Learn To Love Me

Mulai dari awal
                                    

"Hentikan semua ini Jihyo!!! Ayah bisa jatuh sakit kalau kamu terus seperti ini!!" suara Hyujin semakin keras, bahkan kedua mata pria tua ini mulai memanas. Tidak habis pikir dengan kelakuan anak gadisnya.

Jihyo memberanikan menatap sang ayah. "Ayah... maaf." Lirihnya.

"Putuskan Daniel segera! Ayah yang akan mencarikan kamu pria yang jauh lebih baik. Dia pria bajingan Jihyo!!"

"Ayah! Aku nggak mau." Tentang Jihyo.

"Apa yang ada di otakmu sekarang Jihyo? Semenjak kamu bersamanya, kamu jadi sering sekali keluar masuk club, pulang dengan keadaan mabuk, memamerkan tubuh kamu ke semua orang, kamu juga sudah berani MEROKOK!! Siapa pria bajingan itu mengajari anak gadisku menjadi seperti ini!!"

Hyujin terdiam seketika menekan dadanya saat terasa sesak tiba-tiba.

"Ayah tenangkan dirimu." Juri langsung mencoba menenangkan suaminya, takut-takut asma Hyujin kembali kambuh.

"Ayah..." Jihyo berlirih melihat ayahnya mulai kesakitan memegang dada.

"Jihyo... ibu mohon, turuti keinginan ayah kamu ini nak..." ujar Juri sudah duluan merintikkan air matanya.

Jihyo terdiam seketika. Ia merasakan air matanya mulai turun. Segera ia menyekanya dengan kasar. "Baik ayah, ibu aku bakal menyetujuinya dengan terpaksa."

***

Café Triumph, good luck dear.

Jihyo berdecak kesal membaca pesan dari ibunya yang menunjukkan lokasi kencannya pada pria pilihan kedua orangtuanya. Ia sangat terpaksa menerimanya. Jika tidak karena penyakit ayahnya, ia sangat enggan sekali menerima ini. Siapa pun pria itu, ia bersumpah akan membuat pria itu jengah dengan sikapnya.

Setelah beberapa menit akhirnya Jihyo telah sampai di café tersebut. Ia turun dari mobilnya dan segera masuk. Sejenak ia mengedarkan pandangannya mencari sosok pria yang pernah ia lihat di foto yang pernah ayah dan ibunya dengan antusias perkenalkan padanya. Tak butuh lama, Jihyo langsung dapatkan. Ia berjalan santai mendekati pria yang kini sedang duduk membelakanginya. Bisa Jihyo tebak langsung.

Jihyo langsung duduk begitu saja hingga membuat pria yang sedari tadi memainkan ponselnya mendongak merasakan kehadiran Jihyo. Pria itu malah terdiam tak berkedip melihat kecantikan Jihyo. Pipi chubby, tipe idelanya sekali, mata bulat yang indah seperti boneka Barbie begitu pun bibir merah tipis menggairahkan itu mampu menarik ujung bibirnya.

Melihat reaksi pria di depannya, Jihyo memutar bola matanya malas. "Ck, buruan deh selesaikan kencan sialan ini. Gue nggak punya waktu." Ujarnya kesal tak suka dengan pria di depannya ini langsung.

Pria itu kemudian tersadar. Ia masih menarik ujung bibirnya walau tau reaksi Jihyo yang pasti sudah menolak keras kencan ini.

"Aku Jeon Jungkook. Senang berkenalan denganmu Park Jihyo." Jungkook mengulurkan satu tangannya bermaksud berkenalan dengan Jihyo lebih dekat, tapi melihat reaksi Jihyo yang sama sekali enggan menyambut tangannya membuatnya perlahan menarik tangannya, mencoba tersenyum tipis.

"Mmh... kamu mau pesan apa?" tanya Jungkook lembut masih tersenyum, ia mengambil papan menu itu kemudian menyerahkannya pada Jihyo.

Dengan wajah yang sama sekali tidak niat, Jihyo tidak juga mengambilnya. Kepalanya menggeleng. "Samain aja deh biar cepet. Makan waktu banget sih cuman mau mesen doank. Kenapa nggak dari tadi aja? Ck... nyusahin lo."

Jungkook mencoba memaklumi sikap ketus Jihyo ini. Ini perjodohan yang dilakukan kedua orangtua mereka. Jungkook sendiri tidak ingin menolak mengecewakan ayahnya. Sudah ke berapa kali ia mengecewakan ayahnya dan sekarang ia tidak ingin kembali membuat ayahnya kecewa. Ayahnya akhirnya menyetujui dirinya menggapai cita-citanya menjadi seorang fotografer saja sudah membuatnya sangat bahagia sekali. Maka dari itu ia akan membalas semuanya agar ayahnya bahagia. Ayahnya saja sudah sangat antusias hanya memperkenalkan foto Jihyo pada dirinya, ia tidak bisa apa hanya membalas dengan senyuman anggukan setuju.

Just Junghyo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang