Sajak-Sajak Yang Berteduh Di Bawah Suram

Bunga Api Di Langit Jalan Brighton

Pepohon ru masih lagi setia
Menyaksikan setiap gerak laku
Tubuh-tubuh kecil yang berlari tanpa erti
Menerjah lorong pejalan kaki
Lalu menerobos ke pantai
Meninggalkan protokol harian
Lantas membunuh setiap busa-busa halus yang meratapi pasir

Namun aku terpaksa berlaku kejam terhadap waktu
Meredah lalang-lalang hidup yang kian meninggi

Berat
Namun aku harus menzalimi setiap isi hati yang pernah jujur padaku

Memori
Ianya menyusur sekata pada kelajuan rindu
seperti jarum yang merentas bintik-bintik halus pada piring hitam
Mendendangkan irama yang pernah mewarnai kanvas hidupku
Realiti dahulu yang kini menjadi mimpi
Namun masih tersemat kemas di dalam melodi

Memori
Berdansa bersama di gigi pantai
Dalam usia yang tidak kenal erti duka
Yang pernah merajai hati
Menduduki takhta di dalam istana sanubari
yang kini sepi