"Berhenti!" Jaebum yang sebagai kepala kampus itu berteriak menggunakan toa di tangannya.

Tentu saja Namjoon tidak terima hal itu, "ada apa? Kenapa mengacaukan pertandingan ini." Dengan tatapan tajamnya tanpa takut pada Jaebum.

"Dengarkan baik-baik." Toa itu tepat di depan muka Namjoon. Jaebum kemudian kembali berbicara di toa.

"Aku rasa, di sini ada yang salah." Jaebum berteriak ke seluruh penjuru stadium membuat seluruh orang kesal karena telah menganggu pertandingan ini.

Jaebum lalu mengarahkan toanya ke wajah Namjoon dari dekat, "dilarang seorang gadis mengikuti pertandingan sepak bola ini."

Namjoon mengerut tajam, "apa maksudmu!!!"

June dan Sana tersenyum sinis bersamaan. Sepertinya mereka telah mengetahui sesuatu. Seakan tidak sabar kata selanjutnya keluar dari mulut Jaebum.

Jaebum mengangkat toanya tinggi mengumumkan ke setiap orang dalam stadium itu. "Park Jimin adalah seorang gadis!"

Sontak seluruh orang terkejut dalam kebingungan. Kedua orangtua si kembar itu pun hanya dapat menganga. Bagaimana mungkin anak pria mereka dikatakan seorang gadis. Jimin pun ikut terkejut hal itu.

"Apa?! Tidak ada waktu bercanda bung!" Namjoon dengan tegas mendorong bahu Jaebum kasar.

"Ini bukan bercanda. Ini serius, dia itu Jihyo bukan Jimin!" Teriak Sana kali ini.

"Mereka itu bersaudara kembar. Dan selama ini Jihyo lah yang berada di asrama pria." Sambung June membuat seluruh stadium riuh menertawakan lelucuon dari Jaebum beserta June dan Sana.

"Jika kalian tidak percaya, ayo buktikan Park Jihyo!" Jaembum kembali berbicara dengan toa menatap Jimin dengan seringainya.

Di belakang dinding sana, Jihyo hanya dapat menepuk dahinya.

Jimin tertawa renyah, "oke!"

Dan kemudian tanpa rasa malu, Jimin menurunkan celananya menunjukkan bahwa ia memiliki batang panjang ke seluruh orang. Sontak semuanya terkejut dan berekspresi malu sementara Jimin tersenyum remeh. Orangtua Park di sana hanya tertawa akan kelakuan anak mereka itu yang dipikir jantan.

Jimin lalu menaikkan celanannya dan memperbaikinya. Beralih Namjoon sudah marah mendorong Jaebum begitu saja.

"Hentikan kekonyolanmu itu!"

Jaebum menahan rasa malunya melirik June dan Sana ulah dari semua ini. "Baiklah, tadi hanyalah stand up comedy agar tidak terlalu serius sekali, hahaaa..."

Semua orang kemudian menyoraki ketiga orang itu. Sudah menganggu malah membuat lelucuon yang sama sekali tidak lucu.

"Kalau sudah selesai menyingkirlah tolol." Perkataan Namjoon itu akhirnya berhasil membuat ketiga orang itu pergi dengan malu.

Waktu istirahat pun tiba, Namjoon memanggil untuk berkumpul. Karena kebodohan Jimin yang selalu tidak berhasil membawa bola, akhirnya Namjoon memutuskan Jimin sebagai cadangan saja. Jihyo yang masih bersembunyi di balik dinding mendengus kasar memaki saudara kembarnya itu.

Jihyo mulai tidak sabar, ia berlari secepat mungkin menarik Jimin untuk ke tempat persembunyian. Beruntung sekali tak ada yang memperhatikan mereka.

"Apa yang kau lakukan, bodoh! Kembalikan kausku." Jihyo langsung menyemprotkan amarahnya.

Jimin terkejut melihat dirinya ada di depan, "Jihyo? Kenapa kau mirip sekali denganku?" Ditambah melihat wig yang dipakai Jihyo.

"Aku tidak peduli. Cepat, kembalikan kausku. Aku harus bermain."

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now