23.

2.6K 452 13
                                    

"Lisa, apa yang akan kau lakukan sekarang? Karena semua orang tahu kalau kau akan menikah dengan Choi Seungcheol. Aku tidak yakin Irene dan Jackson Lee akan melepaskanmu begitu saja" tanya lan dengan nada khawatir.

Untuk sesaat Lisa tidak menjawab lan. Pikirannya bingung. Ia ingin memukuli pria itu, sayangnya dia hanya bisa melakukan itu dalam imajinasinya.

Lagi pula siapa yang berani melayangkan tinju ke wajah Choi Seungcheol? Apakah mereka mencari kematian yang cepat?

Lisa belum bosan dengan hidupnya, 'belum'. Dia menghela nafas berat sebelum berkata setengah berbisik. "Aku ingin melanjutkan rencana awal ku, keluar dari negara ini."

lan tidak langsung menjawab Lisa ketika dia mendengarnya. "Lisa, apa kau menyadari kalau saat ini kau tidak hanya berurusan dengan Irene dan Jackson Lee?" tanya lan hati-hati. "Kau telah menempatkan diri mu di tangan Choi Seungcheol."

"Aku tahu. Aku tahu," jawab Lisa dengan suara lelah.

"Mungkin akan lebih baik jika kau terus berpura-pura menjadi kekasih Choi Seungcheol dan menikah dengannya?" lan menyuarakan sarannya, yang dia sama sekali tidak yakin apakah itu bisa memberikan solusi untuk
masalah Lisa.

"Serius, bagaimana ini bisa menjadi solusi untuk kekacauan ini?" Ucap Lisa sambil memutar matanya, dia kemudian berjalan ke tempat tidur dan duduk di samping. "Pertama, dia memiliki kekasih sejati yang aku bahkan tidak tahu apa-apa, siapa wanita itu atau di mana dia sampai sekarang. Jika wanita itu muncul dan mengklaim aku berbohong setelah pernikahan, bagaimana menurutmu Choi Seungcheol akan bertindak?"

"Menggoreng mu sampai hitam dan gosong?" jawab lan tanpa pikir panjang.

"Ha ha. Ha." Lisa mengeluarkan tawa pura-pura yang terdengar terlalu sarkastik dalam situasinya saat ini. "Lucu sekali lan."

"Yah, setidaknya aku sudah mencoba" kata lan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dan lagi, Irene dan Jackson Lee pasti tidak akan tinggal diam jika melihat aku bersama Choi Seungcheol, entah apa yang akan mereka lakukan untuk menjatuhkanku" Lisa menghela nafas kesal, dia memijat dahinya putus asa.

Kemudian suasana kembali hening saat kedua sahabat itu terdiam, tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Pada saat itu Lisa mendengar suara kunci dibuka dan segera menyadari Seungcheol pasti minta kunci cadangan untuk membuka kamar.

Lisa tidak mungkin bersembunyi di kamarnya, mengingat tadi siang Seungcheol telah mendobrak pintu. Itulah alasan mengapa dia buru-buru naik ke atas dan mengunci diri di kamar pria itu untuk melakukan panggilan mendesak ini ke lan. Dan sepertinya waktunya sudah habis, karena dia bisa mendengar seseorang membuka pintu sekarang.

"lan, Seungcheol akan datang. Aku akan meneleponmu nanti" ucap Lisa dengan terburu-buru.

"Lisa, kau tahu kalau pengaruh Choi Seungcheol tidak mengenal batas, kan?. Aku akan membantumu sebaik mungkin, tapi aku punya batasan seberapa jauh aku bisa pergi" kata lan sebelum Lisa memutuskan panggilan.

"Aku mengerti. Aku akan meneleponmu lagi nanti setelah aku memutuskan yang terbaik" kata Lisa, yang langsung memutuskan sambungan tanpa menunggu jawaban dari lan.

Bersamaan dengan itu, sosok Seungcheol yang menjulang tinggi masuk ke kamarnya sendiri dan secara naluriah, Lisa menjadi defensif.

"Aku di sini karena kau mendobrak pintu ku" ucap Lisa segera, bahkan sebelum Seungcheol dapat mengatakan atau menanyakan apa pun.

Namun pria itu hanya meliriknya dan dengan santai melepas dasi yang masih melilit lehernya dan membuka kancing bajunya.

"Aku tidak keberatan" jawabnya dengan santai. "Jika kau ingin tidur di sini bersamaku, aku baik-baik saja" tambah Seungcheol dengan senyum penuh pengertian saat dia melihat Lisa memelototinya dengan tajam.

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWhere stories live. Discover now