116.

1.6K 306 31
                                    

"Kau akan melakukan apa?" Bambam menyipitkan matanya, menatap Nayeon dengan rasa ingin tahu. Entah kenapa, Bambam merasa ada yang berubah dari wanita ini.

Nayeon sepertinya mulai membuka hati untuk Bambam, ia mempertimbangkan hubungan mereka dan bahkan rela terlihat di depan umum bersama, meskipun beredar rumor di sana terkait kabar perselingkuhan Nayeon dengannya, yang menjadi akar keretakan rumah tangganya dengan Jungkook.

Terlepas dari segalanya, Bambam merasa Nayeon semakin jauh, bukan secara fisik, tapi sikapnya selalu acuh tak acuh dan dingin. Dia tidak tahu mengapa memiliki perasaan aneh ketika mereka baru saja mengalami malam yang panas bersama. Tapi, itulah yang dirasakan Bambam.

Nayeon sepertinya menutupi emosinya terlalu sempurna untuk meninggalkan celah dan yang ditunjukkan wanita ini hanyalah sandiwara.

Atau... apa ini hanya perasaan Bambam? Apa dia terlalu banyak membaca situasi mereka? Sampai sampai pada kesimpulan seperti itu?

Bamban sama sekali tidak ingin Nayeon terluka, pria itu ingin menunjukkan padanya bagaimana ia harus dicintai, tidak seperti Jungkook yang berselingkuh dengan wanita lain atau seperti Seungcheol yang baru saja meninggalkannya. Yang diinginkan Bambam hanyalah Nayeon merasa dicintai dengan benar.

Namun, Nayeon dibutakan oleh perasaan dan ambisinya sendiri...

"Aku ada rapat penting yang harus dihadiri" ucap Nayeon berusaha menarik tangannya dari cengkeraman erat Bambam, namun pria itu mengabaikan usahanya dan terus memeganginya sehingga dia tidak bisa pergi, membuat Nayeon tidak bisa bergerak dan akhirnya duduk kembali di tempat tidur untuk memberinya penjelasan yang tepat.

"Aku tidak ingat kau ada pertemuan penting pagi ini" ujar Bamban setelah memikirkan jadwal Nayeon di benaknya. Karena bagaimanapun, dia adalah asisten pribadinya dan segala sesuatu dalam jadwal kegiatan Nayeon berada di urutan teratas dalam daftar hal-hal yang harus ia ingat.

"Aku menghubungi tiga pemegang saham terbesar di perusahaan untuk menemuiku pagi ini" jawab Nayeon lembut sambil mengusap pipi Bambam untuk sedikit menenangkan pria itu. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku hanya akan menemui mereka bertiga, tidak perlu ikut denganku."

Bambam menatap Nayeon dengan tatapan yang dalam.

Bukannya dia tidak percaya padanya, tapi ada sesuatu yang mengganggunya dan Bamban perlu memastikannya.

"Beri aku sepuluh menit untuk bersiap-siap. Kita akan pergi ke kantor bersama." Bambam lalu turun dari tempat tidur dan mencium kening Nayeon, sebelum dia bergegas pergi.

"Kau tidak perlu melakukan itu" protes Nayeon. Untuk beberapa alasan, dia tidak ingin Bambam mengikutinya.

***

Lisa tidak mengerti mengapa seseorang ingin membunuh Seungcheol dengan menggunakan lan. Bukankah sudah sangat jelas siapa pun yang memesan lan, pasti sudah tahu kalau dia dekat dengan Lisa, membuatnya lebih mudah untuk dekat dengan Seungcheol.

Tapi siapa yang berani mengambil langkah seperti itu? Lisa tidak yakin apakah dalang dari tindakan itu seseorang yang dia kenal.

Karena jika demikian, mengapa Seungcheol yang mereka incar?

Yang lebih mungkin adalah, dalang dari rencana itu adalah musuh Seungcheol.

Seungcheol memang sudah mengatakan hal ini beberapa kali, betapa serius dan pentingnya keamanan di sekitar mereka, tapi sampai saat ini Lisa tidak menganggapnya terlalu serius karena dia tidak pernah mengalami ancaman seserius ini.

Jika itu masalahnya, maka asumsi dari kecelakaan mobil Seungcheol yang menyebabkan dia kehilangan ingatannya tidak benar dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kejadian itu adalah rekayasa yang tidak bisa dianggap enteng.

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWhere stories live. Discover now