4.

3.3K 415 18
                                    

Suara ketukan di pintu membuyarkan mimpi Lisa tentang apa yang terjadi hanya selang beberapa jam.

Lisa mengusap wajahnya dan matanya yang lelah, dia tidak menyadari dia tertidur di sofa ini.

"Lisa? Buka pintunya."

Itu suara Ian.

"Iya, sebentar" Ucap Lisa dengan suara serak, dia melihat jam yang menunjukkan sudah lewat tengah malam, sepertinya dia tertidur saat menunggu lan.

Dengan langkah goyah dan kepala pusing karena kurang tidur dan ketegangan yang harus dia alami sepanjang hari ini, Lisa berjalan ke pintu dan membukanya.

Tubuh lan menjulang di atas Lisa dengan senyumnya yang biasa. Gadis itu bisa melihat beberapa memar di wajahnya dan luka di dahi dan bibirnya, tapi selain itu dia baik-baik saja.

Dan berdasarkan binar di matanya, tidak perlu meminta kepastian karena Lisa rela mempertaruhkan kekayaannya bahwa lan telah memenangkan pertarungan ini lagi.

"Sedang tidur?" tanya lan sambil memeriksa wajahnya di cermin.

"Ya, bersama dengan mimpi buruk," gerutu Lisa sambil meringkuk di sofa.

"Seberapa buruk?" Ian bertanya, dia meletakkan amplop coklat di pangkuan Lisa. "Bertemu hantu?"

"Hantu akan terlihat sangat lucu jika dibandingkan dengan dua orang yang aku mimpikan," kata Lisa dengan menggerutu, tetapi senyum tipis muncul di bibirnya ketika dia melihat jumlah uang di amplop yang diberikan lan sebelumnya. Ternyata ketiga item Jackson itu cukup mahal juga...

Di sisi lain, lan terkekeh saat mendengar jawaban Lisa. "Kau tidak perlu melihat uang sebanyak itu dengan tatapan takjub, uang peninggalan orang tuamu pasti lebih banyak dari itu."

Mendengar kalimat lan, suasana hati Lisa berubah drastis. Dia memasukkan kembali uang itu ke dalam amplop dan memasukkannya ke dalam saku jaket dengan aman.

"Warisan?" Lisa mendengus, tapi kesedihan terlihat sangat dalam di matanya. "Bahkan pembacaan 'wasiat' hanya akan dilakukan satu minggu dari sekarang, dan bahkan jika aku menerima hak waris ku, apa yang dapat aku lakukan dalam situasi seperti ini?"

Meski Lisa mendapat hak waris, tentu saja dia tidak bisa bebas berjalan-jalan ke rumahnya dan menggunakan haknya. Itu sama saja dengan melakukan bunuh diri dan mengekspos dirinya pada bahaya yang jauh lebih besar. Lagipula, Lisa telah membunuh seseorang...

Ini adalah salah satu penyesalannya. Bukan karena Lisa tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk menikmati aset tersebut, tetapi karena dia tidak rela membiarkan semua aset tersebut jatuh ke tangan Irene.

Lagi pula, Lisa tidak akan pernah mau memberi Irene sepeser pun dari harta orang tuanya, tetapi hal-hal itu menyiratkan sesuatu yang lain dan Lisa berada dalam situasi yang sulit dimana dia harus berjuang untuk menyelamatkan dirinya terlebih dahulu.

"Kita harus berpikir tentang bagaimana untuk membawa Irene kembali lebih dulu" kata lan dengan marah.

Tapi Lisa menggelengkan kepalanya. "Itu bisa kita pikirkan nanti, yang ada di pikiranku saat ini adalah mandi, pakaian bersih, dan tempat tidur yang nyaman"

Melihat Lisa yang pucat, lan langsung berkata. "Aku akan mandi dulu, lalu kita akan pergi ke rumahku"

Gadis itu mengangguk dan meringkuk kembali di sofa, memeluk amplop uang di saku jaketnya.

***

Lisa tinggal selama dua hari di rumah lan yang tidak terlalu besar. Karena hanya ada satu kamar tidur, lan menyuruh gadis itu untuk menggunakannya dan dirinya sendiri tidur di sofa di depan televisi.

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWhere stories live. Discover now