41.

2.5K 436 12
                                    

"Sebenarnya apa yang kau tonton?" Seungcheol tidak bisa menahan diri untuk bertanya ketika dia melihat Lisa menutupi dirinya dengan selimut setiap kali adegan kekerasan dimulai, dan hampir tujuh puluh persen film yang dia pilih diisi dengan adegan seperti itu.

Jadi apa yang sebenarnya ingin dilihat Lisa? Seungcheol bahkan tidak yakin apakah gadis ini mengerti jalan ceritanya.

Setelah perdebatan panjang di depan pintu kamar Seungcheol, pria itu akhirnya menyerah dan membiarkan Lisa menonton film horor yang dia inginkan di kamarnya. Karena sepertinya pria itu juga butuh waktu untuk bersantai, dia bahkan sudah lupa kapan terakhir kali dia menonton film. Dari apa yang bisa dia ingat, ia akan selalu sibuk dengan pekerjaan yang sepertinya tidak akan pernah ada habisnya.

"Shh! Jangan terlalu keras, aku mendengarkan" protes Lisa dari balik selimut, menanggapi omelan Seungcheol.

Sementara itu Seungcheol hanya bisa menghela nafas, tidak mengerti dengan kelakuan gadis ini.

Sesaat kemudian kepala Lisa menyembul dari balik selimut untuk menyaksikan adegan dalam film yang tidak terlalu tegang dan berdarah. Namun ketika salah satu pemain yang terbunuh berteriak, gadis itu langsung menutupi kepalanya lagi.

Ia membungkus seluruh tubuhnya sampai ke kepala. "Apa yang terjadi, apa yang terjadi? Siapa yang dibunuh?" tanyanya.

"Kau bisa buka selimutnya dan lihat sendiri apa yang terjadi" seru Seungcheol kesal.

"Tidak mau, tidak mau!" Selimut yang membungkus Lisa bergerak, menandakan bahwa gadis itu menggelengkan kepalanya. "Ceritakan saja apa yang terjadi."

Lisa secara harfiah telah memaksanya untuk menonton adegan pembantaian dan menceritakan apa yang dilihatnya, seolah-olah dia adalah seorang pendongeng.

"Bagaimana aku bisa menonton saat aku harus berbicara dengan mu?" Seungcheol menolak ide konyol Lisa.

"Katakan saja siapa yang mati?" Lisa bersikeras dan karena masih ada jeritan memilukan dari aktor yang sekarat itu, ia tetap menolak untuk mengangkat selimut yang menutupi dirinya. "Ucapkan singkat saja. Hatiku yang lemah tidak bisa melihat pemandangan seperti itu." Sekarang gadis itu malah merajuk.

Seungcheol menutup matanya. Apa 'lemah hati'? Bukankah ini film pilihannya sendiri? Tidak ada yang memaksanya untuk menonton ini.

"Kau sangat menyebalkan" Seungcheol sudah tak bisa menahan amarahnya.

Meski begitu, pria yang terkenal dengan sifat dingin dan tidak terlalu bersosialisasi dengan teman sebayanya itu akhirnya mengalah dan menuruti permintaan Lisa.

Dengan nada menggerutu dan memarahi di sana-sini, Seungcheol menceritakan apa yang telah dilihatnya dan sesekali mengeluarkan spekulasi tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, yang sebagian besar benar.

Sementara Lisa akan mengikuti kata-kata Seungcheol, jika lelaki itu mengatakan adegan itu aman untuknya, maka dia akan keluar dari persembunyiannya. Tapi ketika alur cerita kembali tegang, gadis itu akan bersembunyi lagi.

Inilah yang berlanjut hingga film selesai.

"Akhirnya selesai.." ucap Lisa menatap kredit akhir yang masih berjalan di layar. "Mau nonton film lain lagi?" Ia menoleh ke sampingnya hanya untuk menemukan Seungcheol memelototinya dengan tatapan tajam.

"Tidak" pria Choi itu menjawabnya dengan ketus dan segera mengangkat selimut yang menutupi Lisa. "Sekarang keluar dari kamarku."

"Sebentar, aku masih takut. Beri aku sepuluh menit untuk menenangkan diri."

Seungcheol menatap gadis di sampingnya. Dia benar-benar ingin tahu apa yang ada di pikiran Lisa. Dia begitu takut menonton film horor, seharusnya ia tidak berpikir untuk melihatnya.

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWhere stories live. Discover now