yang macam-macam pasti tidak akan seperti ini. Pasti ia bisa melihat Arga.

Suara tangis Zara semakin kencang. Ia berhenti berlari disaat tak mampu mengejar mobil itu, namun tubuhnya limbung jatuh ke tanah. Zara memeluk erat bunga Anggrek pemberian Arga. Lalu membaca surat yang digenggamnya.

Dear Zara..

Kuberikan anggrek cantik ini untuk menggambarkan perasaanku padamu. Sebelumnya aku ingin sedikit bercerita kenapa aku memilih bunga ini dari sekian banyak bunga.

Anggrek berwarna merah muda melambangkan rasa cinta yang mendalam.

Untuk tumbuh mekar dan cantik anggrek butuh perjuangan, mulai dari kesesuaian nutrisi dan zat hara, kebutuhan air dan tingkat kelembapan lingkungan. Ia tidak bisa tumbuh disembarang tempat. Proses tumbuh bunga anggrek ini menggambarkan bahwa menuju keindahan yang abadi diperlukan waktu yang tidak singkat dan perjuangan keras.

Sama seperti saya yang akan memperjuangkan perasaan saya padamu hingga mencapai keindahan yang abadi. Percaya pada saya apapun yang terjadi saya akan datang padamu. Saya akan menemukanmu, dimanapun kamu berada.

Maafkan jika kata-kata saya kurang romantis, karena saya bukan hanya sekedar ingin memberikan kata-kata untukmu, kamu berhak mendapatkan yang lebih berharga dari itu, yaitu hati saya.. bagiku kamu adalah tempatku mengabdikan seluruh jiwa dan ragaku, Zara gadis kecilku...

Kapten Arga..

Tubuh Zara bergetar membaca itu. Nafasnya tersengal, airmatanya semakin menetes membasahi wajahnya. Zara memeluk erat bunga Anggrek itu seakan-akan dia adalah Arga. Malam ini terasa dingin dan mencekam. Ia tidak menyangka jika hari dimana Arga membawanya pergi ke pantai akan menjadi hari terakhir mereka bertemu.

"Bahkan disaat seperti ini kamu masih bisa membuatku semakin mencintai mu.. hiks..."

***

Arsena tersenyum melihat istrinya terbaring di ranjang. Seharian penuh mereka menemani anak ketiga mereka yang masih berusia 5 tahun bermain di Timezone. Arshaka Xavier Anggara merupakan anak ketiga sangat lah hiper aktif, pasti istrinya kelelahan mengurusinya. Kemudian Ia naik ke atas kasur memeluk pinggang istrinya dari belakang tak lupa memberikan kecupan di leher dan bahu terbuka Afiqah.

Seakan tahu ada yang menganggunya Afiqah terbangun. Ia menatap malas suaminya yang seakan meminta sesuatu. Afiqah hapal tatapan itu, padahal Arsena sendiri yang menyuruhnya istirahat tapi sekarang siapa coba yang minta tempur. Bukannya Afiqah ingin menolak, tapi sedari tadi hatinya dilanda gelisah. Entahlah tiba-tiba ia memikirkan Arga anaknya yang berada jauh di pulau seberang. Hal itu membuat Afiqah tidak ingin melakukan itu bersama Arsena.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang