WARLOCK [SEGERA TERBIT]

By nazwaztr

1.6M 125K 30.7K

[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, JIKA INGIN MEMBACA FOLLOW DULU SKUYY.] 'Dua insan yang di pertemukan, di masa P... More

Prolog
1. Awal
2. Tatapan
3. Cafe
4. Nabrak
5. Rasa
6. Preman
7. Makasii
8. Pelukan
9. Poor Rizky
10. Balapan
11. Di Boongin?!
12. Siapa?
13. UKS
14. Nyaman
15. Teman hidup?
16. Tiger
17. Ada apa?
VISUAL TOKOH
18. Warlock VS Thunder
19. Calon
20. Hilang
21. TPU
22. Chatting
23. Zebra & Tuan Krabs
24. Dekat apa Tidak?
25. Kampret!
26. Tidak A6!
27. Sayang ada Black Card?
28. Mata, Pikiran, Hati
29. Akhirnya (1)
30. Akhirnya (2)
31. Berita Terbaru
32. Ondel-Ondel
33. Kangen
34. Gaun
35. Party
36. Rooftop
37. Gak Jadi Baper Bye
38. Sabar
39. Gerald, Steffi, Rizky
40. OMG!!!
41. Panik
42. Anak Yang Tak Dianggap
43. Diusir
44. Ini Anak Geng Motor?
45. Karena Bara
46. Tisoledat
47. Rencana
48. Pasar Malam
49. Night Race
50. Takdir
51. Kematian
52. Dancing In The Rain
53. Bersama
54. Jemuran
55. Boom
56. Queen
57. Loser
58. Pertarungan (1)
59. Pertarungan (2)
60. Friend
61. Melupakan
62. 🦋💙
63. Love
64. Last
66. Traitor
67. Don't Cry
68. God, Why Me?
69. Takdir Tuhan
70. Akhir
W H Y ¿

65. Braga

10.4K 1.1K 1.1K
By nazwaztr

Selamat membaca kalian🖤

Ramein komennya untuk update cepet!!!!🤟🏼

••••

Bara sedang di jalan sekarang. Di jalanan yang sangat ramai. Banyak pejalan kaki juga pengendara roda dua maupun roda empat di sini.

Saat di lampu merah, Bara mengeluarkan ponselnya, niatnya ingin memberi tahu Echa bahwa dia akan ke markas Warlock sekarang.

Bara
non, aku lg di jln mau ke markasss.

Echa
g nnya.
HAHA, BERCANDA!!
hati-hati ya💗

Bara tersenyum kecil membaca balasan pesan itu. Dia ingin memasukkan ponselnya kembali pada saku jaket, tetapi telat.

Hap.

Seorang anak muda mengambil ponsel Bara dengan begitu cepatnya. Dia juga langsung berlari dengan sekuat tenaga. Orang-orang di sekeliling Bara ingin mengejar anak itu, namun Bara menyuruh mereka untuk membiarkannya.

"Butuh duit, tapi nyolong," gumam Bara. Dia mengikhlaskan ponselnya hilang. Mungkin anak itu butuh uang? Lagi pula, Bara masih bisa membelinya lagi. Dia ikhlaskan saja ponselnya untuk anak itu.

Bara menjalankan motornya saat lampu sudah berubah menjadi hijau. Tiga puluh menit berada di jalanan, akhirnya dia sampai di markas.

"WEH BANG," ujar seorang lelaki, "nyusu ga?" dia mengangkat susu coklat yang sedang dia minum.

Bara menggeleng.

"Berapa poin lo Rald?" tanya Gaga pada Gerald di sampingnya.

"269," jawab Gerald.

"Bentar lagi gue susul lo," ujar Gaga semangat. Mereka tengah bertanding basketball arcade.

"Rizky ga kesini?" Bara bertanya seraya melepaskan jaketnya.

"Kesini kali," jawab Gaga seraya melemparkan bola basket kedalam ring.

"Win," Gerald menepuk tangannya sesudah memasukkan bola terakhir.

"Cepet bener sih," ujar Gaga.

"HAHAHA RAMBUT LO NGAPA KY?" suara tertawaan yang berasal dari luar membuat Gaga menengok.

"ADA JAMET KUPROY," ujar Gaga saat melihat figur Rizky.

Rizky berdecih, "PALA LO JAMET KUPROY! MANA ADA JAMET SEGANTENG GUE!" Rizky menyisir rambutnya.

"Iya ganteng, kalo di liat dari lobang pantat," nyinyir Gaga.

"Pft, abis nyalon?" Bara menahan tawanya.

"Ketawa aja semua, gue tau gue gemesin," ujar Rizky pede.

"Mie-nya ilang," sahut Gerald.

"HAHAH JADI SPAGHETTI," tawa Gaga pecah.

Rambut Rizky yang dulu keriting, sekarang jadi lurus. Persis seperti rambut jamet.

"KEREN INI RAMBUT GUE, MODEL BARU KATA AMANGNYA," Rizky masih kekeuh kalau rambutnya itu bagus.

"BAGUS DI KALANGAN JAMET, HAHAHA," Gaga tertawa lagi.

"IDIH, bagus kok," Rizky mengeluarkan ponselnya lalu selfie, "Kan, ganteng!"

••••

"WANGI BENER!" Kenzo menghirup dalam-dalam aroma Echa saat gadis itu melewatinya. "Mau kemana?"

"Dinner dong," jawab Echa meledek.

"Dih, gaya! Mentang-mentang udah official pake dinner-dinner segala," jawab Kenzo dengan wajah iri dengki.

"Jomblo tuh kerjaannya kalo ga iri, halu, bengong, menata masa depan dengan jodoh orang," ujar Echa, "sama apa lagi kerjaan jomblo?" Echa bertanya.

"Meratapi nasib," jawab Kenzo.

"YA KAYA LO!" jawab Echa. Lalu dia pergi meninggalkan Kenzo yang terbengong-bengong.

"BUNDA ANAK BUNGSUMU CULANGUNG!" Kenzo mengadu.

••••

"JAMET! EH JAMET DARI MANA INI?" tanya Kenzo saat dia sudah memperlihatkan batang idungnya di depan anak Warlock.

"JAMET JUNIOR," jawab Gaga.

"Liat rambutnya, di semutin," Gaga tertawa sehabis berbicara.

"SMOOTHING ANJEENG!"

"JELEK BANGET ANJR RAMBUT LO," ujar Kenzo pada Rizky, "mana rambut mie lo?"

"Trauma kena makan," sahut Gerald.

"HAHA IYA JUGA!" Hari ini sepertinya Gaga tertawa terus, "lo sih Zo, pake di makan." Gaga menyenggol lengan Kenzo.

"Dih, siapa juga yang makan rambut dia," Kenzo bergidik ngeri membayangkan dia memasukkan rambut Rizky kedalam mulutnya.

"AH SIA MAH," Rizky menahan Gaga yang akan berbicara lagi.

"Gue botakin mau ga, Ky?" Gaga menawarkan diri.

"APANYA?" tanya Rizky terkejut.

"Rambut lo," jawab Gaga.

"Rambut yang mana?" tanya Rizky.

"RAMBUT BAWAH LO SINI GUE CUKUR!" Gaga lama-lama kesal juga dengan Rizky yang sok polos.

"HAHA LECET DONG NANTI," Kenzo membuat percakapan ini menjadi makin dewasa.

"Obrolan bapak-bapak," Gerald menyahut. Dia diam saja, takut terbawa gila.

Rizky dan Gaga sudah berada di depan. Dengan Gaga yang memegang alat cukur.

"Yang bener siah, awas weh sampe nyengsol-nyengsol mah," Rizky mewanti-wanti.

"Gue bikin gambar kolor mau ga?" Gaga menawarkan.

"BENGEUT SIA!" Rizky langsung melotot, "udah ah, gajadi." Rizky jadi takut jika benar Gaga menggambar celana dalam di kepalanya. Mengingat Gaga memang pintar menggambar. Jangankan kolor, gambar yang tidak ada di pikiran pun, pasti nanti bisa ada di kepala Rizky.

"Wadul kehed," Gaga menggeplak Rizky.

"BARA!" panggil Kenzo pada Bara yang baru keluar dari kamar mandi.

Bara menaikkan alisnya sebagai jawaban.

"Lo ga jadi pergi sama ade gue?" tanya Kenzo yang membuat Bara bingung.

"Pergi kemana?" tanya Bara membuat Kenzo jadi ikutan bingung.

"Lah, kata ade gue lo bedua mau dinner," Kenzo memberi tahu.

Bagaimana cara Bara mengajak Echa dinner, jika ponselnya saja baru di curi beberapa jam lalu.

"Dia dikasih tau siapa?" tanya Bara pada Kenzo. Kenzo mengerutkan dahinya, "ya lo lah!" jawabnya.

"Handphone gue di maling, gimana mau ngabarin," jawab Bara.

Beberapa detik mereka diam dan saling tatap. Gerakkan Gerald membuat mereka sadar, "jebakan!" Gerald langsung bangkit dari duduknya.

Mereka langsung keluar dari markas, mengagetkan dua insan yang sedang cukur-mencukur.

"EH KENAPA?" tanya Rizky yang rambutnya belum sepenuhnya selesai.

"Ada yang jebak Echa," ujar Gerald.

Mereka berdua langsung melotot. "JEBAKAN? JEBAKAN BATMAN?" Di situasi seperti ini, Rizky masih saja membuat kesal.

"Pala lo sini gue gambar batman," ujar Gaga.

••••

Echa sudah sampai di tempat yang Bara kirimkan alamatnya. Dia berjalan, memasuki bangunan itu. Di depan ada dua orang yang menjaga. Mereka menunduk saat Echa melewatinya.

Echa membalasnya dengan senyuman. Dia berjalan menelusuri lorong dengan pencahayaan cukup minim. Echa menengok kebelakang, tepatnya pada dua orang yang tadi berjaga di luar.

Merasa aneh dengan gerak-gerik mereka yang tidak seperti penjaga pada umumnya.

Ting.

Bara
Ke rooftop.

Membaca pesan itu, Echa menurut saja. Dia berjalan menaikki lift menuju rooftop.

Saat lift itu terbuka, Echa langsung keluar. Dia menengok ke kanan dan ke kiri. Sepi. Tidak ada orang sama sekali.

Echa menaikkan bahunya, acuh. Mungkin Bara memang sengaja menyewa tempat ini. Jadi tidak ada orang yang Echa lihat selama dia jalan.

"Bodoh, ternyata tuh cewe ga sepinter yang gue kira," samar-samar Echa mendengar suara lelaki.

Echa melotot saat menyadari bahwa itu bukan suara Bara ataupun suara dari orang-orang terdekatnya.

"Sialan!" geram Echa, "di jebak gue." Echa berinisiatif untuk kabur. Tetapi seseorang di luar sana, sudah lebih dulu menangkap figur Echa.

Lelaki itu tersenyum sinis, "Tumbal kita udah nyampe," ceplosnya.

Echa mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dia berjalan menuju lelaki itu. Sembari berjalan dia menyobek dres-nya, yang langsung memperlihatkan tanktop dan legging hitam. Echa membuang dres itu kesebelah kanan. Dia langsung memakai leather jacket yang sedari tadi dia pegang.

"Gue kira lo udah mati," ujar Echa saat sudah sampai di hadapan Tiger. "Ternyata masih idup, keren juga nyawa lo."

Tiger yang satu tangannya di perban karena pergelangannya putus, tertawa remeh, "gue ga akan mati, sebelum cowo lo mati."

"Dan gue ga akan biarin itu terjadi," balas Echa.

"Oke," Tiger mengangguk, "gue matiin aja lo terlebih dahulu,"

Beberapa anak buah Tiger langsung menyerang Echa. Mereka menendang perut Echa, menonjok pelipis Echa, juga memiting leher gadis itu.

Echa berusaha untuk melepaskan tangan pria yang berada di lehernya. Echa menyikut perut pria itu dengan sekuat tenaga.

Echa memegang lengan pria itu, lalu memutarnya, dan langsung membanting tubuh pria tersebut ke lantai.

Echa mengambil pistol yang berada di saku musuh, dia langsung menembakkannya ke arah pria lain yang ingin menyerangnya.

Dor.

Peluru itu melukai bagian paha musuh. Echa menembak kaca yang berada dekat dengan pintu rooftop.

Tak.

Echa membuka jaketnya, dan langsung memutarnya hingga mengenai mata musuh.

Seseorang menyerang Echa menggunakan pedang tepat di lengan bagian atasnya. Lengannya luka dan mengeluarkan banyak darah.

Tidak hanya sekali, pria itu menyerang Echa sebanyak tiga kali. Echa langsung menembak pria itu tepat di jidatnya.

Echa mencuri pedang dari pria tadi, dia lalu mengarahkan pedang itu pada Tiger. Lelaki yang menjadi alasan ini semua terjadi.

Tiger menghindar. Dia menendang pedang itu, hingga pedang tersebut terlepas dari genggaman tangan Echa.

Tiger memukul tengkuk Echa menggunakan tongkat baseball. Darah langsung keluar dari mulut Echa setelah Tiger memukul tengkuknya.

*illustration

Tiger menendang Echa hingga gadis itu terjatuh ke lantai. Echa memegang perutnya yang nyeri. Tiger kembali menarik Echa, dia menjenggut rambut Echa, hingga mereka kini sudah berhadapan dan saling tatap.

Mata Echa sayu karena merasakan sakit di mana-mana. Terlebih rambutnya seperti ingin copot dari akarnya.

Ah, sepertinya beberapa rambutnya tercabut. Ini sangat sakit. Sungguh.

Tiger menguatkan jenggutannya hingga Echa mendongak. "Lo cuman jadi parasit, lo bikin semua rencana gue gagal."

"Bara akan mati tanpa harus gue bunuh," ujar Tiger dengan wajah setannya. "Gue hanya tinggal lenyapin kelemahannya, dan dia akan mati secara perlahan."

Di sisi lain, Bara tidak berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Dia menelpon Echa melalui ponsel Rizky. Tetapi tidak ada jawaban.

"Sialan!" Bara melempar ponsel Rizky hingga retak dan hancur. Bara langsung menggas motornya, mencari Echa kemanapun. Sampai ketemu.

Rizky menatap ponselnya malang. "Hape gue," ujarnya miris.

"Tar gue ganti," ujar Gerald, lalu dia juga menjalankan motornya mengejar Bara.

Echa memejamkan matanya sejenak. Dia sedang mengumpulkan semua tenaganya. Di rasa sudah kuat, Echa langsung menabrakkan kepalanya dengan kelala Tiger. Jenggutan Tiger di kepalanya sudah terlepas.

Echa menatap tiang tinggi di ujung sana. Dia harus keluar dari sini. Melewati tiang itu. Yap.

Echa berlari sekuat tenaga, dan langsung turun ke bawah melalui tiang itu. Entah tiang apa ini, yang pasti, Echa sangat berterima kasih dengan tiang itu.

"Ga usah di kejar," perintah Tiger pada anak buahnya yang ingin mengejar Echa. Tiger memandang Echa dengan senyuman miring.

Pas sekali, di bawah sana terdapat motor yang masih terdapat kunci yang menggantung. Echa menjalankan motor besar itu, dia membawanya menjauh dari bangunan tersebut.

Echa membawanya dengan kecepatan di atas rata-rata. Saat dia akan berbelok, sebuah mobil datang dari arah kiri dengan kecepatan tinggi. Mobil itu menghantam motor yang Echa tumpangi.

Echa terpental beberapa meter dari motor. Darah kembali keluar dari tubuh Echa, kepalanya yang tidak terpasang helm, membuat kepalanya menjadi sangat sakit.

Mobil itu langsung menancap gas dengan kuat, dia kabur dari tanggung jawab.

"Neng? Neng? Nyeuri Neng?" itu adalah suara ibu-ibu penjual kopi di seberang jalan. Dia yang melihat kecelakaan tersebut, langsung berlari menghampiri korban. Bahkan tadi dia melemparkan codet ke mobil yang menabrak Echa.

"Tulungan ié!" ujar Ibu itu pada orang-orang yang hanya menonton.

Seorang lelaki menerobos memasuki kerumunan tersebut. Melihat siapa orang yang tergeletak dengan darah yang memenuhi wajah dan tubuh, Bara mematung. Badannya kaku.

"Non!" Bara berlutut, dia menaruh kepala Echa di lututnya. "Non!" panggil Echa seraya menepuk kedua pipi gadis itu.

"Non. Kamu denger aku kan?" Bara menggoyangkan tubuh Echa dengan kencang. "Non. Aku ... ini aku," Bara makin mengguncang tubuh Echa.

Echa masih bisa mendengar suara dengan samar-samar. Tetapi dia tidak kuat untuk berbicara. Tubuhnya terasa mati rasa, semuanya sakit.

"TELEPON AMBULANCE BANGSAT! INI BUKAN TONTONAN YANG ENAK BUAT DI NIKMATI!" Bara marah pada orang-orang yang hanya menonton dan mem-video. "RASA KEMANUSIAN LO SEMUA, NOL!"

Teman-teman Bara datang.

Kenzo ikut berlutut di dekat tubuh Echa. "Dek! Dek!" panggil Kenzo, "Dek! Bangun! Jawab gue! Lo masih bisa ngomong kan? Dek! BANGUN DEK! JANGAN DIEM AJA! GUE TAU LO MASIH BISA DENGER SUARA GUE! DEK BANGUN. JANGAN TINGGALIN GUE!" Kenzo mengguncang tubuh Echa.

"Dek, gue tau lo suka tidur. Tapi gue mohon, untuk kali ini, bangun! ba.ngun." Kenzo mencengkram aspal dengan sangat kuat.

"Ba ... ng," Suara Echa terdengar. Dia mengeluarkan satu kata. DIA MENGELUARKAN SATU KATA! "jangan sedih. Gue ... ga ak ... an kemana-mana,"

"Iya, lo emang ga boleh kemana-mana. Ga boleh!" Kenzo menggeleng kuat.

"Ba ... ra," Echa memanggil Bara.

"Aku di sini," Bara langsung tersenyum, dia mengelus rambut Echa.

"Ja ... ga diri ka ... mu, ya?" ujar Echa dengan terbata, "banyak or ... ang jahat di ... sini,"

Beberapa orang yang tadi sibuk mem-video langsung diam. Mereka tertampar mendengar ucapan Echa. Padahal itu bukan tertuju untuk mereka. Tetapi mereka merasa tersindir. Bagus lah.

"Aku sayang kamu," Echa tersenyum, dia berusaha menggapai pipi Bara untuk di elus. Bara langsung membawa tangan Echa pada pipinya. "Selamanya." Sehabis itu, Echa sudah tidak berbicara lagi.

Tangannya yang tadi berada di pipi Bara, jatuh. Jatuh hingga menyentuh lengan Bara yang berada di perutnya.

"Non. Non." Bara kembali memanggil Echa, "ARYESHA! TOLONG BANGUN! AKU MOHON! ARYESHA!" Nihil, Echa tidak menjawab ucapannya, dia juga tidak lagi menggerakkan badannya.

Mulai malam itu, Braga menjadi tempat yang Bara benci. Malam itu, darah Echa terbuang begitu banyak di sana. Dan malam itu, Bara harus menyaksikan gadisnya, lemah dan tak berdaya.

••••

GIMANA CHAPTER INI?

sorry kalo feel nya ga dapet, buru-buru coy ngetiknya. GA BAKAT BIKIN YANG SEDIH-SEDIH.

CEPET JEBOLIN KOMENNYA KALO MAU LANJUT!!!!🦋👙

SAMPAI KETEMU DI CHAPTER SELANJUTNYA🦋👙

PIS LOV N SAYANG💙💗

Follow ig🤟🏼
@warlock__ofc

Nz💋

Continue Reading

You'll Also Like

1M 42.2K 51
[ AMBIL BAIKNYA, BUANG BURUKNYA!! ] [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Rivan Diego Abraham, merupakan sosok ketua geng motor terkenal bernama Rever. Salah s...
12.9K 1.1K 19
oneshoot/two shoot JL Story. For Au check my twitter.
10.3K 1.6K 55
Nara tidak tahu jika kehadirannya kembali ditengah orang-orang yang sudah lama ia tinggalkan malah mendatangkan suatu masalah. Perasaan sesal dan tid...
2.7M 153K 41
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...