***
Sedari tadi Jihyo hanya mendesah kasar dan merengut. Guru yang sedang mengajar di depan sana pun tak di usiknya. Dia hanya memikirkan kejadian semalam. Baru saja kesal dan marah dengan perjodohan mendadak itu, dan sekarang dia menjadi takut sendiri setelah melihat siapa pria yang di jodohkan padanya.

Rasanya dia ingin sekali menghilang saja dari dunia ini, enggan menampakkan tubuhnya di hadapan pria itu, yang memang satu sekolahnya. Benar-benar tak di duga.

***
"Jadi?"

Jihyo terdiam bingung mau menjawab apa. Yang pasti jarak dia dengan calon suaminya kini sangat dekat hingga lengannya dapat bersentuhan dengan lengan pria itu. Kenapa coba tadi pria itu masuk kedalam kelasnya membuat kelasnya menjadi heboh karena kedatangan pria itu. Dia menjadi malu sendiri saat pria itu menatapnya lalu tersenyum lembut. Dan sekelas kembali gempar, seperti melihat artis papan atas saja. Dan disinilah sekarang, pria itu membawanya duduk di bangku yang tepat menghadap lapangan bola. Hanya duduk berdua!

Tak ada sahutan dari Jihyo, pria itu melirik Jihyo dari ujung matanya.

"Apa kau menerima perjodohan ini?" Tanya pria itu.

Jihyo tersadar, seketika ia meneguk ludahnya. Jantungnya berpacu dengan kencang. Kedekatannya dengan pria itu membuatnya benar-benar seperti orang bodoh.

"A..akuu tidak tau." Jawab Jihyo pelan tapi masih di dengar pria itu.

Pria itu tak menjawab, mereka sama-sama diam. Hingga Jihyo memberanikan berbicara.

"Bagaimana denganmu? Apa kau menerimanya?"

Pria itu mengalihkan pandangannya pada Jihyo, dan sedetik kemudian ia tersenyum tipis. "Sebenarnya aku ingin, hanya..."

Jihyo menunggu ucapan selanjut pria itu. "aku sudah memiliki kekasih" lanjut pria itu kembali menatap kedepan.

Mendengar itu, tentu saja mampu meremuk hati Jihyo. Padahal ia hampir senang mendengar, pria itu ingin menerimanya tapi kenapa pria itu memiliki kekasih. Rasanya sedih sekali, padahal pria itu tidak tau betapa bahagianya dia saat tau kalau pria itu yang di jodohkan pada dirinya.

"Aku lupa menanyakan namamu, aku Jungkook"

Aku sudah tau namamu dari dulu

"Jihyo" jawab Jihyo seraya tersenyum tipis.

Ntah kenapa rasanya kisah cintanya begitu menyedihkan. Di jodohkan dengan pria yang di sukainya, tapi pria itu malah sudah menyukai kekasih. Padahal ia sudah menyukai pria itu dari dulu, dan kini dia harus menerima nasibnya.

"Apa aku pengganggu hubungan kalian?"

Jungkook beralih menatap Jihyo. Ia mengangkat alisnya satu. "Tidak. Jangan berpikir seperti itu, kita di jodohkan. Ini salah orangtua kita, yang terlalu obsesi karena persahabatan mereka hingga melibatkan kita"

Jihyo mendesah, tapi tetap saja dia merasa seperti pengganggu hubungan orang lain. Seperti parasit yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah dan merusak segalanya.

***
Setelah pertemuan Jihyo dengan Jungkook itu, mereka tak pernah lagi bertemu ataupun saling sapa jika tak sengaja bertemu. Bukan Jihyo yang inginkan ini. Tiba-tiba saja sikap Jungkook berubah pada dirinya. Padahal baru kemarin Jungkook tersenyum manis dan berbicara lembut padanya tapi sekarang pria itu malah seakan tidak mengenali dirinya. Terkesan dingin malah dengan dirinya, bahkan seakan tidak menganggap Jihyo tak ada. Ia sendiri menjadi bingung dengan sikap Jungkook, apa karena perjodohan itu?

"Ibu! Kenapa coba Ibu harus menjodohkan ku"

Baru saja Jihyo sampai di rumahnya, ia langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa mengucapkan salam atau apapun, ia langsung menghampiri Ibunya dan berteriak seenaknya.

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now