💜Purple Heart (11)

Mulai dari awal
                                    

kimjennie terlalu banyak rakyat menghalu, rasanya aku ingin melempari mereka batu satu per satu. Ya tidak? @nyeoniie @dubukim @junguna @jigglypuff

dubukim 😂😂😂😂 biarkan saja mereka. Kasihan tidak pernah dilirik Jungkook oppa. Setidaknya kita cukup berbangga, dua teman kita menjadi dekat dengan semua member BTS 🤣😁 @kimjennie

kimjennie 😂 idiot club

nyeoniie ingin kutertawakan makhluk di atas yang mengaku terlalu percaya diri 🤣🤣🤣

junguna kasihan sekali mereka. Ayo sumbangkan novel pada mereka agar berkhayalnya lancar 🤣🤣🤣🤣

myoimina @jigglypuff ayo Ji, tetap semangat ☺️

jigglypuff 💜

jigglypuff oppa...

jeon.jungkook @jigglypuff ya?

View all coments 68,158 others...

Jennie menganga membaca komentar terakhir yang ia lihat. Jempolnya yang berniat ingin membuka komentar selanjutnya terhenti ketika mendapatkan nama akun sahabatnya berkomentar dan itu dibalas Jungkook, sang idola mereka. Lihat saja, hanya komentar Jihyo yang dibalas! Dari sekian banyaknya para penggemar termasuk dirinya mencoba berkomentar panjang lebar demi menarik perhatian Jungkook, mengapa hanya berkomentar 'oppa' saja cukup mendapatkan balasan dari Jungkook.

"Eohh?!! Bagaimana bisa?!" Bahkan Nayeon ikut histeris memandangi ponselnya.

Ke empat sahabat ini terkecuali Jihyo saling memandang satu sama lain. Mereka memang baru saja melihat komentar yang berhasil membuat heboh postingan Jungkook itu. Sungguh? Sahabat mereka kini mendapatkan jackpot hari ini!

"Nayeon, apa yang kalian lakukan selama di lokasi syuting? Kenapa Jungkook oppa hanya tertarik membalas komentar Jihyo???? Kenapa aku tidak?!" Eunha mengguncang tubuh Nayeon dengan wajah tak terimanya.

Nayeon hanya menggeleng kuat. "Aku juga tidak tahu! Aku tidak terima ahhk... tapi ini Jihyo~" jawabnya menurunkan tangan Eunha dari pundaknya lemas.

"Oh tidak! Oppaku..." gumam Dahyun menunduk sedih.

Jennie melirik Dahyun, menyenggol lengan gadis putih itu. "Hei, kau kan masih memiliki Taehyung oppa," dengan senyum menggodanya mampu membuat Dahyun kembali tersenyum.

Sepertinya di sini Jennie sudah kembali seperti sikap aslinya. Tidak ada lagi sifat sensitifnya seperti kemarin-kemarin. Bahkan ia tampak sudah melupakan kejadian kemarin. Menganggap hanya angin semu saja. Tapi hari ini ia belum bertemu Jihyo, berniat ingin meminta maaf atas dirinya yang kekanakan kemarin. Ke mana gadis bermata bulat itu sekarang?

"Kapan kalian selesai syutingnya?" Tanya Eunha pada Nayeon menghentikan aksi Jennie yang mencoba melongokkan kepalanya berusaha mencari keberadaan Jihyo dari dalam cafetaria ini.

Nayeon berpikir sebentar, "sepertinya dua hari lagi. Semuanya berjalan lancar. Tapi ada yang aneh..."

Semua diam mendegar seksama lanjutan Nayeon, "Jungkook oppa selalu mencoba dekat dengan Jihyo. Dimana Jihyo duduk, dia selalu menghampirinya. Aneh sekali bukan?"

"Bahkan Jungkook oppa menambahkan adegan ciuman di dalam skenario, padahal itu tidak termasuk."

"Ciuman?!?!???" Teriak serentak ketiga gadis itu terkecuali Nayeon mengangguk bodoh.

"Huaaa Jungkook oppaaaa..." isak Eunha merasa iri.

Sementara si empu yang kini tengah dibicarakan hanya bisa mematung tanpa berbicara. Kedua bola matanya berkedip beberapa kali merasakan elusan di pipi tembamnya. Dapat dirasakannya tangan hangat itu mencoel pipinya berkali-kali dengan senyuman jahil. Ia hanya bisa merasakan pipinya memanas dengan sengatan listrik dalam tubuhnya akibat sentuhan manis ini.

"Apa kau masih tidak percaya?"

Teguran halus itu menyadarkan Jihyo. Wajah merahnya berusaha berpaling ke arah lain. Demi Tuhan, Jihyo ingin sekali berteriak senang karena dihadapannya adalah Jeon Jungkook. Ini tidak bisa berlama-lama jika tidak mau ia mempermalukan dirinya yang sebentar lagi akan pingsan karena bertatap muka sedekat ini dengan Jungkook.

Mengenai hal ini mengapa bisa terjadi? Jihyo tidak tahu! Semuanya berjalan begitu saja. Baru semalam ia berkomentar selain meninggalkan purple heart di komentar postingan Jungkook, pria tampan ini langsung membalasnya hanya beberapa detik. Hal ini membuat akun instagramnya ramai dalam beberapa menit. Banyak pertanyaan dari DM tertuju padanya yang tentu tak sempat ia balas. Bahkan sekarang ke empat sahabatnya masih menyerbu dirinya perihal balasan Jungkook itu. Dan kemudian tadi mereka tak sengaja bertemu ah ralat, bisa saja Jungkook ingin menemui seseorang? Pria itu berdiri di depan gerbang jurusannya. Ia yang baru saja datang bingung ingin menegur apa tidak, ia malu setelah mengingat perlakuan Jungkook mulai manis padanya. Sampai kemudian Jungkook menariknya masuk ke dalam mobil pria itu tanpa berbicara. Jihyo hanya dapat berharap tak ada mahasiswa yang menangkap mereka berdua.

"Hei... Jiggly."

Kedua mata bulat itu berkedip gemas di mata Jungkook. Ia terkekeh gemas. Satu tangannya terangkat mengelus surai hitam Jihyo. "Jangan sedih ya, aku tidak memiliki kekasih. Hanya kau..."

Jihyo diam menanti kata selanjut Jungkook. Jantungnya semakin berirama cepat. Tubuhnya terasa keringat dingin. Hanya dirinya apa??

Jungkook tersenyum tipis, wajahnya mulai mendekat. "Hanya kau Jiggly, yang berhasil membuat perasaanku menjadi aneh seperti ini..."

Eh?

Mata Jihyo sukses membulat lebar merasakan benda kenyal milik Jungkook perlahan menyentuh bibirnya. Dan setelah beberapa detik kesadarannya kembali ketika bibir Jungkook mulai melumat bibirnya. Ia terlena. Lemas. Tak berdaya. Akhirnya ikut membalas lumatan itu.

Jihyo ingin waktu berhenti sejenak, ia ingin mengabadikan momen yang selalu menjadi halu setiap harinya. Berciuman dengan idolanya. Jeon Jungkook, cinta pertamanya juga.

Jantungku, kau sehatkan?

Gadis manisku...

***
TBC...

Just Junghyo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang