Is It Too Late? (1)

Start from the beginning
                                    

Taehyung berdecak mendengar ucapan Jungkook itu. Belum apa-apa, pria ini sudah mundur saja.

"Kenapa kau langsung mundur. Bergeraklah mulai sekarang."

Seketika senyum Jungkook mengembang. "Baiklah"

***
Jungkook berjalan cepat saat matanya menangkap tubuh Jihyo berjalan menuju cafetaria bersama Mina.

"Hai Jihyo?" sapanya manis sudah berdiri di hadapan Jihyo.

"E—ehm... ha—hai," balas Jihyo kikuk. Rasanya aneh saja Jungkook menyapanya semanis ini. Karena ini juga pertama kalinya mereka berbicara berdua.

"Pulang sekolah, temui aku di rooftop," ujar Jungkook seraya mengerlingkan sebelah matanya.

Tanpa menunggu jawaban Jihyo, Jungkook sudah duluan berlalu begitu saja.

Jihyo tercengang mendengarnya. Mina menyenggol bahu Jihyo, menyadarkan gadis itu.

"Aku rasa Jungkook oppa menyukaimu."

"Ha?"

"Dari senyumnya, kau tahu kan, dia biasanya begitu cuek dengan gadis lain. Ini pertama kalinya dia terlihat manis di hadapan gadis, dan gadisnya itu kau. Betapa beruntungnya dirimu," cerocos Mina.

Jihyo menggeleng pelan. "Tapi aku tak merasa beruntung."

Kenapa tidak Taehyung oppa saja?

***
Jihyo begitu ragu mendekati punggung pria bergigi kelinci ini yang berada tak jauh darinya. Angin kencang di rooftop ini pun membantu menghilangkan rasa gugupnya yang tiba-tiba datang.

"A—ada apa sunbae?"

Jungkook berbalik mendengar suara lembut yang begitu ia sukai itu. Ia tersenyum manis pada Jihyo, tanpa malu-malu ia mendekati tubuhnya pada Jihyo, membuat Jihyo terpaksa memundurkan sedikit langkahnya.

Jungkook tertawa kecil melihat hal itu. "Jangan takut, aku tidak akan menerkammu."

Jihyo menunduk, tak berani menatap kakak kelasnya itu.

Jungkook terdiam sebentar memandang wajah Jihyo yang begitu cantik. Rambut hitam gadis bermata besar ini bertebrangan dengan bantuan angin kencang di rooftop ini dan itu menambah nilai kecantikan gadis ini. Jantungnya bahkan sudah berpacu dengan cepat.

Jungkook mengangkat satu tangannya memegang dadanya yang berdebar hebat. Ia menggeleng kecil. "Ini gila," gumamnya.

Jihyo mendengar gumaman itu mendongak, mengernyit. "Ke—kenapa sunbae?" tanyanya takut-takut.

Jungkook tersenyum, ia mengangkat dagu Jihyo membuat Jihyo terpaksa mendongak menatap mata Jungkook.

"Jangan memanggilku sunbae. Panggil saja oppa."

Jihyo mengangguk mengerti. Ia kembali menunduk takut.

"Jihyo-ah..."

Jihyo terpaksa mendongak kembali. "Jangan terus menunduk, aku tidak bisa melihat mata indahmu itu." ujar Jungkook seraya tersenyum lembut.

Jika Taehyung yang mengatakan seperti itu, Jihyo yakin ia akan terbang ke langit. Tapi sayangnya bukan Taehyung yang berbicara hal itu, melainkan pria begigi kelinci yang sama sekali tak pernah berbicara dengannya dan ini pertama kalinya.

"Apa yang ingin kau bicarakan, oppa?" rasanya ragu mulut Jihyo memanggil Jungkook dengan sebutan 'oppa'

Jungkook menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan. Ia mengangguk yakin. "Aku menyukaimu."

2 kalimat itu berhasil membuat Jihyo membulatkan matanya. Apa ia tak salah dengar?

"Jika kau bertanya, kenapa aku bisa menyukaimu? Jawabannya tak ada. Aku juga tak tahu. Melihatmu seperti ini berhasil membuat debaran kuat di hatiku," Jungkook kembali memegang dadanya.

Tepat sekali, jantungnya berdetak semakin kencang seperti ingin meledak.

"Wajahmu manis, suaramu begitu lembut jika ku dengar. Setiap melihatmu, jantungku selalu berdetak dengan kencang. Dan sekarang aku mengerti, bahwa aku memang menyukaimu."

Jihyo menggigit bibir bawahnya mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Jungkook ini. Sekali lagi, jika Taehyung yang mengatakannya, pasti ia akan berteriak kegirangan tidak jelas lalu berteriak mengatakan hal yang sama.

"Kau ingin menjadi kekasihku?"

Jihyo meringis. Ia menatap Jungkook seraya menggeleng kecil. "Maaf... oppa."

Jungkook mengangguk beberapa kali mendengar penolakan itu. Ia tahu ini terlalu cepat. Mereka saja bahkan belum saling mengenal dengan dalam. Walaupun di hatinya sakit dengan penolakan mentah-mentah ini.

"Aku mengerti. Beri aku kesempatan untuk membuatmu jatuh cinta padaku."

Jihyo menatap Jungkook diam. Bimbang, ingin memberikannya atau tidak.

"Beri aku waktu 3 hari. Dalam 3 hari ini aku akan membuatmu menyukaimu, jika aku berhasil, kau akan menerimaku. Tapi jika gagal, aku akan menyerah," lanjut Jungkook.

Jihyo menjilat bibir bawahnya, ragu menerimanya atau tidak.

"Ku mohon Jihyo..."

Jihyo tak tahan dengan tatapan memohon itu. Akhirnya ia mengangguk menerimanya. Hal ini sontak membuat Jungkook berteriak senang.

"Baiklah Jihyo... 3 hari ini aku akan membuatmu jatuh cinta."

Jihyo hanya diam membiarkan Jungkook tersenyum bahagia.

Cup!

Jihyo terbelakak saat tiba-tiba Jungkook mencium pipinya sekilas. Ia mendongak menatap Jungkook tak percaya.

Jungkook terkekeh. "Ini masih awal. Maaf, aku begitu bahagia."

***
TBC...

*cerita ini juga udh pernah aku pub beda cast juga :( aku gak tau lg mau pub apa. kebanyakan ide tp malasnya dominan T_T kalo ada castnya beda, tolong diingetin biar bisa diganti heheee...

Just Junghyo✔On viuen les histories. Descobreix ara