Sajak-Sajak Yang Berteduh Di Bawah Suram

Angin Lintang Yang Menghumban Seorang Lelaki Ortodoks

Aku kurang peka tentang keberadaanmu
apa yang kutahu
hanyalah meredah belantara di dalam fikiranku
yang kian menebal dengan lalang lara
sering ditemani unggas-unggas
yang menyanyikan gurindam teka-teki

Aku kurang arif tentang raga jiwamu
memasukinya seolah berada di dalam sebuah perpustakaan usang
yang jarang dikunjungi
berbuat bising di dalamnya
seolah-olah menantikan saat untuk dipancung
oleh sang algojo

Perlukah aku sertakan satu validasi?
Di saat kau memandangku dengan pegun
bersama sepasang mata yang tidak berkelip
melihat diriku bak simpang tersasar

Adakah aku seharusnya menjadi kesilapanmu yang menunggu saat wujud?