@

7.8K 385 25
                                    

Happy spoiler.


Nyatanya semua tidak benar-benar selesai dengan semua ini. Tuhan benar-benar menciptakan sebuah masalah yang luar biasa.

Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi pelengkap Bumi, hidup dalam roda poros kehidupan yang terus berputar. semua benar-benar luar biasa akan dunia ini. hal terjadi sesuai takdir tuhan, melakukan sesuatu yang dituliskan tuhan dengan semestinya.

yah ini kehidupan dan kita hanya boneka untuk fase kehidupan yang Fana ini.

"Ehem..."

deheman sedikit keras membuat atensi Aliya teralih, yang awalnya fokus pada kolam ikan. Berbalik dan menemukan sang suami yang tersenyum manis padanya. Aliya membalas dengan senyum dan berjalan perlahan kearahnya. Menubrukkan tubuhnya pada tubuh kekar suaminya.

"Apa disana terlalu indah untuk kau lihat sampai tidak menyadari kehadiran ku Hem?"

Aliya memilih abai dan semakin mengeratkan pelukannya pada Jimin. Sedikit mengganjal karena perutnya sudah membesar, usia kandungan Aliya sudah berumur 26 Minggu. cukup besar.

"Ji...."

"Hem?"

"Makan malam diluar ya? aku malas masak" dalam hati Jimin ingin tertawa. bukannya malas memasak, tapi kenyataannya Aliya tidak pernah bisa masak. Tapi akan lebih baik Jimin mengangguk tanpa berkomentar, Aliya masih sensitif soal tidak bisa masak, jadi akan lebih baik menurut tanpa protes.

"Jadi kita harus bersiap untuk pergi Hem?" pelukan itu akhirnya terlepas. Jimin tersenyum dan mengusap pipi Aliya. terlihat sangat tebal. manis sekali istrinya.

"Ayo..." kewajiban Aliya untuk melayani Jimin dan menyelesaikan semua yang Jimin perlukan.

++

Pemandangan malam yang indah dinikmati dengan berpelukan diatas cap mobil, agak membuat Jimin takut karena perut Aliya sudah besar. Jimin sedikit parno, kalau Aliya tiba-tiba jatuh, kan tidak lucu. Tapi wanita ini ngeyel untuk naik diatas.

"Are You Oke?'" Aliya mengangguk dan mengeratkan pelukannya. cuaca agak dingin karena sudah masuk musim gugur, meskipun mereka sudah mengenakan jaket tebal. itu tidak menghalangi udara menusuk tulang mereka. selesai makan malam keduanya memilih untuk menikmati suasana malam, yah mengingat Jimin sibuk dengan pekerjaan yang sudah lama ditinggal dan Aliya harus maklum karena itu adalah kewajiban Jimin. Aliya tidak berhak protes atau mengeluh. membayar waktu yang 5 bulan lalu terbuang percuma dengan kebodohan Jimin yang menyerahkan diri pada hal yang tidak Jimin lakukan.

"sayang?"

"ya?" Aliya mendongak keatas. melihat mata teduh Jimin yang menatapnya penuh sayang, laki-laki ini yang dipasangkan oleh kakeknya untuk menjadi suaminya. menjadi pasangan hidupnya, membawa masalah hingga Aliya yang  tidak tau apapun ikut terjerat dalam hal yang tidak pernah Aliya bayangkan. luar biasa, dirinya dilibatkan dalam masalah yang tidak pernah dibayangkan siapapun. Aliya menerima karena ini takdir dan sekarang waktunya menuai semuanya, apa yang mereka alami.

Aliya mengusap pipi Jimin sangat lembut dan dalam.

"I Love You"


📋📋📋📋

All About Sex! 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang