Seven (5) get away from me

Start from the beginning
                                    

"Pergilah, Jung. Aku butuh istirahat."

Jihyo mendorong pria itu mundur, merasa enggan melepaskan tanganya dari dada bidang Jungkook yang keras yang sebelum ini tidak sekalipun dia sentuh.

Jungkook tidak sedikitpun berniat untuk pergi. Pria itu mendorong Jihyo masuk ke dalam kamar dan menutup pintu di belakangnya. "Tidak sebelum kau memaafkanku dan memberiku kesempatan untuk membuktikan kalau aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku lagi. Dan aku mencintaimu, percayalah padaku."

Kata itu bagaikan nyanyian bidadari di neraka. Mengagumkan namun menyakitkan. Jihyo takut meraih cinta yang ditawarkan Jungkook untuknya, dirinya tidak sanggup lagi, sakit itu tidak mudah dilupakan meskipun dia meminum air surga yang diberikan bidadari untuknya. Karena bidadari dan neraka adalah suatu hal yang tidak dapat berdampingan.

"Aku tak bisa."

Kaki Jihyo berjalan mundur ketika Jungkook melangkah maju. Pria itu menatapnya penuh tekad yang dapat Jihyo rasakan di mata tajam Jungkook.

"Aku dapat membuktikan bahwa kau masih mencintaiku." Jungkook yakin itu, kalau tidak Jihyo tidak akan setakut ini kepadanya dan memilih menghindar.

"Kumohon... pergilah, aku butuh istirahat." Kaki Jihyo tersudut sofa di belakangnya, dirinya sudah tidak bisa lari lagi.

"Kalau begitu beri aku waktu, satu bulan. Tidak, satu minggu tetaplah di Korea jika sampai saat itu aku masih tidak bisa membuatmu jatuh cinta lagi kepadaku maka aku akan menyerah dan melepasmu. Dan aku harus memulai hidup baru begitu juga denganmu."

Ya Tuhan, tidakkah Jungkook tahu, tidak butuh satu minggu karena saat ini Jihyo sudah gelisah dan bimbang akan perasaanya sendiri. Ciuman Jungkook tadi kembali membangkitkan perasaan yang Jihyo sembunyikan baik-baik di sudut hatinya yang terdalam. Dan dengan mudahnya Jungkook membuka dengan ciumanya yang membuat Jihyo kembali tidak mampu menahan segala keinginan untuk mencintai pria itu.

"Jungkook, mencintaimu sangat sulit, begitu juga untuk membencimu, mengertilah." Jadi gadis itu mencoba melempar kata-kata Jungkook yang dulu pernah dia ucapkan kepadanya.

"Cinta dan benci hanya berjarak sekedipan mata. Mengapa kau tidak mencoba untuk mencintaiku lagi, tidak akan sulit mengingat kau pernah melakukan itu."

Amarah Jihyo tidak dapat disembunyikan lagi. Bagaimana Jungkook dapat mengatakan itu dengan mudah setelah dirinya mengabaikan Jihyo selama satu tahun pernikahan mereka. Dan bagaimana pria itu meminta Jihyo melakukan hal yang dirinya sendiri tidak dapat lakukan di masa lalu.

"Dan mengapa kau tidak mencobanya dulu." Memberanikan diri menatap kedalam mata Jungkook, Jihyo kembali berkata. "Seandainya kau melakukan itu dulu kita tidak akan semenderita ini. Dan aku tidak perlu bersembunyi dari dunia selama tujuh tahun, dan kau tidak perlu merasa menyesal atau merasa bersalah setelah apa yang kau lakukan terhadapku." Suara Jihyo semakin meninggi.

Jungkook akui, dirinya mencoba mengabaikan Jihyo di masa lalu sebisanya, namun dirinya juga gagal dan pada akhirnya jatuh cinta pada Jihyo dan hanya terlambat satu hari mengatakan 'Aku Mencintaimu' membuat segala pengorbanan mereka menjadi tidak sia-sia.

"Kau tidak dapat menjawabnya, bukan? Jadi pergilah dan renungkan kesalahanmu. Jangan pernah kembali untuk memintaku mencintaimu lagi."

Selama tujuh tahun ini Jungkook sudah merenungkan setiap detik waktu yang sudah dia buang dan dia sia-siakan selama pernikahan mereka dulu.

"Maaf. Maafkan aku."

"Pegilah, Jungkook. Besok kita akan sangat sibuk."

Jungkook sudah akan bersuara ketika ponsel Jihyo berbunyi. Jihyo melirik ke atas meja di sisi kiri, Jungkook melihat panggilan masuk dengan gambar dua anak kecil sebagai gambar panggilan itu. Jantung Jungkook berdebar begitu cepat dengan dada seakan ditindih beban yang begitu berat di atasnya. Siapa?

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now