81.

2.3K 388 15
                                    

Lisa merasa lebih segar setelah dia bangun untuk kedua kalinya hari ini. Dan sinar matahari yang masuk melalui jendela yang terbuka membuatnya merasa lebih baik, meskipun tubuhnya terasa sakit di beberapa tempat.

Tapi secara keseluruhan, setelah mengingat setiap detail kecil dari apa yang terjadi tadi malam, wanita itu hanya bisa tertawa sendiri saat rasa hangat merayapi pipinya.

Dia benar-benar tidak menyangka akan berakhir mengganggu Seungcheol seperti itu, tapi yang membuat Lisa bahagia adalah suaminya tidak keberatan diintimidasi sama sekali.

Yah, tidak ada yang akan mengatakan kalau Seungcheol keberatan dengan cara dia menanggapi rayuan Lisa yang menyebalkan tadi malam.

Ia menggigit bibir bawahnya untuk menahan senyum yang akan mekar sebelum dia terus memikirkan suaminya. Menempelkan tangannya ke samping, Lisa menemukan bahwa pria itu sudah tidak ada lagi.

Tangannya merasakan tempat tidur Seungcheol terasa dingin dan kosong, menandakan kalau pria itu sudah lama bangun dan meninggalkan tempat tidur.

Apa suaminya di kamar mandi? Lisa menajamkan pendengarannya, tapi tidak mendengar suara apa pun sampai ia merasa yakin bahwa dia sendirian di ruangan ini.

Dia akhirnya memilih bangun dari tidurnya, mengendurkan otot-ototnya sambil merasakan tulang-tulangnya berderit keras.

Ah.. Very nice

Lisa kemudian meraih ponselnya yang ada di meja samping tempat tidur dan terkejut saat melihat jam berapa sekarang.

Sudah jam 10.00 pagi!

Wanita cantik itu melewatkan sarapan dan sekarang hampir makan siang! Dia tidak pernah bangun sampai sesiang ini, tidak peduli seberapa larut ia tertidur malam sebelumnya.

Ugh! Ini pasti hasil dari 'latihan' malam yang dia ikuti. Seungcheol yang harus disalahkan atas semua ini, mengingat dialah yang kelelahan.

Hal kedua yang menarik perhatian Lisa adalah beberapa panggilan tidak terjawab dari nomor yang tidak dikenal.

Dahinya berkerut melihat nomor itu. Tidak banyak orang yang mengetahui nomor ponsel ini kecuali keluarga Choi, lan dan Cherin.

Lalu, siapa ini?

Seolah menjawab rasa penasaran Lisa, nomor asing itu meneleponnya kembali.

"Halo?" Lisa menjawab dengan suara yang masih sedikit serak, dengan ekspresi yang masih mengantuk. "Siapa ini?"

"Lisa" Suara seorang wanita menyapa Lisa dengan nada dingin dan segera dia mengenali suara itu.

"Nayeon" Dan seketika rasa kantuk Lisa hilang begitu saja, digantikan rasa waspada dan jengkel yang bercampur menjadi satu.

"Apa yang kau inginkan?" Lisa bertanya sinis. Awalnya ia berniat memutuskan sambungan telepon, namun pada akhirnya dia memutuskan untuk mencari tahu apa tujuan Nayeon hingga ia mendapatkan nomor ponselnya.

Mendapatkan nomor ponsel Lisa bukanlah pekerjaan mudah, tapi juga bukan hal yang mustahil. Selama seseorang memiliki uang dan status, maka dia bisa mendapatkan semua informasi yang ia butuhkan.

"Kau tidak perlu bersikap sinis padaku" ucap Nayeon dengan nada tajam.

Mendengar itu Lisa mendengus, menunjukkan ketidaksenangannya. "Lalu bagaimana kau ingin aku menegurmu? Bahkan dengan semua kata-kata kasar itu, kau masih tidak mengerti apa yang aku katakan. Aku tidak berpikir kalau kau begitu bodoh hingga kau tidak mengerti inti dari kata-kata ku, jangan ganggu hidupku."

Lisa menggigit kalimat terakhirnya melalui giginya yang terkatup, menunjukkan betapa kesalnya dia pada orang lain saat ini.

"Kau tidak mau bicara denganku?" Nayeon tertawa getir. "Kau bisa mematikan saluran telepon ini.. halo? Halo?"

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWo Geschichten leben. Entdecke jetzt