43.

2.5K 427 7
                                    

Hyunsuk yang baru saja kembali ke ruang kerja Seungcheol, memiringkan kepalanya dengan kerutan samar di dahinya ketika dia melihat saudaranya bersiap untuk pergi.

"Kau mau kemana?"

"Rapat" jawab Seungcheol sambil mengambil ponsel di mejanya.

Mendengar jawaban itu kening Hyunsuk semakin berkerut. "Aku tidak ingat kau mengadakan pertemuan di luar saat ini? Kau bahkan tidak memiliki pertemuan penting hari ini."

Seungcheol kemudian memelototi Hyunsuk dan membuat adiknya menunjukkan sikap defensif, seolah pria di depannya akan menerkamnya di detik berikutnya. "Apa?"

"Apa kau asisten pribadiku?" Tanya Seungcheol dan Hyunsuk menggelengkan kepalanya otomatis. "Kalau begitu kau tidak tahu jadwalku."

'Oke, oke .. Jika kau ingin keluar, lakukan saja. Tidak perlu menatapku dengan tajam' pikir Hyunsuk. "Lalu bagaimana dengan dokumen ini?" Ia kembali menunjuk dokumen yang tergeletak di atas meja dan terbengkalai.

"Akan kulihat nanti." Dia kemudian keluar dari ruang kerjanya, meninggalkan Hyunsuk di sana sendirian.

"Nanti?" Ulang Hyunsuk di dalam ruang kosong itu. "Bukankah tadi kau bilang kalau membutuhkan dokumen ini segera?"

***

Lisa sedang menikmati makan siangnya sekarang, karena Hyunjoo memaksa mereka makan siang terlebih dahulu sebelum dia mencoba gaun kedua.

Sebenarnya gaun kedua ini bukanlah sesuatu yang istimewa, hanya gaun biasa dengan bunga-bunga yang akan terlihat ceria untuk pesta kebun yang direncanakan Hyunjoo.

Lisa sebenarnya tidak terlalu antusias dengan hal ini, dia mengira pernikahan ini hanya akan memiliki satu tema dan semuanya akan berakhir dengan cepat. Tapi rupanya nyonya Choi memiliki pemikiran yang berbeda.

Wanita sosialita itu rupanya sangat tahu cara mengadakan pesta. Dia tampaknya berniat membuat pernikahan ini semeriah mungkin dan jika mungkin, ia akan membuatnya berlangsung selama dua puluh empat jam penuh.

Hal ini dapat dipahami dari keluhan Hyunjoo yang terus-menerus tentang keterbatasan waktu dan proposal untuk melanjutkan ritual pernikahan pada hari berikutnya juga. Tapi Lisa dapat bernapas lega ketika Seungcheol secara terbuka menolak ide tersebut dan Hyunjoo harus mencoret ide tersebut dari daftar rencananya.

"Lisa, kau belum cerita bagaimana kau pertama kali bertemu dengan Seungcheol" Jihyun menyeruput teh hijaunya sambil mencoba menggali lebih banyak informasi tentang Lisa dan Seungcheol saat Hyunjoo pergi ke toilet. "Tentu pertemuan kalian sangat menarik."

"Yah, bisa dibilang begitu.." Lisa menanggapi dengan tawa sopan, tidak bermaksud menjelaskan dan berharap perancang busana ini tidak terlalu banyak menunjukkan sisi gosipnya.

Namun sepertinya harapan Lisa sia-sia saja, karena Jihyun sepertinya tidak mau melepaskan kesempatan ini. Dia mengabaikan gerakan penolakan halus yang dibuat gadis itu dan mencoba lagi.

Kau tidak dapat benar-benar menjauh dari seorang wanita yang begitu bertekad untuk menemukan topik yang menarik. Entah bagaimana, wanita tipe ini bisa menemukan seribu satu cara untuk mencapai tujuannya.

"Lalu, siapa yang mendekati siapa duluan?" tanya Jihyun lagi, kali ini lebih antusias. "Aku sudah bertanya pada Hyunjoo, tapi dia juga tidak tahu banyak detail ceritamu" keluhnya.

'Seharusnya jika Hyunjoo tidak tahu, kau juga tidak terlalu bersemangat untuk mencari tahu...' Lisa meringis dalam hati.

"Jadi?" Mata Jihyun berbinar, seperti singa lapar saat menemukan rusa yang lucu.

"Jadi." Ucap Lisa perlahan, melirik tangan yang dipegang oleh Jihyun dan melihat bagaimana wanita paruh baya ini mencondongkan tubuh ke depan dengan antusias.

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWhere stories live. Discover now