WARLOCK [SEGERA TERBIT]

By nazwaztr

1.6M 125K 30.7K

[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, JIKA INGIN MEMBACA FOLLOW DULU SKUYY.] 'Dua insan yang di pertemukan, di masa P... More

Prolog
1. Awal
2. Tatapan
3. Cafe
4. Nabrak
5. Rasa
6. Preman
7. Makasii
8. Pelukan
9. Poor Rizky
10. Balapan
11. Di Boongin?!
12. Siapa?
13. UKS
14. Nyaman
15. Teman hidup?
16. Tiger
17. Ada apa?
VISUAL TOKOH
18. Warlock VS Thunder
19. Calon
20. Hilang
21. TPU
22. Chatting
23. Zebra & Tuan Krabs
24. Dekat apa Tidak?
25. Kampret!
26. Tidak A6!
27. Sayang ada Black Card?
28. Mata, Pikiran, Hati
29. Akhirnya (1)
30. Akhirnya (2)
31. Berita Terbaru
32. Ondel-Ondel
33. Kangen
34. Gaun
35. Party
36. Rooftop
37. Gak Jadi Baper Bye
38. Sabar
39. Gerald, Steffi, Rizky
40. OMG!!!
41. Panik
42. Anak Yang Tak Dianggap
43. Diusir
44. Ini Anak Geng Motor?
45. Karena Bara
46. Tisoledat
47. Rencana
48. Pasar Malam
49. Night Race
50. Takdir
51. Kematian
52. Dancing In The Rain
53. Bersama
54. Jemuran
55. Boom
57. Loser
58. Pertarungan (1)
59. Pertarungan (2)
60. Friend
61. Melupakan
62. 🦋💙
63. Love
64. Last
65. Braga
66. Traitor
67. Don't Cry
68. God, Why Me?
69. Takdir Tuhan
70. Akhir
W H Y ¿

56. Queen

12.3K 1.1K 522
By nazwaztr

Selamat membaca kalian🖤

••••

Hei, sadar, dia tidak menyukai apalagi mencintaimu.
ALDEBARANS

🎵Ashnikko—Daisy🎵

"OMEGAH! OMEGAH!" heboh seorang gadis, dia lalu mendatangi gadis yang sedang selfie. "Laura! Lo udah liat ini belom?!" Gadis itu menunjuk layar ponselnya.

Laura yang sedang foto-foto, menatap gadis itu sinis. Padahal dia sedang selfie karena merasa sangat cantik sekarang. Tetapi ada saja yang ganggu. Laura menaruh ponselnya pada meja dengan kasar. "Ganggu aja l—" Laura menggantungkan ucapannya saat matanya menatap layar ponsel.

Dia langsung merebut ponsel milik gadis tadi, menatap layarnya dengan begitu dekat dan fokus. Bahkan dia belum mengedipkan matanya. "O MAY GHAD." Laura menggerakkan tangannya, memegang jidat, pipi, dan terakhir berpose cherybelle, gerakkan dan kata yang selalu dia gunakan.

"BEBEP BARA SAMA SIAPA INI?!" tanyanya dengan suara kencang, beberapa orang yang berada di kelas menatap Laura kesal. "APA LO? NATEP GUE KAYA GITU! BERANI??" ujarnya sinis.

"Di komennya pada bilang Aryesha," jawab si pemilik ponsel. Laura langsung membuka kolom komentar, "Aryesha siapa? Anak baru itu?" tanya Laura, "Anjir, akunnya private!!"

Gagal sudah niatnya ingin melihat-lihat postingan Echa. "Cih, gue sama dia juga masih cantikan gue, iya kan?" tanya Laura pada teman-temannya.

"Jujur, cantikan Aryesha sih," ceplos gadis berambut sebahu, "cocok sama Bara yang ganteng."

Laura langsung melotot, "APA LO BILANG? CANTIKAN DIA? Jelas cantikan gue lah, secantik apa sih emang dia?" Laura belum pernah melihat wajah Echa. Ah tidak, dia pernah melihatnya, tetapi hanya sekali dan itu sudah lama.

"Ck, makanya kalo liburan harus tetep update!!" Laura memang habis liburan. Dan itu lumayan lama, saat liburan Laura jarang membuka sosial media. "Waktu itu kan Bara sempet posting foto Aryesha, juga," sahut gadis lain, "lo ga liat?"

Laura diam sebentar, "OH YANG ITU? CK, masih seksian gue! Badan dia ga ada bagus-bagusnya!"

"Mana sih fotonya, gue lupa sama mukanya," Laura mengambil ponselnya, lalu membuka aplikasi instagran dan mengetikkan nama Bara, "Loh? Instagram Bara ko ga ada?" tanyanya bingung.

"Ada kok," jawab gadis si pemilik ponsel tadi, "nih di gue ada." Dia menunjukkan layar ponselnya.

Laura kembali mengetikkan nama Bara, tetapi tetap tidak ada. "Lo di block kali," ujar gadis berambut sebahu. Laura menggeleng. "Mana mungkin! Mana mungkin Bara block gue."

"Mungkin aja, kan lo ga penting."

"Sembarangan lo!" Laura menunjuk wajah temannya, "gue ini calonnya, calon pacarnya."

"Cewe itu aja yang perebut," ujar Laura, cewe yang di maksud adalah Echa, "dia yang ga penting,"

"Sini," Laura menyuruh mereka untuk mendekat, dia membisikkan sesuatu, "oke ga?"

••••

"Iiihhh, liat-liat," Kenzo menyuruh Gaga untuk mendekat, "atasnya bikin gelembung, bawahnya bikin pulau." Dia menunjuk hidung dan mulut Rizky. Rizky tengah tertidur dengan bantuan tas yang di jadikan bantal. Karena sedang pilek, jadi hidungnya ingusan.

"Foto! Foto!" Kenzo menepuk bahu Gaga, Gaga langsung mengambil ponselnya di saku. Lalu memotret Rizky.

Ckrek.

"HAHAHA," tawa Kenzo, "lucu siah."

"Lumayan, buat nakutin tikus," sahut Gaga.

"Bar liat Bar," Kenzo mengasih unjuk foto Rizky pada Bara. "Jadiin spanduk, kalo lagi riding bawa," ujar Bara.

Kenzo menepuk kencang lengan Bara, "IDE BAGOOSS." Kenzo menatap Gerald, "lo yang bikin ya, Rald," ujar Kenzo dengan senyuman buaya.

"Males," jawab Gerald. Kenzo malah tersenyum, "males berarti iya, iya kan?" ujar Kenzo, "lo kan bilangnya males, tapi akhirnya tetep di lakuin, kaya waktu itu."

Waktu itu Kenzo pernah nitip sate ke Gerald, dan dia lupa bilang berapa tusuk. Karena Gerald tidak tahu, dan malas untuk bertanya lagi. Jadi Gerald memborong semua satenya. Saat Gerald datang, Kenzo sampai melongo. Untung mulutnya bisa tertutup kembali. Dan untung, pada saat itu markas sedang ramai. Jadi satenya tidak mubadzir.

••••

"Cha, ini lo kenapa?" Maureen menunjuk jidat Echa yang tertutup perban. Echa memegang jidatnya, "Oh ini, biasa pas jalan kesandung."

"BTW, CHA, TAU GA SIH, lo beruntung banget," ujar Maureen heboh, "Bara sweet banget lagi anjeeeng!!"

Echa yang mendengar ocehan itu pusing sendiri, "biasa aja," ujarnya. Maureen melotot, "biasa aja apanya? Lo tau ga sih, postingan Bara ga ada foto muka atau badan orang. Kecuali lo!!" Maureen meremas tangan Echa gemas, "GEMES ANJIIRRR!!!"

Oh iya, mereka sedang jam kosong hari ini. Makanya heboh, bergosip.

"Diem aja," ujar Gita menyenggol bahu Steffi, "naber?"

Steffi menggeleng, "jangan ajak gue ngomong," sehabis mengatakkan itu, Steffi kembali melipat kedua tangannya di meja. Maureen memasang wajah menyebalkan, "dih, yang ngajak ngomong siapa?"

"Kenapa sih? Lo diem mulu, sariawan?" tanya Echa. Steffi menarik nafas lalu menghembuskannya, "Gue pengen jadi kalem."

Maureen langsung batuk, dia keselek oleh air liurnya sendiri, "ekhk, apa? Gue ga salah denger? Lo mau jadi kalem? Ah paling beberapa menit kemudian, balik gila lagi."

"Dalam rangka apa lo mau jadi kalem?" tanya Gita.

"Gerald ga suka cewe hiperaktif, dan malu-maluin kaya gue," ujar Steffi, "gue pengen jadi kalem, buat Gerald."

Maureen menepuk jidatnya, tidak habis fikir dengan jalan pikiran Steffi. "Gelo!"

Gita memegang kedua pundak Steffi, membuat mereka saling bertatapan. "Dengerin gue, kalo lo berubah jadi pendiem karena kata-kata Gerald, gue bakal marah, bukan cuman gue, tapi kita," ujar Gita, "karena Steffi yang kita kenal adalah Steffi yang petakilan, centil, bodoh, gatau malu, lemot," ucapan Gita mendapatkan anggukan dari Echa dan Maureen.

"Lo ga perlu jadi seseorang yang bukan diri lo sendiri. Apalagi cuman karena cowo setan kaya gitu," lanjutnya.

"Nah itu, kalo dia beneran suka sama lo, dia ga akan minta lo buat berubah, dan ninggalin jati diri lo," Maureen menambahkan.

"Lagian lo ngapain sih masih ngejar dia, demen banget sama cowo dingin," ujar Echa heran.

Steffi diam sebentar. Mendengarkan semua perkataan sahabat-sahabatnya, membuat otak Steffi bekerja dengan keras. Apalagi mendengar perkataan Gita, otak Steffi tidak nyampe.

"Ngejar cowo dingin tuh enak," ujar Steffi akhirnya, "gue punya prinsip, kalo gue suka sama sesuatu dan gue mau itu, gue harus dapetin, dan cara gue dapetinnya harus pake usaha."

"Punya kebanggaan tersendiri saat sesuatu yang kita mau, udah jadi milik kita." sambungnya.

"Ya ga sampe bego juga!" cetus Maureen.

"Jadi bego untuk kebahagiaan sendiri, kenapa engga?"

"GOBLOUUGH!"

"Lagian lo kenapa ga cari cowo lain aja sih, cowo yang suka sama lo kan banyak," ujar Echa, padahal Steffi cantik, tetapi mengapa malah ngejar Gerald yang dingin seperti itu.

Steffi menatap mereka, "kaya yang tadi gue bilang, kalo gue mau sama sesuatu, gue harus dapetin itu," jawab Steffi, "dan juga, gue ga suka sama cowo yang duluan suka sama gue, gue sukanya sama cowo yang ga suka sama gue,"

"Dih, sarap," ceplos Gita.

"Kalo kalian? Suka yang mana?" tanya Steffi.

"Gue sih lebih milih cowo itu yang duluan suka gue," jawab Echa, "karena kalo dia duluan suka gue, terus gua belom suka sama dia, gue bisa berusaha untuk suka." Echa memajukan bangkunya. "Tapi, kalo gue duluan yang suka, gue kan ga bisa bikin dia buat suka juga ke gue. Paham ga?"

Echa dan Gita mengangguk, Steffi ngebug. Steffi menggaruk kepalanya, "bentar, gue cerna dulu," ujarnya, Steffi tiba-tiba menggebrak meja, "kalo dia nya ga suka, lo pelet aja! Kan dukun banyak," ujar Steffi dengan wajah tanpa dosanya.

"GAGITU JUGA MUNAROH!!" Maureen kesal. Maureen menatap Echa, "berarti yang suka duluan, lo dong?" Echa mengerutkan alisnya, "suka duluan ke siapa?" Maureen berdecak, "ke Bara,"

Echa melotot, "lah kaga tau," jawabnya, "ko ga tau, sih?" Maureen greget. Gadis yang memakai bandana abu-abu itu, menjawab, "yaiyalah, gue kan gatau gue suka dia tanggal berapa, bulan apa," jawab Echa, "gue juga ga tau dia suka gue bulan apa, tanggal berapa. Jadi gue ga tau siapa duluan yang suka, karena gatau."

Sekarang bukan cuman Steffi yang ngebug, tetapi Maureen juga. "Ha?" tanyanya dengan wajah calangap. Echa menggerakkan tangannya, "udah-udah, yang ngerti cuman orang waras."

"HAHAHAH BERARTI LO GA WARAS REEN," Steffi mendorong bahu Maureen, dia tertawa sangat kencang dan puas.

"Steffi! inget, jangan berubah! Tetep jadi diri lo sendiri!" Gita kembali bersuara. Steffi mengangguk patuh, "iya, ga berubah."

"Cowo banyak Steff, walaupun yang ganteng sama setia pada nyelip," Benar. Kebanyakan yang Echa sering lihat adalah, manusia-manusia biasa saja yang suka nyari perhatian atau yang sok-sokan mainin cewe, padahal mukanya di bawah rata-rata. Bukan ngejek, tapi emang bener.

Rizky contohnya.

Yang ganteng dan setia, jarang sekali menunjukkan wajahnya pada dunia.

"Tapi, emang gue malu-malu in ya?" Steffi bertanya.

"Iya," ceplos Maureen.

"Permisi," seorang lelaki datang ke kelas mereka, "yang namanya Aryesha mana ya?" lelaki itu mengedarkan pandangannya.

Echa bangkit dari duduknya, "Apaan?" Lelaki itu menggaruk tengkuknya, "a-anu, lo di panggil Bu Maria di gudang belakang."

Echa menatap teman-temannya, lalu kembali menatap lelaki itu, "iya." Lelaki itu langsung pamit dan berlari keluar.

••••

Echa berjalan sendirian menuju gudang, sembari mengemut permen. Gudang yang waktu itu pernah Echa dan Bara bersihkan. Gudang yang berada di paling belakang, jauh dari keramaian murid-murid.

Echa membuka pintu gudang itu, dia lalu masuk ke dalam. Sepi. Tidak ada orang, mana Bu Maria?

Brak.

Pintu tertutup dengan kencang. Echa menengok ke belakang, di depannya kini ada tiga gadis yang sedang menatapnya angkuh.

Yang mukanya putih banget kaya setan, pasti ketuanya nih. ujar Echa dalam hati.

"Bukain dong pintunya," ujar Echa dengan nada menyuruh. Laura menatap Echa remeh, "Oh, jadi lo yang namanya Aryesha?" Laura mengangguk-nganggukkan kepalanya.

"Do u know me?" Echa menaikkan salah satu alisnya. "Terkenal juga ya gue di sini,"

"Cuih, lo sama gue masih lebih terkenal gue!" sahut Laura, tidak ada yang paling terkenal di sini selain dirinya.

Echa terkejut, "Oh ya? Tapi ko gue ga kenal lo, ya?" Echa bertanya, "kayanya masih kurang terkenal deh." Laura mengepalkan tangannya, gadis ini selalu saja bisa menjawab ucapannya!

Laura mendorong bahu Echa menggunakan jari telunjuknya, "Lo itu kalo sama senior sopan dikit! Gak ada hormat-hormatnya banget! Mau nyaingin gue?!"

"Loh? Salah gue di mana ya? Kan gue cuman ngomong," sahut Echa, "lo mau gue hormatin? Emm, tapi engga deh, dari pada gue hormat sama lo, mending hormat ke tiang bendera gak sih?"

"Wah, kacau," Antek-anteknya mulai bersuara, "ngelunjak gak sih kaya begini?"

Plak.

Laura menampar Echa di pipi sebelah kanan, Echa memegang pipinya yang panas. Sial! Dia kecolongan!

"Bener-bener minta di kasarin ya lo?" teriak Laura. "Junior ga tau sopan santun! Tukang rebut pacar orang!"

"Lo itu cewe murahan!" Laura memaki, "bisa-bisanya Bara lebih milih lo! Pake pelet kan lo? Ngaku?!"

Echa tertawa sinis, "Oohh, jadi lo suka sama Bara?" Echa membetulkan rambutnya, "kasian banget Bara, di sukain sama orang gila."

Dua antek-anteknya menutup mulut terkejut. Terkejut dengan ucapan Echa barusan. Sungguh, mereka baru pertama kali menyaksikan Laura di katain oleh orang yang ingin mereka bully. Biasanya Laura yang suka mengatai mereka.

Laura mengepalkan tangannya kuat. Kesabarannya benar-benar di uji. Ternyata berbicara dengan Echa harus mempersiapkan stok kata yang banyak.

"DASAR JALANG LO!!" Laura menggerakkan tangannya ke belakang. Satu antek-anteknya langsung mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Dia memberikan gunting pada Laura.

Echa menatap gunting itu, lalu menatap Laura. Laura tersenyum miring, "kenapa? Takut?"

Echa berdecih, "takut ko sama gunting,"

Laura geram, dia menunjuk Echa dengan tangannya yang terdapat gunting. Karena gerakkanya yang cepat, ujung gunting itu mengenai jidat Echa yang luka, perbannya pun tercopot. Echa merasakan ada yang mengalir. Dia melirik ke bawah, tepatnya pada sepatunya yang terkena tetesan darah.

Echa merasakan perih di jidatnya. Luka yang sudah lumayan kering, kini kembali terbuka dan mengeluarkan darah.

Echa menatap Laura dan dua orang di belakangnya dingin, dia lalu berjalan ke belakang, dan duduk di bangku yang kosong. "Lo mau ngelukain gue?" Echa membuang asal permennya, "do it on." Echa menggerakkan dagunya, menyuruh Laura untuk memulai aksinya.

Laura dan kedua gadis di belakangnya, diam. Mulutnya terbuka karena tidak percaya. Serius? Gadis ini mempersilahkan mereka untuk melukainya?

"O me ghad!" Laura memegang jidat, pipi, lalu berpose cherybelle. Dia meluruskan pandangannya kedepan, "oke." Laura berjalan menuju Echa.

"Gue bakalan bikin orang-orang ngejauhin lo! Termasuk Bara dan semua orang-orang di sekitar lo! Semuanya bakalan pergi ninggalin lo!!" teriak Laura, "lo bakalan sendiri di dunia ini! Lo bakalan depresi dan akhirnya bunuh diri!!"

Saat gunting itu hampir mendekati rambut Echa. Pintu yang di dobrak dari luar, menggagalkan semuanya.

Brak.

••••

GIMANA CHAPTER INI?

menurut kalian itu siapa???

Btw, masalah suka-sukaan, kalian di tim Echa atau Steffi? Alesannya??

SAMPAI KETEMU DI CHAPTER SELANJUTNYA🦋💙

PIS LOV N SAYANG💗💙

Follow ig🤟🏼
@warlock__ofc

Nz🛴

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 114K 53
"Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan dengan saudara sendiri...
102K 7.4K 50
[PLOT TWIST BERADA HAMPIR SETIAP CHAPTER, FOLLOW SEBELUM MEMBACA]✔️ -Cakrawala Universe- "Hargai pendapat saya sebagai ketua!" • • • Ini tentang Lan...
869K 53K 61
[SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA KESELURUHAN CERITA] ••• "DILAPANGAN INI! DAN DISAKSIKAN OLEH SELURUH SISWA SMA ATHALA! BAHWA G...
425K 21.7K 92
⚠️SEBELUM MEMBACA LEBIH BAIK DI MASUKAN KE READING LIST ATAU DOWNLOAD DULU YA! JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM SEMUANYA!⚠️ Menceritakan seorang lelaki ber...