"Aku selalu sibuk! Sekarang pergi dari kelasku" tekan Jennie dengan masih menatap pemuda itu tak suka.

Jihyo yang sedari tadi hanya menyaksikan mereka berdua, akhirnya berdiri. "Jennie, kau tak boleh seperti itu" tegur Jihyo.

Jennie beralih menatap Jihyo, "Yasudah kau saja yang menemaninya, aku tak punya waktu bersamanya" ujar Jennie lalu dia melangkah pergi meninggalkan kelasnya sendiri dengan perasaan kesal.

Setelah kepergian Jennie, Jihyo beralih menatap pemuda itu dengan prihatin. "Maafkan Jennie"

Pemuda itu tetap saja tersenyum. "Tak apa, aku sudah biasa"

"Apa mau ku temani?" tawar Jihyo.

Pemuda itu menggeleng kecil. "Tak usah, aku lihat kau punya PR yang menumpuk di mejamu" tolak pemuda itu halus sambil melirik meja Jihyo yang penuh dengan buku pelajaran.

Jihyo menyengir sambil menggarut rambutnya yang tak gatal sama sekali. "Iya sih"

"Yasudah aku pergi dulu ya"

Jihyo masih menatap kepergian pemuda itu dari ambang pintu kelasnya, lalu dia menggeleng kecil. "Sudah tampan, sabar, baik lagi, siapa sih yang tidak tertarik dengannya, apa mata Jennie rusak ya?"

***
"Jungkook lempar sini"

Jungkook segera melemparkan bola basket yang di tangannya kearah Mingyu. Lalu dia berlari mendekati Hoshi, lawannya. Kedua tangannya terangkat keatas memberikan instruksi pada Mingyu agar memberikan bola padanya. Mingyu yang mengerti langsung melemparkannya pada Jungkook, dengan cepat Jungkook menangkapnya lalu memasukkannya ke dalam ke ranjang basket itu.

Suara sorakkan langsung keluar begitu saja dari penonton saat melihat bola telah masuk ke keranjang basket. Jungkook tersenyum puas, lalu ia langsung berlari kearah temannya kemudian bertos ria.

Di sisi lain, Jihyo yang menontonnya berdiri lalu bertepuk dengan antusias. Sedangkan di sebelahnya, Jennie malah menopang dagunya malas lalu menguap.

Matanya malah bosan melihat permainan basket sekolahnya. Tak sengaja matanya menangkap Jungkook yang juga sedang meliriknya sambil tersenyum manis, tapi ia malah membuang mukanya.

Jihyo yang melihat itu menduduki dirinya kembali lalu menyenggol Jennie. "Enaknya dapat senyuman Jungkook" goda Jihyo.

Jennie menatap Jihyo malas. "Aku tidak merasakan enak, yang ada muak" ujarnya.

Jihyo memilih kembali bersorak daripada melayani Jennie.

"Bisakah kita kembali!" teriak Jennie di kerumuan sorak-sorak penonton.

"Tidak!" balas Jihyo tanpa beralih.

***
Suara bisikan mulai menggema di seluruh kelas Jennie saat Jungkook datang memasuki kelasnya dengan membawa sebuket bunga mawar.

Jennie yang melihat itu menggiggit bibir bawahnya, dia bukan tersipu melainkan malu. Segera dia membenamkan kepalanya.

Dengan senyum yang menawan Jungkook mendekati bangku Jennie, jantungnya kini berdetak lebih kencang melihat gadis itu. Walaupun ia tahu Jannie berpura-pura tidur karena kehadirannya.

Setelah dia sampai di bangku Jennie, dia langsung menyenggol bahu gadis itu.

Jennie menggeram marah. Ia tarik nafasnya dalam, akhirnya ia meneggakkan tubuhnya kembali. Sedikit mendongak menatap Jungkook tak suka. "Ada apa!" Tanyanya langsung.

Jungkook langsung saja berjongkok di sisi bangku gadis itu sambil menyerahkan sebuket bunga mawar itu di hadapan Jennie.

Spontan kelas langsung bersorak tidak jelas, bahkan dari kelas lain ada yang ikut melihatnya bersusah payah menerobos dari luar jendela kelas itu.

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now