141.

1.5K 336 82
                                    

Chad membawa Irene dan Nayeon ke ruangan yang sama, tempat Lisa dibawa sebelumnya, tanpa berkata apa-apa.

Hal tersebut tidak membuat Nayeon curiga, karena Chad memang tidak banyak bicara. Pekerjaannya sebagai tangan kanan Jun Ha mengharuskannya untuk tidak gegabah dengan melontarkan kalimat dan mengatakan hal-hal yang tidak perlu di luar konteks pekerjaannya.

"Di mana Lisa?" Tanya Irene karena dia penasaran, sudah beberapa jam sejak Lisa dibawa pergi, dan tidak ada yang memberi tahu mereka tentang keberadaannya atau apa yang telah mereka lakukan padanya.

Chad kemudian berhenti di depan pintu yang terbuat dari kayu mahoni dengan ukiran rumit yang meneriakkan kemewahan, sementara dua penjaga terlihat berdiri di depan pintu, membungkuk sedikit untuk memberi hormat pada Chad dan seolah mengatakan kalau situasi di sana terkendali.

Chad balas mengangguk pada mereka dan mereka berdua pun pergi, meninggalkan Chad, Irene dan Nayeon.

Namun sebelum Chad membuka pintu ruangan itu, dia berkata kepada Irene dan Nayeon.

"Ini adalah hadiah dari Tuan Jae Wook untuk kalian berdua." Dia berbicara dengan nada yang sangat formal seolah itu adalah pengumuman penting. "Sebagai bentuk terima kasih pada kalian berdua karena sudah membantunya selama ini."

Irene tidak mengerti apa yang dimaksud Chad. Dia tidak merasa bahwa ia telah melakukan sesuatu yang signifikan.
Irene bahkan gagal menyelesaikan tugas pertama dari Jun Ha karena Lisa tidak datang ke pesta semalam, tapi ia mendengarkan dengan seksama.

"Tuan Jae Wook berkata kalau setelah Tuan Lee selesai dengannya, kalian dapat melakukan apapun yang kalian suka dengan dia" ucapnya, lalu melangkah ke samping, membiarkan Nayeon dan Irene membuka pintu. "Silahkan"

"Dia?" Nayeon mengulangi kata itu dengan wajah bertanya-tanya. "Siapa 'dia' yang kau maksud di sini?" Nayeon memiliki firasat buruk tentang hal itu, tapi dia sendiri juga tidak ingin mengambil kesimpulan apa pun, karena tampaknya hampir tidak mungkin asumsinya menjadi kenyataan.

"Kau bisa lihat sendiri begitu kau masuk ke dalam"

"Apa hubungannya tuan Lee dengan 'dia' ini?" tanya Nayeon. Dia mengatupkan rahangnya erat-erat. Setidaknya ia harus mempersiapkan diri untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di balik pintu itu.

"Kau bisa lihat sendiri di dalam"

Irene yang tidak sabar menunggu jawaban dari pertanyaan Nayeon, segera melangkah maju dan membuka pintu, dia tidak ingin membuang waktu untuk apa yang mungkin ia ketahui segera.

Namun Nayeon tidak mengikuti jejaknya dan tetap berdiri di sana, menatap Chad dengan alis berkerut, mencoba menilai seberapa buruk keadaan di dalam.

"Ini adalah hadiah dari Tuan Jae Wook. Tuan Jae Wook bilang kalau kau benar-benar ingin menyingkirkan wanita ini. Jadi karena itu, kau bisa melakukan apapun yang kau suka dengan wanita ini."

Lisa...

Hanya satu nama yang terlintas di benak Nayeon. Dia memang memberi tahu Jun Ha tentang Lisa, sejak pamannya mengetahui perselingkuhan antara dirinya dan Seungcheol.

Dia juga ingat mengatakan bahwa ia sangat ingin menyingkirkan wanita ini dari hidupnya.

Namun sepertinya Nayeon belum siap untuk melihat apa yang akan ia temukan di ruangan itu.

Terutama saat dia mendengar jeritan panik dari dalam. Suara Irene terdengar sangat ketakutan, seperti ketakutan melihat pemandangan di dalam.

Dan ini hanya memperkuat firasat buruk yang dirasakan Nayeon.

***

Seungcheol ingat..

Dia ingat Nayeon pernah bilang kalau dia memiliki sebuah rumah di kota F yang merupakan warisan dari kakeknya. Sebuah rumah di kawasan pemukiman elit.

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWhere stories live. Discover now