152.

2.2K 339 50
                                    

Bambam benar-benar tidak berpikir dia harus mengambil keputusan ini pada akhirnya. Di mana ia harus mengatakan hal-hal yang sama sekali tidak disukainya.

Namun setidaknya mendengar kata-kata tersebut, Bambam berharap Nayeon mengubah sikapnya, atau memberikan tanggapan yang diharapkan Bambam.

Setidaknya, kalau Nayeon menolak dan marah padanya karena tega mengatakan itu dan membentak serta memukulinya dengan mengatakan kalau dia tidak akan menyerahkan bayinya kepadanya karena seorang ibu tidak boleh dipisahkan dari bayinya, mungkin Bambam akan merasa jauh lebih baik.

Karena hanya dengan menunjukkan emosi seperti itu, Bamban bisa tahu kalau Nayeon sangat menginginkan anak mereka. Menepis tindakan semalam sebagai tindakan bodoh yang wanita itu lakukan tanpa pikir panjang dan kemudian mereka bisa memeriksakan kehamilan Nayeon, memastikan bahwa anak mereka baik-baik saja terlepas dari kebodohan ibunya.

Reaksi semacam itu lebih melegakan bagi Bambam dari apa pun.

Hanya saja... Nayeon tidak bereaksi apapun. Dia hanya diam dan menghindari kontak mata dengan Bambam.

Nayeon memilih untuk tidak menjawabnya dan berpura-pura tidak mendengar kata-katanya sama sekali.

Oleh karena itu, Bambam harus mengulangi ucapannya sekali lagi. "Berikan aku bayi itu dan aku akan mengurusnya kalau kau juga tidak menginginkanku, aku akan membawa anakku pergi darimu."

Masih belum ada tanggapan dari Nayeon.

"Berikan anakku Nayeon" Bambam merasa putus asa dan frustrasi dalam berurusan dengan wanita itu. "Berikan anakku dan kau tidak perlu memikirkannya lagi kalau kau tidak mau."

***

Seungcheol tidak menyangka Lisa akan membawanya ke lapangan tembak terdekat dan memintanya untuk mengajarinya cara menembak.

Serius, ini bukan liburan yang dibayangkan Seungcheol. Dia sudah menghabiskan banyak waktu di lapangan tembak saat ayahnya masih hidup dan melatih keterampilannya di waktu luangnya, tapi sekarang Lisa menyeretnya kembali ke tempat ini.

"Kau bisa meminta salah satu pengawalmu untuk mengajarimu" ujar Seungcheol dengan gerutuan, dia tidak mau beranjak dari tempat duduknya. "Mereka semua sangat terlatih di bidang ini."

Ya, semua pengawal keluarga Choi setidaknya bisa menangani tiga senjata api yang sering mereka bawa serta beberapa senjata lainnya.

"Seungcheol, ayolah ajari aku"

"Tidak mau." Itu adalah jawaban mutlak Seungcheol karena dia tidak hanya kesal pada istrinya yang hampir selalu memiliki keinginan yang tidak terduga, tapi terkadang bisa sangat membingungkan.

Saat ini, Seungcheol hanya ingin berduaan dengan Lisa tanpa apa-apa di antara mereka dan mengobrol ringan atau mendalam tentang apa saja dan segalanya, alih-alih berada di lapangan terbuka dengan tidak kurang dari sepuluh pengawal mengelilingi mereka.

"Kau benar-benar menyebalkan" Lisa kemudian menggigit lengan suaminya sebelum pergi dan memanggil Namjoon untuk mengajarinya.

Lisa tidak melakukan ini tanpa alasan, dia hanya ingin bisa melindungi dirinya sendiri. Wanita cantik itu sudah mengalami bagaimana rasanya tidak dapat melakukan apapun dan ia tidak ingin hal itu terjadi lagi...

Hanya saja, Seungcheol ingin memiliki istrinya untuk dirinya sendiri, yang menurutnya akan menjadi liburan yang sempurna. Seungcheol bahkan menyarankan agar mereka berlibur ke tempat yang jauh, di pulau tempat mereka berbulan madu misalnya, tapi itu akan memakan banyak waktu dan Lisa mengatakan kalau Hyunsuk akan membunuhnya kalau dia membawa Seungcheol pergi ke tempat yang begitu jauh.

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa Seungcheolजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें