Rumah

43 3 0
                                    

Senyumku adalah kelambu yang melindungi sekujur tubuh yang gering. Setiap kali kita berbicara, ada api kecil yang membakar ranjangku. Boleh jadi sudah tiba masanya kita tidur di kamar yang tidak bertombol.

Senyummu seringkali merungkai misteri yang polos di dalam almariku. Setiap kali kubongkar isi-isinya, apa yang kutemui hanyalah baju-baju hitam buat berkabung. Kadangkala dingin malam sering terperangkap di dalamnya. Membuatkan kita asyik memakai pakaian yang menularkan sakit salju ke dasar hati.

Melalui jendela kamar kita termangu tanpa kata. Barangkali sudah tiba masanya untuk kita tidak lagi memandang bulan dengan tafsir yang sama.

Yang tinggal hanyalah gelap malam, paruh patah dan kata-kata keguguran.

Sajak-Sajak Yang Berteduh Di Bawah SuramWhere stories live. Discover now