133.

1.4K 297 33
                                    


"Selamat malam, Tuan Im" ucap Seungcheol dengan datar. Matanya menatap tajam ke arah pria di depannya. "Atau, haruskah aku memanggilmu Tuan Ahn? Karena kau tidak lagi dikenal sebagai anggota keluarga Im?"

Senyum Hyunsuk memudar. Dia mengenali ekspresi dan nada suara kakaknya. Seungcheol tidak akan memperlakukan orang yang ia temui pertama kali seperti ini.

Oleh karena itu, jika Seungcheol menunjukkan permusuhan terang-terangan, siapa pun orang ini, dia bukanlah orang yang tepat untuk membicarakan masalah bisnis, atau apapun..

Sikap ramah Hyunsuk langsung berubah, tentu saja dia akan berdiri di sisi kakaknya.

Pria itu menatap Seungcheol dengan alis sedikit berkerut saat mendengar betapa dinginnya respon sang kakak terhadap sapaan Im Jun Ha.

Dia bingung mengapa Seungcheol memperlakukan pria paruh baya yang baru saja ia temui dengan sikap dingin.

Sementara kakaknya bukan tipe orang yang bersosialisasi dengan banyak orang, dia juga tidak akan menunjukkan ketidaksenangannya secara terbuka, kecuali orang itu benar-benar membuatnya kesal.

Di sisi lain, Jun Ha bisa melihat perubahan sikap Hyunsuk saat Seungcheol tiba. Putranya berdiri di samping kakak laki-lakinya, menatapnya dengan dingin, seolah-olah dia telah memutuskan dengan siapa ia akan berpihak, mengingat bagaimana Seungcheol secara terbuka menunjukkan ketidaksenangannya.

Jun Ha benar-benar ingin tertawa melihat bagaimana putranya sendiri menentangnya sedemikian rupa tanpa mengetahui alasan sebenarnya.

"Kalian berdua harus menyambut para tamu, ibu akan menemani Tuan Im sebentar" Hyunjoo mencoba mencairkan suasana, berharap Seungcheol akan memberinya sedikit wajah. "Dia akan segera pergi, karena ada urusan yang harus diselesaikan, jadi ibu akan mengantarnya keluar."

Namun Seungcheol memiliki ide yang berbeda. "Kalau begitu, aku akan mengantarnya keluar." Ia berjalan dua langkah ke depan dan membuka telapak tangannya. "Silakan lewat sini."

"Tidak, itu.." Hyunjoo tergagap. Jika dia tidak ingin meninggalkan Hyunsuk dan Jun Ha sendirian, terlebih lagi saat Seungcheol berinisiatif untuk berduaan dengan Jun Ha. Tidak ada yang akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Tidak apa-apa Hyunjoo, aku punya beberapa hal yang ingin kubicarakan dengannya." Jun Ha menatap putranya lagi, yang terlihat sedikit tidak mengerti tentang situasinya. "Mengenai bisnis..."

"Kalian berdua lanjutkan, aku akan menyusul sebentar lagi" ujar Seungcheol pada ibu dan adiknya, lalu pergi dengan Jun Ha.

Sebelumnya, Jun Ha menoleh untuk melihat wajah khawatir Hyunjoo dan Hyunsuk. "Aku akan meneleponmu saat aku sampai di rumah" Kalimat itu terdengar sangat ambigu.

Jun Ha benar-benar membuat Hyunjoo dalam masalah.

"Telepon saat dia pulang?" gumam Hyunsuk, tapi cukup keras untuk didengar ibunya dengan jelas. "Apa maksudnya?" Pria itu kemudian menoleh ke ibunya. "Kalian berdua tampak sangat akrab. Apa hubungan kalian berdua?"

Hyunjoo diam, tapi dia berusaha untuk tidak tampak terkejut dengan pertanyaan itu dan malah memukul lengan Hyunsuk dan memarahinya.

"Jangan konyol, jika orang lain mendengarmu, mereka akan salah paham" dan tidak seperti Seungcheol, Hyunsuk tidak terlalu sensitif dalam menilai perubahan kecil pada ekspresi seseorang, terutama orang-orang yang dekat dengannya, yang menurutnya tidak perlu dicurigai.

"Jangan pukul aku seperti itu ibu, kau merusak citraku!" seru Hyunsuk. Ia lalu berjalan menjauh menghindari ibunya, namun masih berhasil melihat punggung Seungcheol dan Jun Ha yang menghilang di antara kerumunan.

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWhere stories live. Discover now