A Broken Queen Bag. 4

Start from the beginning
                                    

"Jihyo, apa yang kau lakukan di sini?" Taehyung, pria itu menghampirinya dari pinggir hutan dengan setengah berlari.

"Taehyung." Jihyo menghambur ke dalam pelukan Taehyung, hingga tanpa sadar timbul sebuah sentakan kecil akibat perbedaan suhu diantara keduanya. Namun siapa yang memedulikannya? Wanita itu nampak sangat nyaman berada dalam pelukan pria yang sangat dicintainya.

"Kenapa kau membahayakan dirimu sendiri dengan datang menemuiku? Bagaimana jika suamimu tahu? Aku benar-benar sangat mengkhawatirkan keselamatanmu."

"Ssstt..."

"Aku akan mengatakan semuanya sekarang sebelum terlambat."

Jihyo menutup kedua kelopak matanya dan membukanya kembali sambil menarik kedua sudut bibirnya membentuk seulas senyum menawan.

"Aku mencintaimu Kim Taehyung, aku sangat mencintaimu. Keinginan terbesar dalam hidupku adalah menghabiskan waktu denganmu sebagai manusia. Bercinta denganmu, memiliki anak, membangun sebuah rumah peristirahatan di Alpen, kemudian menua bersama dan menikmati setiap momen indah bersamamu."

Setetes air mata membasahi pipi Jihyo ketika ia mengutarakan apa yang sangat ia inginkan di dunia ini. Dan sungguh menyedihkan dan menyakitkan ketika ia mengetahui bahwa hal itu hanyalah angan-angan semua belaka.

"Dan keinginanku adalah membuat Jihyo bahagia." Taehyung menyibakkan perlahan ujung rambut yang menutupi sebagian wajah wanita itu.

"Aku tidak menginginkan hal ini Taehyung. Aku tidak menginginkan kehidupan abadi dan juga makhluk ini." Jihyo menunduk menatap perutnya yang sudah tak rata lagi. Ada sebuah kegetiran yang tak tergambarkan di sana.

"Aku ingin mengakhiri semuanya."

"Apa yang sedang kau bicarakan?" Mata pria itu membelalak. Ia tak tahu bahwa wanitanya akan begitu tersiksa seperti ini. Maka kembali ia merengkuh tubuh Jihyo yang terlihat ringki, lalu menenggelamkannya dalam dada bidangnya yang hangat dan nyaman.

"Jangan berbicara seperti ini lagi kumohon. Walaupun mungkin kita tak akan bisa bersama selamanya, tapi lebih menyakitkan bagiku jika aku tak dapat melihat sosokmu lagi. Aku sudah cukup senang melihatmu dari kejauhan Jihyo."

"Maafkan aku Taehyung, tapi kali ini Jungkook tak akan melepaskanku lagi. Aku sudah lelah."

Taehyung tak sanggup berkata-kata lagi. Ia sama dengan Jihyo. Menjadi lycans bukanlah sesuatu yang ia inginkan. Jika saja ia tak mengalami koma akibat kecelakaan yang menimpanya tepat setelah Jihyo memutuskannya kala itu, mungkin ia tak bertemu dengan dokter yang mengubahnya menjadi bentuk mengerikan seperti ini. Jika saja ia lebih berhati-hati mengendarai motornya, mungkin kejadiannya akan lain. Namun seperti yang tetua katakan, selalu ada hikmah di balik sebuah peristiwa buruk. Jika saja ia tak menjadi lycans, apakah mungkin ia dapat bertemu kembali dengan wanita yang paling ia cintai di dunia ini? Bahkan dengan hanya memandang wajah cantiknya saja telah mampu menghapus duka yang ia rasakan.

"Aku mencintaimu Jihyo, aku sangat-sangat mencintaimu."

Kali ini Taehyung memberikan sebuah ciuman hangat menelusuri wajah cantik Jihyo dan terkahir memberinya sebuah lumatan lembut di bibir atas dan bawahnya. Tak ada yang tahu takdir apa yang akan menanti mereka besok. Namun bolehlah mereka melewati menit ini dengan seolah-oleh memiliki satu sama lain dan tak memikirkan hal apapun sebelumnya kenyataan pahit itu kembali menghampiri mereka saat ciuman itu berakhir.

"Bagus sekali!"

"Jadi inilah yang kau lakukan jika aku sedang tidak ada di sampingmu, Park Jihyo?" Jungkook bertepuk tangan hingga menimpulkan suara keras. Entah darimana ia bersama puluhan pasukannya datang. Namun kini mereka telah mengepung kedua sejoli itu di bibir sungai.

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now