84.

2.5K 406 21
                                    

Kwon Eunbi adalah orang yang sudah lama bekerja dengan Choi Seungcheol. Jadi bisa dikatakan hal semacam ini bukan rahasia umum bagi orang-orang yang sudah lama mengenalnya, karena dalam berbagai kesempatan Seungcheol akan memperhatikan hal ini.

Namun Lisa tidak mengetahuinya. Karena satu-satunya hal yang dia tahu tentang Seungcheol adalah fakta bahwa suaminya adalah pemilih makanan, tapi makanan seperti apa yang pria itu tidak suka, Lisa belum menanyakannya.

Jadi hal kecil ini membuatnya sedikit kesal. Apalagi saat mereka berada di hadapan orang lain.

Dan ketika Seungcheol tidak menunjukkan reaksi apapun dan hanya menatapnya dengan wajah datar. Beberapa detik yang berlalu terasa begitu lama, Lisa merasa tidak yakin apakah yang dilakukannya saat ini adalah hal yang benar dengan memaksa Seungcheol makan makanan yang tidak disukainya hanya untuk menyelamatkan mukanya di depan orang-orang dalam pertemuan ini.

Dan saat sampai detik kesepuluh Seungcheol tidak memberikan tanda apapun kalau dia akan membantu istrinya, senyuman di bibir Lisa memudar dan dia perlahan menurunkan sendoknya, berniat untuk membuang paprika sialan itu.

Namun yang tidak diharapkan Lisa adalah, Seungcheol meraih tangannya yang memegang sendok sebelum mengarahkannya ke bibirnya, akhirnya memakan makanan yang diberikan wanita cantik ini padanya, bersama dengan paprika yang tidak disukainya.

"Tentu saja aku suka" ucap Seungcheol dengan santai, lalu mengalihkan perhatiannya ke sebelas orang di ruang pertemuan yang masih terkagum-kagum dan tidak percaya. "Lanjutkan pemaparannya"

Dan dengan cara sederhana itulah Seungcheol berhasil menyelamatkan muka istrinya, membuat Lisa bisa sesumbar di depan Eunbi.

Tidak lupa Lisa melirik wanita itu dan memberikan tatapan mengejek yang sama, seperti yang diberikan Eunbi beberapa saat yang lalu.

Oh, please come on... Cinta Seungcheol pada Lisa lebih besar daripada ketidaksukaannya pada paprika!

Benarkan?

***

"Jadi di mana aku harus menurunkanmu?" Cherin bertanya pada lan, yang duduk di sebelahnya. Dia sedang mengemudi membela jalan yang sibuk dengan lampu yang berkelap-kelip menerangi malam yang gelap dan sedikit berawan.

"Di dekat rumah sakit saja" jawab lan. Awalnya dia bersikeras kalau ia akan menyetir sendiri, tetapi kenyataannya, Cherin tidak mau diantar. Wanita itu perlu melakukan sesuatu dan menjaga agar kepalanya tetap fokus, atau pikirannya akan melayang kembali pada Jungkook dan bukan itu yang ingin dipikirkan Cherin untuk saat ini.

"Oh, mengunjungi adikmu?" Tanya Cherin lagi. Ia mengetahui kondisi adik lan yang sedang sakit dan kini dirawat intensif. "Apa kau tidak pergi ke arena malam ini?"

"Tidak" lan menggeleng sambil membuka sabuk pengaman yang melilit di tubuhnya. "Somi ingin aku mampir. Sudah lama aku tidak melihatnya di sini karena sibuk di arena."

Tepat pada saat itu, ponsel Cherin mulai berdering, menandakan ada panggilan masuk dan hanya dengan mendengarkan nada deringnya, dia sudah bisa mengetahui siapa yang meneleponnya.

Cherin memang mempersonifikasikan nada dering khusus hanya untuk panggilan telepon dari Jungkook.

Namun alih-alih mengangkat telepon, Cherin menatap termenung ke layar ponselnya yang masih berkedip-kedip hingga lan menyenggol bahunya untuk mengingatkan bahwa ada panggilan telepon yang harus dijawab.

Dengan wajah sedikit bingung, Cherin kemudian memasukkan kembali ponselnya yang masih berdering ke dalam tas tangannya dan berkata dengan santai pada lan "Ayo, biarkan aku menemanimu masuk, aku juga sudah lama tidak bertemu Somi"

It's Hard To Control My Naughty Wife | Lisa SeungcheolWo Geschichten leben. Entdecke jetzt