25.

2.7K 451 11
                                    

Lisa merasakan angin malam yang dingin bertiup di wajahnya saat dia mengayunkan tubuhnya di ayunan.

Ia menemukan taman ini di dekat bar dan berpikir untuk menunggu lan di sana. Namun sepertinya pria itu kesulitan mencari tahu di mana dia berada.

Mungkin lan tersesat? Seharusnya tidak butuh waktu lama baginya untuk menemukan Lisa.

Sejauh yang bisa diingat gadis itu, dia tidak berjalan terlalu jauh.. kan? Dia tidak mengingatnya dengan benar... Lisa terlalu pusing untuk memikirkan arah mana yang diambilnya.

"lan...kenapa kau belum sampai?" Lisa mulai mengeluh, dia kemudian menghentikan ayunannya dan memeluk dirinya sendiri karena merasa kedinginan. Ia seharusnya mengambil jaketnya sebelum pergi lebih awal, tetapi karena pikirannya yang terlalu fokus untuk menjauh dari bar, Lisa bahkan tidak berpikir untuk melakukan itu. "Aku lapar.."

Beberapa kali Lisa merasakan ponselnya bergetar, namun ia mengabaikannya begitu saja karena mengira pasti Hyunsuk yang meneleponnya.

Namun kali ini dengan bantuan angin malam yang dingin, pikirannya yang kusut sepertinya telah sedikit terurai sehingga Lisa bisa berpikir sedikit lebih jernih.

Mungkin saja lan yang meneleponnya.

Dengan pemikiran baru itu, Lisa meraih ponsel di sakunya dan mengedipkan matanya untuk melihat dengan jelas siapa penelepon itu.

Dan benar saja itu lan. Pria itu telah mencoba menghubunginya lebih dari sepuluh kali dan hanya beruntung kali ini karena penerimanya akhirnya memilih untuk menjawab panggilannya.

"LALISA!" teriak lan tak sabar saat mendengar suara Lisa menyapanya dengan kata 'Halo'

"Jangan berteriak, kepalaku sakut" Lisa menjauhkan ponselnya dari telinganya dan memegangnya tepat di bawah mulutnya seperti walkie-talkie.

"Bagaimana aku tidak berteriak?"  seru lan tak kalah kesal. "Aku sudah berkeliaran di sekitar area selama satu jam dan tidak menemukan taman sama sekali! Di mana tepatnya kau sekarang?"

Lisa mengerutkan kening. "Kau benar-benar tidak bisa diandalkan! Tidak bisakah kau menemukan taman sebesar ini?" Gadis itu melihat ke sekeliling taman dan melihat betapa luasnya tempat ini. Tidak mungkin lan tidak dapat menemukan tempat ini, kan? "Apakah kau mabuk?"

"Kau mabuk" seru lan garang. Dia menggeram kesal. "Bagikan lokasimu saat ini. Aku sudah meneleponmu ratusan kali sejak tadi!"

"Baiklah, baiklah.." Lisa mengalah, ia kemudian memutuskan panggilan telepon yang sedang berlangsung.

Dengan dahi berkerut dan mata kabur, dia mencoba melakukan apa yang diminta lan, meski sangat sulit karena beberapa kali jarinya terpeleset dan salah menekan tombol.

Namun setelah beberapa kali mencoba, Lisa akhirnya berhasil mengirimkan lokasinya ke lan dan baru saja akan memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku ketika bergetar ponsel itu lagi.

Lalu tanpa melihat siapa peneleponnya, Lisa langsung mendekatkan ponsel ke telinganya sambil berkata "Cepat kesini, aku lapar."

Sejenak tidak ada jawaban dari si penelepon, hingga terdengar suara yang mengejutkan Lisa dan seolah-olah otaknya yang sedikit mabuk tersengat listrik, yang kemudian memaksa dirinya untuk sedikit sadar kembali.

"Oke, tunggu di sana."

Setelah mengucapkan kalimat singkat itu, sambungan langsung diputus, meninggalkan Lisa yang masih tercengang tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

Mustahil...

Tapi, mungkinkah...?

Lisa perlahan menurunkan ponsel dari telinganya dan memeriksa panggilan masuk terakhir.

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWhere stories live. Discover now