110.

1.6K 331 33
                                    

Lisa memang meminta Namjoon untuk tidak mengikutinya ke ruangan Irene dan menyuruhnya menunggu di lobi.

Meski pada awalnya Namjoon tampak keberatan, karena Seungcheol berkata untuk tidak meninggalkan Lisa sedetik pun. Tapi pada akhirnya, setelah banyak bujukan dan janji, pengawal itu setuju dengan catatan, Lisa harus segera meneleponnya jika terjadi sesuatu. Apa pun itu.

Dan dengan Lisa menyetujui persyaratannya, dia naik ke lantai delapan belas tanpa pengawalnya.

Lagipula, apa yang mungkin terjadi padanya di gedung perkantoran yang penuh dengan begitu banyak orang.

Bahkan jika Irene ingin melakukan sesuatu, dia tidak akan cukup bodoh untuk melakukannya di depan orang banyak, bukan?

Karena itu, saat Irene mengatakan akan mengantarnya ke lobi, dia tidak melihat ada pengawal yang menunggu Lisa di luar ruangannya. Ini membuat Irene tersenyum, berpikir kalau rencananya akan berjalan dengan baik.

"Aku tidak tahu kau begitu baik meninggalkan pekerjaanmu hanya untuk mengantarku ke lobi" ucap Lisa dengan ringan saat dia melihat beberapa staf bekerja di bilik mereka, sesekali mencuri pandang padanya. "Kau mengkhawatirkanku?"

Irene tidak menjawab pertanyaan menyebalkan itu dan terus berjalan menuju pintu lift di ujung koridor.

Melihat Irene tetap diam, Lisa merasa ada yang tidak beres. Mungkin ini hanya perasaan, tapi lebih baik berjaga-jaga daripada menyesal, bukan?

Secara halus, Lisa meraih sesuatu yang ada di sakunya.

Tepat pada saat itu, Irene tiba-tiba menyeretnya menuju pintu darurat dengan menarik tangan Lisa.

Begitu mereka masuk, mata Irene langsung tertuju pada kamera CCTV yang tergantung di sudut tangga.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Lisa dengan ekspresi bosan. "Apa ini salah satu trikmu untuk menjebakku lagi?"

"Kau terlalu sombong Lisa" geram Irene, melihat betapa tenangnya Lisa dalam situasi ini. Bukankah seharusnya dia mulai khawatir Irene akan melakukan sesuatu padanya?

"Sombong?" Lisa tertawa mendengar tuduhan itu. "Bukankah aku pantas mendapatkannya? Aku adalah pemilik perusahaan perhiasan ini, pewaris keluarga Manoban dan sekarang aku menikah dengan Choi Seungcheol. Aku tidak perlu menjelaskan, kau tahu siapa Choi Seungcheol, bukan?"

"Kau..."

"Sekarang aku adalah Choi Lalisa." Lisa menyentuh dagunya, tampak berpikir. "Haruskah aku menjelaskan lagi mengapa aku pantas untuk menjadi sombong? Kalau begitu kita akan berada di tangga darurat ini sampai besok, tapi aku tidak punya waktu untuk itu. Aku harus kembali untuk menyambut suamiku." Lisa melirik Irene, membuat napas wanita itu terengah-engah lebih berat dengan kemarahan yang memuncak.

Irene telah menahan amarahnya sejak hari pernikahannya, lalu di rumah ketika dia harus menghadapi nyonya Kim, tapi sekarang dia harus menghadapi ejekan Lisa juga? Tentu saja Irene tidak menanggapi situasi ini dengan baik.

"Sementara kau..." Lisa menggantung kata-katanya dengan sengaja. "Aku tidak bisa mengatakan kalau kau bahagia dengan pernikahanmu... kau terlihat seperti hantu dengan ekspresi masam di wajahmu." Lisa tersenyum bahagia. "Bagaimana rasanya menikah dengan pria yang tidak mau menikah denganmu?"

"Lisa..."

"Kau tahu  beberapa hari sebelum pernikahanmu, Taehyung datang ke rumahku? Bayangkan... dia bahkan tidak peduli dengan Seungcheol dan datang menemuiku. Aku bertanya-tanya berapa banyak keberanian yang harus dia kumpulkan hanya untuk bertemu denganku?"

Ini seperti kecanduan Lisa sekarang. Dia terus tergoda untuk membuat Irene semakin marah.

Jika Irene dipenuhi dengan kebencian dan amarah, maka Lisa sangat senang menyaksikan apa yang dia lihat sekarang.

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWhere stories live. Discover now