Seven (1) I am home

Start from the beginning
                                    

Baru Jihyo sadar, dirinya telah mengabaikan keindahan itu selama tujuh tahun hanya untuk mencoba menerima sebuah kenyataan yang begitu menyakitkan. Pernikahan tanpa dasar cinta yang dia bangun telah berakhir dengan begitu cepat yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya, seakan kebahagiaan memiliki sayap yang bisa terbang tanpa meninggalkan sehelai bulupun untuknya, pernikahan yang dia dambakan telah hancur lebur karena keegoisanya sendiri. Pernikahan yang Jihyo paksakan kepada pria malang seperti Jeon Jungkook. Dirinya yang malang, dan cintanya yang malang.

Apakah Jihyo terlalu muluk dengan mengharapkan cinta tumbuh di kemudian hari sesudah pernikahan terjadi? Dirinya begitu yakin Jungkook akan belajar mencintainya suatu saat nanti jika Jihyo sendiri berusaha memperlakukan pria pujaan hatinya itu dengan baik. Namun, pernikahan megah yang dia impikan adalah awal penderitaan untuk dirinya sendiri.

Demi Tuhan, dia cantik, kaya memiliki tubuh seksi dan kesempurnaan yang tidak mudah diberikan dari wanita wanita pada umumnya, tetapi seakan tidak berguna untuk mantan suaminya itu, satu kesalahan telah mendorong dirinya untuk membuat kesalahan lainya.

Sungguh ironis, Cinta itu tidak pernah hadir di antara mereka, dia mencoba dan terus mencoba, tetap saja usahanya untuk membuat seorang yang dia beli dengan pangkat tinggi di perusahaan untuk menjadi suaminya bahagia sia-sia, karena dirinya lah orang yang merebut kebahagiaan itu langsung dari depan wajah Jungkook. Seperti yang pernah itu katakan kepadanya. Sungguh, dia menyesali semua yang dia lakukan di masa lalu. Seharusnya dia mencoba merebut hati Jungkook bukanya merebut raga Jungkook dari kebahagiaan dan tunangan pria itu.

Tubuh Jihyo mengigil bukan karena dinginya cuaca di malam hari ataupun hembusan angin yang menyapu wajahnya, dia mengigil mengingat kekejaman dirinya sendiri di masa lalu, mengingat apa yang telah dia lakukan terhadap pria yang dia cintai dan membuat pria itu menderita selama satu tahun pernikahan mereka.

Jungkook sudah memperingatkan Jihyo jika pria itu tidak akan pernah mencintai dirinya sesudah menikah, namun dia telah menetapkan diri untuk menikah dengan Jeon Jungkook dan berusaha merebut hatinya nanti. Pria malang itu tidak memiliki pilihan lain setelah dia menjebak Jungkook masuk ke dalam apartemen pribadinya.

Tidak sulit untuk menjebak pria itu ketika dirinya selalu diawasi reporter reporter yang menanti skandal yang dia buat. Semua orang percaya terjadi sesuatu dengan sepasang muda-mudi yang berada dalam satu apartemen sepanjang malam, yang sesungguhnya tidak terjadi apa-apa di antara mereka.

Kenangan itu benar-benar menggoreskan luka yang begitu dalam di hati Jihyo dan juga Jungkook. Dan dia sadar Jungkook tidak akan pernah mencintai dirinya selamanya.

Jungkook selalu menghindari dirinya untuk tidak sarapan bersama atau makan malam bersama di rumah dengan masakan yang Jihyo siapkan sendiri. Jungkook tidak pernah tahu jika Jihyo tidak pernah masak sebelum mereka menikah, jangankan memasak menyentuh pisaupun ayahnya tidak memberinya ijin. Hidup dalam kemewahan dan kesuksesan di bidang yang dia tekuni membuat dirinya berpikir dia dapat membeli semuanya dengan uang, sampai dia bertemu dengan Jeon Jungkook dan kebahagiaan yang tidak bisa dia belikan untuk pria itu.

Jihyo mengingat jelas percakapan di pagi hari terakhir mereka, tepat ulang tahun satu tahun pernikahan mereka juga hari terakhir mereka bertemu, dia meminta sesuatu kepada Jungkook, permintaan pertama selama usia pernikahan mereka.

"Bisakah kau pulang lebih awal Jungkook, makan malamlah denganku, kumohon..." Dan itu adalah kata-kata permohonan pertama Jihyo.

"Maaf, pekerjaan kantor terlalu banyak, aku akan pulang larut."

Memberanikan diri Jihyo menarik ujung belakang jas pria itu untuk mencegah Jungkook keluar dengan tergesa-gesa seperti hari hari biasanya, sampai Jungkook menatapnya. Tatapan pertama yang pria itu berikan setelah satu tahun pernikahan mereka. Ironis, bukan.

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now