WARLOCK [SEGERA TERBIT]

By nazwaztr

1.6M 125K 30.7K

[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, JIKA INGIN MEMBACA FOLLOW DULU SKUYY.] 'Dua insan yang di pertemukan, di masa P... More

Prolog
1. Awal
2. Tatapan
3. Cafe
4. Nabrak
5. Rasa
6. Preman
7. Makasii
8. Pelukan
9. Poor Rizky
10. Balapan
11. Di Boongin?!
12. Siapa?
13. UKS
14. Nyaman
15. Teman hidup?
16. Tiger
17. Ada apa?
VISUAL TOKOH
18. Warlock VS Thunder
19. Calon
20. Hilang
21. TPU
22. Chatting
23. Zebra & Tuan Krabs
24. Dekat apa Tidak?
25. Kampret!
26. Tidak A6!
27. Sayang ada Black Card?
28. Mata, Pikiran, Hati
29. Akhirnya (1)
30. Akhirnya (2)
31. Berita Terbaru
32. Ondel-Ondel
33. Kangen
34. Gaun
35. Party
36. Rooftop
37. Gak Jadi Baper Bye
38. Sabar
40. OMG!!!
41. Panik
42. Anak Yang Tak Dianggap
43. Diusir
44. Ini Anak Geng Motor?
45. Karena Bara
46. Tisoledat
47. Rencana
48. Pasar Malam
49. Night Race
50. Takdir
51. Kematian
52. Dancing In The Rain
53. Bersama
54. Jemuran
55. Boom
56. Queen
57. Loser
58. Pertarungan (1)
59. Pertarungan (2)
60. Friend
61. Melupakan
62. 🦋💙
63. Love
64. Last
65. Braga
66. Traitor
67. Don't Cry
68. God, Why Me?
69. Takdir Tuhan
70. Akhir
W H Y ¿

39. Gerald, Steffi, Rizky

15.3K 1.3K 351
By nazwaztr

YANG UDAH DATENG, BOLEH KALI DI SPILL USERNAME SOSMED-NYA, SOK BIAR MUTUALAN SAMA YANG LAIN👾

JANLUP VOTE & KOMENNYA😘

Selamat membaca kalian🖤

••••

🎶🎵Yura Yunita ft. Glenn Fredly—Cinta dan Rahasia🎵🎶

Hari ini, sekolah ramai dengan murid-murid yang memakai pakaian bebas. Mereka tampak cantik dan tampan menggunakan pakaian masing-masing.

Di tengah lapangan masih terlihat para OSIS yang sibuk mengurusi beberapa peralatan. Di koridor penuh dengan siswa-siswi yang berlalu-lalang. Tapi baru sebagian saja yang terlihat, karena yang datang paling awal hanya yang akan manggung saja. Mereka yang tidak manggung, di jadwalkan datang pukul 16.30. Dan sekarang masih pukul 15.55. Hah? Apa? 15.55?

Echa, gadis itu langsung cepat-cepat berjalan menuju kelasnya. Menemui para sahabatnya yang sudah datang sedari tadi. Acara ini di lakukan menjelang sore. Agar tidak terlalu panas dan bisa sampai malam.

Oh iya, dari rumah ia hanya berpakaian biasa. hanya menggunakan The Classic Tee yang ia beli di RE/DONE di padukan dengan Low Slung Crop Jeans yang ia beli di brand yang sama. Nanti, baru mereka menggunakan pakaian yang sebenarnya.

Saat memasuki kelasnya, Echa mendapati sahabat-sahabatnya serta Bu Maria yang tengah membetulkan pakaian-pakaian mereka.

"Echa, akhirnya lo dateng juga." Maureen menghembuskan nafasnya lega. Ia kira Echa tidak jadi ikut karena kakinya yang keseleo kemarin. Gita melirik kaki Echa, "kaki lo udah gak apa-apa?"

"Gak apa-apa, walaupun masih rada nyeri sedikit. Tapi oke lah." Menggerakkan kakinya, guna menunjukkan pada mereka bahwa memang kakinya sudah tidak apa-apa.

"Kalo masih sakit gak apa-apa Cha, gak usah ikut." Bu Maria berjalan ke arah Echa. Echa tersenyum, "gak apa-apa Bu."

Echa mengalihkan pandangannya pada Steffi, menautkan alisnya bingung. Sedari tadi Steffi terlihat gelisah. Bahkan Steffi tidak menyapa dirinya. Hanya tersenyum kikuk.

"Steffi, lo kenapa?" tanya Echa, Steffi langsung menggelengkan kepalanya cepat.

"Kenapa si Plogger?" Echa bertanya pada Maureen yang berada di sebelahnya. Maureen yang juga tidak tahu, menggelengkan kepalanya.

"ADUHHH GUE DEG-DEGAN." tiba-tiba Steffi berteriak yang membuat mereka semua terlonjak kaget. Mereka menatap Steffi heran, ini Steffi atau penunggu kelas?

"SAHA IE SAHA IE?" Maureen langsung berlari ke arah Steffi, dan menaruh telapak tangannya di jidat Steffi dengan mulut yang komat-kamit.

Steffi langsung menghempaskan tangan Maureen, menatap Maureen sengit. "Lo kira gue ke surupan?"

Maureen langsung menjauhkan tangannya. "Abisnya dari tadi lo diem aja, eh tiba-tiba teriak. Apa engga parno gue."

"Kenapa si lo?" Gita yang sedari tadi menyimak pun mulai bertanya.

"Ai kamu kunaon Steffi?" Bu Maria ikutan bertanya.

Steffi malah jadi salah tingkah tidak jelas. Ia mendekatkan badannya pada Echa yang dekat dengannya lalu membisikkan sesuatu. "Gue naber anjir."

Echa yang mendengar itu menahan tawanya, "hmpft." Jadi dari tadi ia melihat Steffi yang diam saja karena ini?

"Steffi naber." Echa malah membeberkan. Stefffi sengaja berbicara bisik-bisik agar tidak ada yang tahu. Pembalasan.

"HAHAHAHA." tawa Maureen pecah saat itu juga. Pantas saja wajah Steffi dari tadi terus bercucuran keringat. Ia pikir karena Steffi kepanasan. Taunya lagi nahan.

Wajah Steffi memerah menahan malu. Untung kelasnya sepi. Jika ramai, mau di taruh di mana wajahnya? Di dengkul?

"Gue tuh emang kalo deg-degan suka sakit perut." jelas Steffi. Steffi memang selalu sakit perut jika sedang dalam keadaan kedinginan, sedang dag-dig-dug, dan takut. Entahlah, ia sakit perut saja ada jadwalnya.

"Yaudah atuh sok ke kamar mandi dulu." Bu Maria melirik jam yang tertempel di pergelangan tangannya, "masih lama ini kita mah."

"Reen, anter yu." Steffi meminta Maureen untuk menemaninya ke toilet. Maureen yang sedang membetulkan rambutnya, menjawab. "Buset, gabut amat anjir nemenin boker."

Echa tertawa mendengar percakapan mereka, "gue anter deh jalan ke toiletnya, tapi gue gak nunggu ya." Echa menawarkan diri, "sekalian mau ke kantin, laper."

Steffi diam sejenak, "gak jadi Cha. Udah ilang."

"Lah, bisa gitu."

"Masuk lagi dia." jawab Steffi, jujur.

"Cha, lo mau makan?" tanya Gita. Echa menganggukan kepalanya. "Bareng, gue juga belom makan." ucap Gita.

"IKUT." teriak Steffi.

"Dua in." Maureen melirik Bu Maria, "bu mau ikut?" tawarnya.

"Engga, ibu mau ke ruang guru." Mereka menganggukan kepalanya lalu berjalan menuju kantin.

Gadis-gadis itu sudah sampai di kantin. Area kantin tidak terlalu ramai. Kayanya murid-murid pada menunggu di tempat acara. Atau ke-kelas masing-masing melihat teman-temannya.

Kasian yang ada di kelas. Pasti malu deh di liatin temen-temennya.

Setelah selesai memesan makanan, mereka langsung mencari tempat duduk dan menyantapnya. Maureen tidak makan karena katanya ia sudah makan sebelum ke sini. Steffi? Ia hanya nyemil. Steffi takut jika ia makan perutnya malah jadi sakit. Padahal tadi udah di lockdown. Hanya Gita dan Echa yang makan, sama-sama memakan soto.

"Buset Cha, kira-kira anjay ngasih sambelnya." Steffi melirik mangkuk soto Echa yang sudah berlumuran sambal. Maureen ikut melirik, "Sakit perutnya si Plogger jangan sampe trasnfer ke lo Cha."

"Gue udah biasa, santai." menyeruput kuah soto itu. Saat dirasa kuahnya sudah pas dan enak Echa melemaskan badannya. Gita yang berada di samping Echa langsung menahan tubuh gadis itu, "eh, lo kenapa?"

"Enak." jawab Echa, enteng. Lalu kembali memakan sotonya.

"Kampret." Gita kembali fokus pada makanannya. Dikira Gita, Echa kehabisan tenaga. Ternyata itu memang efek sehabis memakan makanan enak.

"LAGI NGUMPUL NI GUE LIAT-LIAT." Rizky dateng-dateng langsung heboh. Ia mengambil duduk di dekat Steffi. Steffi menggeser duduknya, "om, jangan deket-deket om."

Echa mengelap mulutnya menggunakan tisu. Saat melihat gerombolan itu datang. Ia langsung buru-buru menggeser mangkuk sotonya. Jika Kenzo sampai melihat kuah sotonya dan langsung melaporkannya pada Bunda. Bisa gawat. Kenzo kan mulutnya sangat ember.

"Brondong kaya gue di panggil om-om." Rizky menjawab dengan ciri khas-nya jika sedang berbicara. Bibir yang sedikit monyong. "Katarak lo."

"ekhm." Mendengar suara batuk, Rizky langsung melirik Gerald yang masih berdiri. "Napa? Batuk?" Pura-pura menjadi bodoh, itulah Rizky.

Gerald mengabaikan ucapan Rizky, ia langsung mengambil tempat di samping Kenzo. Berhadapan dengan Rizky dan Steffi.

"Rizky," Steffi memanggil Rizky dengan berbisik. Rizky melirik Steffi, "naon?"

"Gerald cemburu ya?" Steffi melirik Gerald yang tadi sempat menatap ke arahnya, tetapi saat Steffi membalas tatapan itu, Gerald malah memutuskan pandangan. Rizky mengangkat kepalanya menatap Gerald, "kayanya iya." jawab Rizky, "tapi gak tau deh."

"Oh, engga ya." Steffi melesuhkan wajahnya. Rizky yang melihat itu, langsung membisikkan sesuatu di telinga Steffi, "mau tau gak caranya biar kita tau, dia cemburu beneran apa enggak?"

"Gimana?" tanya Steffi berbinar, masih dengan suara berbisik. Rizky langsung membisikkan rencananya di telinga Steffi. Steffi yang memang entah tidak pernah pikir panjang, langsung menuruti. Alamakk!!

"Rizky mau?" Steffi menawarkan jajanannya pada Rizky, sedikit mengeraskan suaranya agar Gerald dapat mendengar. Mereka yang ada di sana menatap Steffi aneh.

"Mau!" jawab Rizky, gembira, "suapin dong." mendekatkan wajahnya dan langsung membuka mulut, lebar-lebar. Steffi langsung saja memasukkan semua makanannya kedalam mulut Rizky. Lumayan, pacar gratis...

Rizky tersenyum terpaksa. Mengunyah makanan itu, yang sangat penuh di dalam mulutnya dengan senyuman. Gak gini juga anjay, yang romantis dikit kek!

Sret.

Suara kursi yang di geser mengalihkan fokus mereka. Gerald lelaki itu bangkit dari duduknya. Saat di tanya ingin kemana, ia hanya menjawab ingin mengambil barang yang tertinggal di dalam mobil.

Rizky tersenyum lebar dengan alis yang di naik turunkan pada Steffi. Steffi hanya melihat punggung Gerald dengan alis bertaut. Rizky katanya Gerald bakal cemburu, itu dia malah pergi ngambil barang. MANA CEMBURUNYA!!

Hmm, Steffi. HEADSHOT🔫

"Yah, ko pergi." ujar Steffi lesu.

"Lo bego. Ngapain nyuapin Rizky?" tanya Maureen. Steffi langsung menunjuk Rizky, "di suruh Rizky, katanya biar Gerald cemburu."

"Aliran sesat di ikutin." sahut Gaga.

"Rizky, hayo loh. Marahin aja marahin." Kenzo ikut mengompori. Rizky hanya bisa meratapi nasibnya yang serba salah.

"Belegug ih si Rizky mah!"

Kenzo melirik Gita, yang sudah selesai makan. "Makan, Can?"

Gita, langsung menatap Kenzo dengan mata sinisnya. "Buta lo."

"Galak. Gak suka." ucap Kenzo berlagak seperti anak kecil. Gaga yang jiji langsung melempar wajah Kenzo dengan tisu. "Jiji Nyet!"

Maureen langsung memukul paha Gaga, "Gaga, gak boleh gitu." peringatnya.

"Can, keadaan baik?" Kenzo masih gencar mencari topik. Ia tidak boleh kaku nih, masa meluluhkan hati Gita saja ia tidak bisa. Apa kata mantan-mantannya yang terpencar jauh, nanti.

"Adenya mah gak di tanyain " sahut Echa. Kenzo langsung melirik Echa. "Ngapain anjir gue nanyain lo? Tiap hari batang idung lo yang gue liat." jawabnya.

"Abang durhaka. Gita. Jangan mau sama manusia ini." ucap Rizky. Gita dalam hati berbicara. Siapa juga yang mau.

"Bener, ade sendiri aja gak di tanyain. Bisa-bisa lo di singkirkan Git." Echa ikut mengompori.

"Bara, kode tuh minta di tanyain." Tiba-tiba Steffi nyeletuk. Steffi, Echa bersumpah akan menguel-nguel tangan Steffi hingga ia puas.

Bara langsung mengangkat kepalanya, "ngapain?" tanya Bara, "orang tiap hari selalu dalam pantauan gue. Ya pasti selalu baik lah."

"ANJAAXXX BISAXX AEEXX." Rizky bangkit dari duduknya dan langsung bertepuk tangan.

Jangan tanya bagaimana keadaan Echa sekarang. Ia sedang tidak dalam kadaaan baik-baik saja. Jantungnya seakan sedang berlomba lari. Pipinya seakan tidak ingin kalah dengan hati, warnanya kini berubah menjadi merah.

••••

"Ekhm. Selamat malam, Bapak, Ibu guru yang saya hormati. Serta anak-anakku yang saya banggakan." Pembukaan dari kepala sekolah Alexandria menandakan bahwa acara akan di mulai.

"MAAAALLLLAAMMM KEPSEKKU TERCINTAA!!!"

"Bagaimana kabar kalian malam ini?"

"SEHAT ATUH PAK."

"Syukur kalo sehat. Dikirain lagi sakit hati di tikung temen, makanya dateng ke sini." sindir Pak Kepsek.

"BISA WAE, CIUM NIH."

"Saya tidak mau ngomong banyak, karena saya lagi sariawan." ujarnya, "jadi saya serahkan kepada sodara Aldebaran, silahkan naik ke panggung."

"Demi apa demi apa? Bara woy yang mau ngomong!!"

"OMEGAAHH!! Siapin hati. Bisi modar."

Lelaki yang hanya memakai kaos itu mulai menaiki panggung. Tadinya kaos itu di lapisi jaket Warlock, namun jaketnya ia kasih pada Echa, untuk melindungi gadis itu dari angin malam.

Ia tidak memakai pakaian formal. Untuk apa? Di sini mereka akan bersenang-senang. Bukannya rapat CEO. Inipun dadakan di suruhnya.

"Malam."

"MALAAAAMMM KASEP."

"ADUHHH CUMAN SATU KATA AJA UDAH MELELEH."

Seorang gadis di sana mencebikkan bibirnya, es kali meleleh!

"Selamat ulang tahun Alexandria. Tempat yang sudah mempertemukan kita semua, yang membuat kita semua bertemu. Sampai berteman hingga sekarang."

"Semoga acara malam ini bisa membuat kalian senang." ujar Bara, "BUAT YANG PUNYA MASALAH, KITA ILANGIN MASALAHNYA MALAM INI!!"

"WOOOOOOOO."

"SELAMAT ULANG TAHUN ALEXANDRIA!!!!"

Kembang api yang di ledakkan membuat acara malam itu makin ramai, dan seru. Benar, malam ini mereka akan bersenang-senang.

Setelah tadi ada beberapa yang nyanyi, menari, dan lain-lain kini giliran mereka yang akan tampil. Oh iya, Alexandria juga mengundang beberapa penyanyi terkenal seperti. Raisa, Nadin, Pamungkas, Anne Marie, Billie Eilish, Martin Garrix. Dan satu lagi, ini sangat-sangat Epic bahkan sampai Mythic. Echa sampai tidak bisa berkata-kata, Alexandria juga mengundang One Direction.

Tidak perlu ke DWP.

Echa, Steffi, Gita, Maureen. Kini tengah bersiap-siap. Sebentar lagi giliran mereka yang tampil. Dan kini jantung mereka sama-sama maraton di dalam sana. Tadi setelah selesai dari kantin, mereka ada latihan sebentar.

"Ibu yakin kalian bisa," Bu maria memberikan semangat, "sekarang, berdoa dulu yu. Berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Mulai."

Ya Allah semoga hari ini memuaskan.

Semoga lancar sampai akhir.

Semoga engga mengecewakan.

Tuhan. Tolong, deg-degannya ilangin dulu. Takut sakit perut. Dan semoga hari ini lancar. Semuanya do'ain Steffi!!

Selesai berdoa, mereka semua sama-sama saling memberikan semangat. Memberikan semangat pada Steffi, bilang kalau ini tidak apa-apa. Steffi tidak akan sakit perut lagi.

"EYYOO, HABIS INI ADA PENAMPILAN DARI CEWE-CEWE CANTINYA ALEXANDRIA LOH." MC itu kembali bersuara, setelah tadi istirahat sebentar, "PENASARAN GAK SIAPA MEREKA?"

"PENASARANNN!!!"

"PENASARAN ANJEENG JANGAN LAMA-LAMA SETAN!"

"Oke-oke, karena murid-murid Alexandria sifat sabarnya sangat minus. Langsung aja ini dia." MC itu menggantungkan kalimatnya, "PENAMPILAN DARI XI IPS-4."

Prok. Prok.

"WOAHHH." riuh tepuk tangan terdengar sangat merdu di sana.

"KELAS YANG SANGAT INDAH."

"KELAS SURGA."

Echa dan yang lainnya langsung membentuk posisi. Mengatur nafasnya agar tidak terlalu panik.

Saat musik mulai di putar, riuh tepuk tangan menyambut awal mereka. Tepukkan itu membuat rasa gugup dan rasa tidak percaya diri mereka sedikit berkurang.

Di pertengahan, suara tepukan tangan kembali riuh. Saat mereka melakukan gerakan yang sangat, hmm. Suara tepukan tangan di susul dengan suara sorakan dari kaum Adam.

"SEMPURNAHHHHH."

"TAREEKK SISST."

"Enggak salah gue, ngidolain dedek-dedek emesh kesayangan gue." Rizky  menatap gadis-gadis itu tanpa berkedip. Kenzo menganggukan kepalanya, sama seperti Rizky menatap mereka tanpa kedip. "Gak nyangka, Ade gue pinter joget juga."

Kenzo langsung menatap Rizky, cepat. "Tau gitu gue ajakin goyang tiktok tiap hari." Rizky menganggukkan kepalanya dua kali, lalu kembali fokus ke depan.

Bara, lelaki itu juga tidak dapat berpaling dari Echa. Matanya terus saja menatap Echa. Tidak jauh beda dengan Gaga, ia juga sama. Tetap menatap ke arah gadisnya. Siapa lagi gadis yang ingin ia lihat jika bukan Maureen? Tapi, Gaga sesekali menatap sekeliling, dan tanpa ragu langsung menatap objek dengan tatapan membunuh.

Dan seorang lelaki, yang juga tengah menatap salah satu dari mereka dengan serius. Sesekali bibirnya melengkungkan senyuman walaupun hanya sedikit. Bahkan hampir tidak terlihat.

••••

GIMANA CHAPTER INI?

Oh iya, gambar/meme yang suka aku kasih ganggu gak sih?💥

Kayanya beberapa hari ini aku selalu ngetik chapter yang lumayan panjang🌈
Kalian bosen gak, kalo terlalu panjang?💫

sini masuk ke dunia ALDEBARANS, biar bisa nonton wandi😘

Btw, met malming jomlo🥰Udah diem aja di rumah, gak usah maksain keluar. Kasian, takut iri🤪 Canda iri😘

SAMPAI KETEMU DI CHAPTER SELANJUTNYA YA📀

PIS LOV N SAYANG🧡💛🧡💛

Follow ig🤟🏻
@warlock__ofc

Nz🕰

Continue Reading

You'll Also Like

448K 21.1K 63
Proses revisi [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Adizkya Okta Wijaya, seorang Gadis cantik yang memiliki sifat pendiam dan cuek akan sekitarnya. Tapi, itu...
12.1M 749K 56
Sejak orang tuanya meninggal, Asya hanya tinggal berdua bersama Alga, kakak tirinya. Asya selalu di manja sejak kecil, Asya harus mendapat pelukan se...
3.4M 161K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
269K 14.2K 54
REVISI LAMBAT "Kak.. Adel boleh ngomong?" tanya Adel Arvin mengangguk. Adel mulai memperlihatkan bukunya disitu Arvin terkejut ia tak mampu menyembun...