89.

1.8K 354 32
                                    

Lisa memukul lengan Hyunsuk karena melontarkan komentar usil seperti itu dan kembali memusatkan perhatiannya pada layar ponsel di tangannya, menunggu Seungcheol mengangkat telepon sambil berusaha tidak memperhatikan tawa adik iparnya yang duduk tepat di sebelahnya.

Wanita cantik itu lalu melirik jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya, menandakan kalau waktu sudah cukup larut untuk pertemuan yang berlangsung di pagi hari itu masih tersendat.

Seungcheol seharusnya menyelesaikan semua pertemuannya, karena itulah yang dia katakan terakhir kali mereka berkomunikasi. Tapi Lisa juga tidak tahu pasti, karena pertemuan terakhir juga tidak meninggalkan kesan yang baik.

"Seungcheol tidak mengangkat ponselnya" ucap Lisa, saat senyum perlahan menghilang dari bibirnya. "Apa dia masih dalam rapat? Tapi dari apa yang dia katakan, rapat seharusnya sudah berakhir setengah jam yang lalu." Lisa kemudian menoleh ke Hyunsuk, yang mengangkat bahu sebagai jawaban.

"Seungcheol sering memperpanjang pertemuan ketika dia merasa diskusi masih belum menemukan kesimpulan" jawab Hyunsuk santai, karena dia tahu betul karakter dan gaya kerja kakaknya.

"Ya.. Aku juga berpikir begitu" balas Lisa dengan sedikit kecewa. Sambil mendesah, dia memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya dan kemudian kembali fokus pada dua model yang mendemonstrasikan potongan terakhir malam itu.

Keduanya tampak megah dan spektakuler, tapi pikiran Lisa ada di tempat lain. Entah bagaimana, dia merasa ada sesuatu yang mengganggu.

Apalagi saat ia melihat dua kursi kosong di sebelah kirinya. Itu disediakan untuk Jeon Nayeon, namun ternyata wanita tersebut sama sekali tidak menghadiri fashion show ini.

Ya, tentu saja Jeon Nayeon juga akan mendapatkan kursi VVIP, sama seperti Lisa dan Hyunsuk. Tapi alasan apa yang bisa menghentikan wanita ular itu menghadiri fashion show terkenal ini?

Lisa tidak suka pikirannya mulai mengembara kemana-mana. Mungkinkah dia sekarang berubah menjadi terlalu banyak berpikir?

Jika demikian, maka semua itu salah Nayeon! Lisa berpikir dengan kesal.

"Kenapa kau tidak mengangkat telepon dari istrimu?" Nayeon bertanya dengan nada datar, meski mau bagaimana lagi harapan itu tumbuh di dalam dirinya, yang terlihat dari sorot matanya ketika Seungcheol memutuskan untuk tidak menjawab panggilan telepon Lisa.

Bukankah itu berarti Seungcheol lebih suka berbicara dengannya sendirian di dalam mobil, daripada mengatakan yang sebenarnya kepada Lisa kalau dia sedang bersama Nayeon? Ini juga merupakan kemajuan, bukan?

Seungcheol kemudian mengalihkan perhatiannya dari layar ponselnya yang kini menggelap karena panggilan telepon dari Lisa telah berakhir, pada Nayeon yang menunggunya menjawab pertanyaan retoris.

Tanpa mengubah ekspresi wajahnya, pria itu memasukkan ponsel ke dalam saku mantelnya dan berkata "Sekarang ceritakan padaku, apa yang kau ketahui tentang apa yang terjadi dua tahun lalu." Seungcheol menggunakan nada bisnis saat berbicara dengan Nayeon. Seolah-olah dia menganggap percakapan ini tidak ada bedanya dengan kesepakatan bisnis yang baru saja ia ambil.

Dan tentu saja ini membuat Nayeon tidak senang. Dia tidak terbiasa dengan nada dingin yang digunakan Seungcheol ketika berbicara dengannya baru-baru ini sejak pria itu kehilangan ingatannya, tetapi Nayeon tahu untuk tidak mengungkit masalah ini karena situasi mereka tidak baik-baik saja.

"Maksudmu, bagaimana hubungan kita dua tahun lalu?" Nayeon bertanya dengan nada yang sama milik Seungcheol.

"Ceritakan apa yang terjadi dua tahun lalu" Seungcheol mengabaikan maksud di balik pertanyaan Nayeon dan malah mengalihkan pembicaraan langsung ke titik yang ingin dia tuju. "Bagaimana semua ini bisa terjadi?"

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang