The blind woman I love (2)

Začít od začátku
                                    

"Aku tidak suka barang murahan." Tambahnya dan langsung memutuskan panggilannya bersama pria ditelepon tadi. Ia memasukan kembali ponselnya ke dalam saku celana, dan mengambil senjata kesayangan rakitannya sendiri.

"Kau sangat hebat, Kruk."

Kruk adalah nama senjata kesayangannya yang ia rakit itu. Betapa ia sangat mencintai Kruk melebihi dirinya sendiri.

Setelah itu, pria berkaca mata hitam tersebut turun dari atas gedung tinggi tadi sambil memapah sang Kruk yang ia cintai itu di pundaknya yang kekar, dan berjalan dengan sangat gagah menuju mobil mewahnya yang terparkir di bawah gedung.

Semua mata yang melihatnya, tak mampu lama-lama untuk memandang wajah pria tersebut. Derap langkah besarnya, bagai raksasa yang siap untuk memakan siapapun yang berada di depannya. Datar dan tak ada sedikit senyum pun di bibirnya. Saat sampai di mobilnya dan ingin masuk ke dalam, ia melihat seekor burung merpati yang berdiri di bagian depan mobilnya, dan mengeluarkan kotoron busuk di atas mobil mewah super mahal tersebut.

"Hei bung, sopanlah sedikit!" Ujar Jungkook dan langsung menembak mati burung merpati berbulu putih yang indah itu.

Dari situ bisa kita ketahui, bahwa nyawa siapapun sangat tidak berarti bagi seorang Jeon Jungkook.

***

Suara decakan juga hembusan napas frustasi, sudah berulang-ulang kali keluar dari mulut pria bertubuh besar dan berpakaian serba hitam tersebut yang sedang duduk di sofa kebesaran khusus untuk dirinya.

"Apa ini? Huh?" Pria itu meminum wine california terbaik yang tersisa setengah pada gelas kaca cantik, di atas nakas yang berada disebelahnya.

"Membosan sekali." Ia memejamkan matanya, dan bersandar pada kepala sofa. Lalu menyatukan kesepuluh jemarinya yang lihai dalam melakukan apapun.

"Masih ada satu lagi pameran yang belum aku keluarkan malam ini." Ujar pria berjas maroon yang duduk di samping Jungkook yang tampak bosan.

"Sangat mengecewakan. Ternyata pilihanmu tak ada yang mampu menarik perhatianku." Jungkook, ia tersenyum memicing sambil terus terpejam.

Tanpa Jungkook ketahui, pria dengan stelan licin berwarna maroon itu sudah menelan ludahnya berkali-kali, dan merasakan kalau jantungnya telah berdegup kencang bagai diterjang sebuah badai.

Jungkook adalah investor terbesar dalam hidup pria itu, semua usahanya yang telah membuatnya menjadi kaya raya, seluruhnya bersumber dari pada pria bernama Jungkook yang memiliki segudang emas berlian dan lautan uang.

"Sembilan wanita busuk sudah kau keluarkan. Apa yang terakhir bisa menjamin? Hmm?" Tanya Jungkook tanpa melihat pria yang duduk disampingnya itu, dan membakar sebatang rokok dan mengebulkan asapnya ke udara.

"Bukan Kim Yugyeom, jika tidak bisa mencuri perhatianmu."

Prok prok prok!

Pria dengan stelan licin berwarna maroon itu bernama Kim Yugyeom. Ia menepuk tangannya sebanyak tiga kali. "Bawa si perawan kampung itu pada dewa yunani kita." Suruhnya kepada dua anak buahnya.

Di dalam ruangan yang tertutup dan dijaga oleh puluhan anak buah Yugyeom, di sanalah terjadi jual menjual semua gadis-gadis cantik yang telah diculik dengan cara paksa dari daerah-daerah terpencil.

Mendengar kata perawan, Jungkook pun terkekeh kecil sambil terus menarik rokoknya yang mahal.

"Kita lihat... potong kejantananku dan berikan pada anjing, jika kau tidak tertarik padanya." Setelah Yugyeom berkata-kata seperti itu, munculah dua orang anak buahnya dengan membawa seorang gadis yang hanya dikenakan bra mini juga dalaman putih tipis transparan yang membuat kemaluan wanita itu terlihat jelas oleh semua mata yang melihat.

Just Junghyo✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat