GEBETANKU BANCI ✔

By DaddyRayyan

898K 88.7K 30.5K

Berani sumpah aku straight! Namun, lelaki ini membelokkan kepalaku. Sungguh. Awalnya aku cuma ingin bertanya:... More

Pendahuluan
1. Perempuan Jagung Rebus
2. Chatting Pertama
3. R A i s y o
4. Foto Syur
5. Siap Tembak Siaga 2
6. Siap Tembak Siaga 1
7. Hati Potek Karo Banci
8. Gebetanku Bapak Dosen-TIDAK!
9. Terangkanlah...
10. Terangkanlah... (2)
11. Tercyduk
12. Mencyduk
13. Cyduk-Cydukan (part 1)
14. Cyduk-Cydukan (part 2)
15. Magamon
16. Kesempatan dalam Kesempitan
17. Pengabdi Sasetan
18. Para Pengabdi Micin
19. Dari Matamu, Pak
Visualisasi Tokoh (+Rekaman Suara Raisyo/Pak Rayyan & Shouki)
20. Bayi Gula?
21. Aw aw aw
22. Jaran Goyang
23. Hati ke Hati (1)
24. Hati ke Hati (2)
25. Buka-Bukaan
26. Becekin Adek Bang
27. Basah Basah Basah
28. Gebetanku Banci Lainnya ...
29. Banci in Denial
30. Banci Fight
31. Apartemen Ra
32. Just Ra
33. Just Ra (2)
34. Memahat Hati
Pengumuman 3/3/2018
36. Main Api Babak Satu
37. Main Api Babak Dua
38. Main Api Babak Dua Separuh
39. Main Api Menuju Ambyar
Road to Anniversary
40. Gosong, Ambyar
41. Janji
42. Aisha
Pengumuman+Giveaway Ulang Tahun Shouki
43. Ra
44. Shoulan (Shouki Al Dilan) Part 1
45. Shoulan (Shouki Al Dilan) Part 2
46. Goyang Gitar 🤘
47. Everyday with Rayyan (part 1)
48. Everyday with Rayyan (part 2)
49. Night with Rayyan
50. ....
51. Bunga untuk Daddy
52. Bunga dari Daddy
53. Moving On
Bonus Part: Post-Ending Story #1
Bonus Part: Post-Ending Story #2
Open PO Novel Sekuel GEBETANKU BANCI
PO ditutup malam ini! (Plus teaser Sekuel GB)
PDF Sekuel GEBETANKU BANCI di KaryaKarsa

35. Arian

9.6K 1.2K 709
By DaddyRayyan


Selamat malam!

So, untuk memperingati hari ultahku kemarin, aku mengadakan giveaway khusus untuk pembaca Gebetanku Banci di akhir chapter ini. He he he. Jangan lupa ikutan ya bila berminat. Siapa tahu beruntung!

Terima kasih!


Cast: Para kucing pendukung

1. Abu Galabu as Abu Galabu

2. Kimi as Kimi



Arian Hendrajaya GGA. Ganteng-ganteng aneh.

Namun, dia tidak pernah aneh di mata Shouki Al Zaidan. Mereka bersahabat baik sejak bertetangga di satu kompleks yang sama. Kucing-kucing liar di kompleks yang mempertemukan keduanya di depan pagar rumah masing-masing.

"Enggak kok, perasaan kita sudah lebih lama dari ini," kata Arian, tertawa.

"Lebih lama gimana? Bukan di kehidupan yang sebelumnya, kan?" Shou ikut tertawa, sambil bergidik seram. Mereka punya banyak minat yang sama, dari kucing, film action, hingga aktor superkece Johnny Deep. Yang tidak sama adalah kesukaan Arian dengan hal-hal aneh, seperti mistik dan ramalan. Arian juga mengaku bisa membaca pikiran.

"Iya, Bang. Jangankan manusia, gue juga bisa baca pikiran kucing. Itu kalau ekornya naik dan geram-gerem gitu berarti kebelet mau ketemu jodohnya, Bang."

"Kalau ekornya turun berarti jauh jodoh?"

"Salah, Bang. Kalau ekornya turun, berarti lagi enggak naik, Bang."

"Yaiya, Arian. Kalau turun ya enggak naik." Shou kesal, tetapi tertawa, lalu menyadari betapa recehnya ia. Arian memang unik, paling bisa membuat banyak orang tertawa.

Sayang, malam ini, Shou sudah terlalu baper sehingga tak bisa lagi diajak tertawa.

Arian duduk di ranjang Shou sambil menimang kucing lucunya yang diberi nama Abu Galabu. Asal kalian tahu. Arian punya banyak kucing di rumahnya, dan tidak ada satu pun nama kucingnya yang wajar. Ada Miyung Mariyung, Mining Dulgan, Obis Obos, Ndasbu, Opeluz ... pasti kucingnya capek dipanggil dengan nama-nama aneh. Walau menurut Arian mereka bahagia sebab kucing sudah master dalam hal ikhlas kepada Tuhan, tidak seperti manusia yang mudah baper dan kurang bersyukur.

Kimi selalu berlari ceria ke arah Arian setiap kali lelaki itu datang. Arian pasti memanggilnya dengan nama buatannya sendiri. "Assalamualaikum Kimi Markitiw Simalikidin! Ayo, salaman sama Abu Galabu dulu, teman main kamu."

Abu gantian melompat ke pangkuan Shou, selagi Kimi menguasai pangkuan tuannya. Kedua kucing saling pandang dan saling gapai, nafsu main bersama.

"Jadi, Abu Galabu semalam jadi pelakor," Arian bercerita sambil mengusap-usap punuk Kimi.

"Apa tuh pelakor?"

"Perebut lauk orang."

"Ooh." Shou merasakan dentuman tak enak mendengar kata pelakor, meskipun artinya bukan yang itu. Shou tahu Zena itu bukan pelakor. Perempuan itu sudah jadi mantan Pak Rayyan, tetapi siapa yang tahu ada berapa banyak Zena yang lain di luar sana? Yang jangan-jangan masih berhubungan dan—mungkin Shou yang bakal disebut pelakor oleh mereka.

"Kimi Markitiw Simalikidin sudah berapa lama enggak ketemu Abu Galabu?"

"Ah?" Shou mengerjap sebentar. "Hmm, sejak kita masuk kuliah."

"Nah, kan. Kita sudah lama enggak main bareng, Bang." Arian memandangi. "Bang!"

"Hm?"

"Kedipin matanya dong."

" ... ha?"

"Dari tadi ngelamun terus."

"Oh, sori, Arian. Lagi yang ada yang gue pikirin." Shou berdeham. "Dan gausah ditebak, Arian. Pasti lo tahu kenapa."

"Iya, tapi kali ini gue enggak tahu kok," kata Arian. "Suer kesamber bebek deh."

Ada dentuman lagi di dadanya. Shou menarik napas panjang. "Jujur. Dengar kata 'bebek' aja gue galau."

Arian mendengus. "Iya, gue tahu, Bang."

"Tahu apa?"

"Tahu kalau lo lagi galau. Kayaknya sekelas juga tahu. Siapa yang enggak tahu? Seharian lo kayak kehilangan jiwa dan raga, Bang."

" ... kok bisa sekelas sampai tahu?" Shou menggeser duduknya lebih dekat. "Gila aja."

"Tahu kok. Lo kan ditanyain terus dari tadi. Ditanyain sama cewek manis yang naksir elo."

"Siapa sih namanya dia? Gue lupa."

"Aisha Danisa Gayatri. Diinget baik-baik, Bang, namanya siapa tahu minat."

"Haha. Lo ngomongin cewek ini mulu dari tadi, Arian. Suka ya? Ambil aja dia, Arian. Nanti keburu diambil orang lain."

Arian tiba-tiba tertawa, yang membuat Abu Galabu langsung mendekat dan mengusapkan pipinya ke lengan sang tuan. Bahkan kucingnya pun tahu tuannya memaksakan tawa.

"Sayangnya, Bang, hati gue sudah direnggut sama orang lain," kata Arian.

"Wah? Lo kok enggak pernah cerita ke gue?" Shou menyenggol rusuk Arian akrab. "Anak kelas kita ya? Buruan samber dia. Sambeeer."

"Enggak bisa, Bang."

"Lho kenapa?"

"Dia udah disamber sama pak dosen."

....

"Hah? Emang ada dosen yang macarin mahasiswanya?" Selain Pak Rayyan. "Fakultas mana?"

Arian hanya menatap dan tersenyum. "Jadi? Masalah lo sama pak dosen apaan? Ceritain dulu deh, Bang."

"Ah iya ... gue butuh cerita sama lo, kalo lo berkenan mendengarkan."

"Always, Bang. Always."

"Jadi di pameran itu tadi .... "

Tidak butuh waktu lama untuk Shou bercerita tentang Zena Aurelia, dan masa lalu Rayyan Nareswara dari kacamata perempuan itu. Shou juga menceritakan bagaimana kisah cintanya dengan Ra selama beberapa minggu terakhir ini, minus adegan malam di apartemen—terlalu malu dan rahasia untuk diumbar. Singkat saja sebab Arian pasti sudah bisa menebak dengan lebih mendetail.

Shou mengakhiri ceritanya dengan satu tarikan napas panjang. Lega dan masih mengganjal. "Oke. Jadi gue baru sadar kalau gue belum mengenal dia lebih jauh, dan gue pingin percaya sama dia, Arian, tapi ada rasa sesak di dada gue. Ragu, yang pingin gue usir jauh-jauh, dan bikin gue baper saat ini. Menurut lo gimana?"

"Hmm." Arian memutar mata. "Menurut gue ya, Bang ... dan juga menurut Abu Galabu .... "

"Ya?"

"Lo kasihan, Bang. Itu menurut kita."

Abu mendengkur.

Shou meneguk ludah, menatap kucing itu dan tuannya bergantian. "Kok gue kasihan?"

"Kasihan, karena yang namanya hubungan intim itu ya harus dibentuk dari rasa saling percaya. Enggak boleh baperan."

Shou mengangguk, menatap sahabatnya serius. "Setuju, tapi bisa aja kan dia emang begitu dari sananya. Pasti ada banyak hal yang dia rahasiakan, dan mungkin dia yang dulu dengan yang sekarang sudah berubah—maksud gue yang soal dia suka gonta-ganti dan ninggalin pasangannya itu."

Arian menatap Shou tanpa berkedip.

Shou menatap balik.

Kimi dan Abu juga saling menatap.

"Udah deh. Mendingan lo sama gue aja, Bang," kata Arian ringan.

Shou mengernyit. "Sama elo? Memang lo mau ke mana?"

Arian tergelak, dan berkata dengan lebih jelas lagi, "Sama gue, Bang. Kita jadian. Pasti lo lebih hepi."

"Jadian sama lo?"

"Iya."

Hening.

Hanya terdengar suara Kimi dan Abu yang beradu dengkur.

Shou menatap Arian lekat-lekat, yang ia sadari merupakan suatu kesalahan. Sebab untuk kali pertama Shou melihat Arian Hendrajaya memiliki keahlian mengatur ekspresi yang sebelas dua belas dengan Rayyan Nareswara. Bahkan ketika sedang bercanda pun, ia bisa terlihat begitu serius.

Shou telan ludah, lalu tertawa. "Ha ha, apaan sih, Arian. Bercanda lo enggak lucu."

Arian masih menatap lekat, serius.

" ... Arian?"

Detik berikutnya wajah serius lelaki itu berubah menjadi cengiran lebar. Arian tertawa geli. "Ha ha ha! Iya, enggak lucu memang buat lo, Bang, tapi bayangin aja nih, Bang."

"Y-Ya?"

"Kira-kira respons pak dosen gimana tuh? Kalau kita benar jadian?"

Sesuatu mulai klik dengan bijak di dalam kepala Shou. "Ah ... maksud lo, kita mau bikin Pak Rayyan cemburu?"

"Nah! Itu tahu!" Arian membunyikan jari dan menjentik ke arah Shou di udara.

"Astaghfirullah, bilang dari tadi kek!" Shou meninju lengan sahabatnya, akrab.

"Deg-degan ya lo, Bang?" Arian menyentuh dada Shou dengan telapak tangannya. "Beneran deg-degan ya! Ha ha!"

"Enggak lucu, Arian." Shou menepis santai.

"Iya, memang enggak lucu, tapi lo ketawa barusan."

"Iya sih," Shou berdeham, "Oke, jadi tadi maksud lo gimana?"

"Oke, jadi misi kita ini gue beri nama Strategi Main Api Tiga Babak, Bang!"

Arian mengeluarkan buku sketsa gambarnya dari dalam ransel, membentangkannya di tempat tidur selayaknya meja perang, dan mulai menggambar skema bulat-bulat. Kimi dan Abu bermain tepuk senang di tepian kertas gambar itu.

"Main Api Tiga Babak?"

"Iya, ini strategi ultimate buat bikin pak dosen menunjukkan jati hatinya kepada elo, Bang. Kita lihat apa dia benar serius atau cuma pingin main ena-ena saja, tapi apa lo beneran siap main api?"

"Main api ... dan ada tiga babak?"

"Iya ada tiga babak, dan lo enggak bisa berhenti sampai selesai."

"O-oke. Kok gue jadi deg-degan ya?" Shou mengelus dada dan meremasnya. "Tapi tunggu dulu, kalo kita sudah jalanin misi dan ternyata reaksi Pak Rayyan biasa saja, gimana?"

"Ya malah bagus dong, Bang."

"Bagus? Kenapa gitu?"

"Iya. Kan jadinya kita malah lanjut jadian terus." Arian terkekeh lagi.

Shou mengerjap, dan bergeleng. "Arian, serius deh. Emang lo mau jadian sama gue? Gue kan ... biasa aja ... dan ini yang bikin gue bingung. Aneh juga kenapa Pak Rayyan bisa suka sama gue. Coba lo bandingin gue sama Zena. Kalau Zena jadi laki-laki juga dia pasti jauh lebih ganteng. Jangan-jangan Pak Rayyan bohong ...." Shou memijit kening, frustrasi.

Arian hanya tersenyum. "Tanya sama orang-orang yang naksir elo deh, Bang." Ia mengacak rambut Shou sampai berantakan, dan berkata lagi, "Elo itu spesial."

Shou tertunduk.

Rayyan Nareswara, kekasihnya, bukanlah pria tipe pencemburu.

Namun, kita tidak pernah tahu sebelum mencobanya, kan?

"Oke." Shou mengangguk untuk meyakinkan dirinya sendiri, dan menepuk tangannya. "Oke, Arian. Mainkan."



Instagram: @ ra_shou (IG khusus pembaca Rashoura, DM dulu agar di-confirm, ya)



[WAKTUNYA GIVEAWAY~] 

SYARAT

Giveaway ini hanya boleh diikuti oleh followersku dan @ShoukiAlZaidan di Wattpad dan khusus pembaca Gebetanku Banci dan Rayyan Nareswara Diary saja ya~

CARA IKUT GIVEAWAY Jawab pertanyaan di bawah ini

Coba tebak jalan pikirannya Arian! Kira-kira apa saja misi main api dia yang bisa bikin Ra terbakar? tebak saja salah satu dari tiga babak yang ada :)

>>> Ketikkan komentarmu di kolom komentar pada baris ini! (MOHON JANGAN KOMEN DI LUAR BARIS INI YA :) ) <<<

Setiap komentar yang masuk akan saya balas dengan nomor undian. Diingat ya nomor undiannya, siapa tahu kamu pemenangnya. Saya akan acak undian dan mengambil tiga pemenang beruntung.

Kalau kamu gak dapet nomor undian, berarti komenmu ada di luar baris yang seharusnya. Silakan saja mengulangi komentarmu di baris yang sudah ditentukan, lalu tag saya.

HADIAH

Untuk pemenang pertama dan kedua mendapatkan Boneka Bebek dari Ra~

Dan pemenang ketiga mendapat pulsa 25rb.

Oh ya, ongkos kirim hadiah boneka bebek ditanggung oleh pemenang ya.

PS: Untuk pemenang pertama dan kedua, bila kamu tidak mau hadiahnya, kamu bisa tukar dengan hadiah pulsa sebesar 25rb!

Pemenang akan diumumkan di update-an bab selanjutnya!

Semoga beruntung!

Continue Reading

You'll Also Like

60.1K 3.5K 24
"Sagara anak gantengnya mama" __________________________ "Gue nggak punya papa!" __________________ 16 tahun hidup di dunia tanpa pernah mengenal sos...
15.7K 2.3K 200
Seorang anak laki-laki miskin dan biasa dari desa bergabung dengan sekte kecil di Jiang Hu dan menjadi Murid Tidak Resmi secara kebetulan. Bagaimana...
180K 34K 18
Hana bukan geisha di okiya itu. Namun, kecantikannya melebihi para geisha di mana pun berada. Banyak lelaki yang jatuh dan tunduk di kakinya, hanya u...
SINFUL MAD LOVER By seishuu

Mystery / Thriller

68.4K 9.2K 22
I want you to play with my heart, so I can cut your HEAD.