WARLOCK [SEGERA TERBIT]

By nazwaztr

1.6M 125K 30.7K

[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, JIKA INGIN MEMBACA FOLLOW DULU SKUYY.] 'Dua insan yang di pertemukan, di masa P... More

Prolog
1. Awal
2. Tatapan
3. Cafe
4. Nabrak
5. Rasa
6. Preman
7. Makasii
8. Pelukan
9. Poor Rizky
10. Balapan
11. Di Boongin?!
12. Siapa?
13. UKS
14. Nyaman
15. Teman hidup?
16. Tiger
17. Ada apa?
VISUAL TOKOH
18. Warlock VS Thunder
19. Calon
20. Hilang
21. TPU
22. Chatting
23. Zebra & Tuan Krabs
24. Dekat apa Tidak?
25. Kampret!
26. Tidak A6!
27. Sayang ada Black Card?
28. Mata, Pikiran, Hati
29. Akhirnya (1)
30. Akhirnya (2)
31. Berita Terbaru
32. Ondel-Ondel
33. Kangen
34. Gaun
35. Party
36. Rooftop
37. Gak Jadi Baper Bye
38. Sabar
39. Gerald, Steffi, Rizky
40. OMG!!!
41. Panik
42. Anak Yang Tak Dianggap
43. Diusir
44. Ini Anak Geng Motor?
45. Karena Bara
46. Tisoledat
47. Rencana
48. Pasar Malam
49. Night Race
50. Takdir
52. Dancing In The Rain
53. Bersama
54. Jemuran
55. Boom
56. Queen
57. Loser
58. Pertarungan (1)
59. Pertarungan (2)
60. Friend
61. Melupakan
62. 🦋💙
63. Love
64. Last
65. Braga
66. Traitor
67. Don't Cry
68. God, Why Me?
69. Takdir Tuhan
70. Akhir
W H Y ¿

51. Kematian

13.8K 1.1K 527
By nazwaztr

HAPPY 500k!!😭🦋🌸🌤💗

Selamat membaca kalian🖤

••••

Hari ini Echa akan ke markas Warlock. Kemarin Bara mengajaknya kesana. Katanya hari ini akan ada pesta kecil-kecilan. Merayakan kemenangan mereka dalam balapan malam itu.

Echa sempat menolak, ia bilang tidak enak, karena dia bukan anggota Warlock. Echa juga takut mengganggu waktu mereka. Echa selalu berfikir pasti nanti dia di gosipin.

Tapi, ucapan Bara yang ini, bikin Echa akhirnya menurut untuk ikut dengannya.

"Emang ada, yang berani gosipin Nona Zebranya aku?"

"Kalo ada?" Echa bertanya.

"I'll break his neck."

Echa dan Bara kini
sudah sampai di depan bangunan besar. Di sekitaran bangunan, banyak sekali rumput-rumput
liar yang tumbuh. Dan juga pohon pinus yang besar. Jarak tempat ini dengan pemukiman warga sangat jauh. Jadi sangat sunyi jika tidak ada yang berbicara.

"Relax," ujar Bara yang merasakan remasan kecil pada jaket yang ia gunakan, "mereka ga gigit ko. Kamu kan udah pernah ketemu."

Walaupun sudah pernah bertemu, tetap saja masih ada rasa-rasa aneh di dalam diri Echa.

Dari sini, Echa dapat mendengar suara-suara mereka yang berada di dalam.

"AKU MERIANG, AKU MERIANG, AKU MERING AKU BUTUH SEGELAS AMER!!"

"AMER, AMER. TUH AER PUTIH ABISIN BIAR KEMBUNG."

Saat Echa dan Bara sudah masuk, fokus mereka jadi teralihkan.

"EHHH, ENENG."

"NENG, NENG, SINI NENG."

"JANGAN MAU, DIA BELOM MANDI DARI LAHIR."

Echa menatap mereka semua, lalu ia membungkuk dan tersenyum kecil.

"WOY DE, NGAPAIN LU?" Kenzo yang tengah duduk sembari memakan sepotong pizza, bertanya.

Echa langsung menatap Kenzo dengan alis saling bertautan, "siapa ya?"

"PPPPFFFTTT, U SP Y?" Rizky meledek.

Wuuungg drrrtt.

Suara yang berasal dari arah luar itu, membuat beberapa anggota Warlock berlari ke arah luar.

Echa hampir saja terjatuh karena terkena senggol oleh mereka. Untung ada Bara di sampingnya. "Ga apa-apa?" tanya Bara.

Echa mengangguk, lalu matanya melirik ke arah luar, "itu pada kenapa?"

"Minta uang."

Echa menautkan alisnya tidak paham. Minta uang? Minta uang pada siapa? Sampe heboh banget kaya gitu.

"CEPET, CEPET. NANTI KEBURU PERGI!" seru seorang lelaki.

"PESAWATT MINTA DUIT!!!"

"KAPAL MINTA UANG BUAT BELI IPON!!"

Seorang lelaki langsung menggeplak kepala lelaki lain yang minta Iphone. "HEH TOLOL! ITU PESAWAT BUKAN KAPAL!"

Lelaki yang di geplak menyahut sewot, "HEH ANJING! ITU KAPAL SETAN!"

"LO BEDUA GOBLOUG! UDAH TAU ITU HELIKOPTER." Rizky menyahut.

"KERIWIL LO BUDEK YA? SUARANYA AJA WIUW-WIUWW MONYET!"

Rizky seketika menjadi bodoh, wiuw-wiuw? Itu bukannya suara, "BAGONG! WIUW-WIUW MAH SUARA AMBULAN. IH MEUNI TOLCEU SIA MAH!!"

Mereka menengadah menatap langit, di sana terdapat satu helikopter yang tengah terbang.

"ANYING SANAP." Kenzo langsung menunduk, "yah buta deh aing."

"Ini berapa?" Gaga bertanya pada Kenzo seraya mengangkat jarinya tiga.

"Tiga," Kenzo menjawab, setelah menyipit lumayan lama, karena masih buram.

"WAH, ZO LO BENERAN BUTA ANJING!" ujar Gaga heboh, "ini dua setan!"

"ALAH SIAH OPERASI." Rizky mulai menakut-nakuti.

"BENGEUT SIA!" Kenzo kesal, orang yang dia lihat angka tiga, bukan dua.

"YAAHHH KAPALNYA ILANG." keluh mereka.

"MANEH SIH NGAWANGKONG WAE!!" lelaki itu memarahi Kenzo. (lu si ngobrol aje.)

"Ada pesawat tuh di do'ain supaya selamet, bukannya minta duit." Gerald datang-datang langsung ceramah.

"Ketika es salju bersabda." Rizky menyahut, "jadilah seperti ini."

"BIAZALAHH."

"SEMOGA SELAMET SAMPE TUJUAN YA PREN!" Rizky berujar menatap langit.

"KAPAL ANJIR, GERALD. BUKAN PESAWAT!"

"ITU HELIKOPTER BABI!"

"Serah." Gerald lalu langsung masuk kedalam, meninggalkan mereka semua yang lesuh karena tidak dapat duit.

Mereka jadi ikutan masuk, karena untuk apa juga masih berada di luar. Panas bosss.

Saat masuk, mereka serentak langsung berhenti berjalan. Baru ingat bahwa di sini ada cewe. Yah, turun deh harga diri.

"Alah siah, harga diri aing turun."

"Turun berapa?" tanya Rizky.

"MALU-MALUIN DAH LO PADA." Kenzo berucap, "ngapain coba minta duit ke sana, kaya bocil." Kenzo langsung berjalan santai menuju sofa. Ia lupa untuk berkaca.

"SIA OGE TADI MINTA DUIT YA ANJEENG!" Rizky berujar nafsu.

"Eh, aing titadi ngajedog jurig!!" Kenzo membalas nafsu.

"CANGKEMMU!"

Echa hanya menggeleng pelan melihat tingkah mereka. Ternyata, mereka heboh berlarian keluar karena ingin meminta uang pada pesawat?

Mata Echa berhenti pada beberapa senjata yang di simpan rapih di tempatnya. Bara yang melihat itu langsung mengajak Echa kesana.

Echa mengikuti langkah Bara. Kini mereka sudah sampai di depan senjata itu. Banyak sekali pistol di sini.

"Banyak banget," ujar Echa takjub, "pajangan doang atau di pake?" tanya Echa pada Bara.

"Di pake kalo perlu," Bara menjawab.

"Bedanya sama itu?" Echa menunjuk senjata yang di taruh di kotak kaca, lalu di tempel di dinding.

"Itu senjata yang di pake sama anggota Warlock yang gugur saat peperangan." Bara menjelaskan, "sengaja di kasih tempat khusus."

Echa mengangguk paham, matanya langsung menatap pada satu dagger cantik, yang di pajang di kotak yang lebih bagus. Warna emas yang dominan membuat mata Echa langsung mengarah kesana. Karena lebih mencolok.

Echa tidak berhenti berdecak kagum. Kalau dilihat dari kotaknya, sepertinya ini milik seseorang yang sangat berpengaruh di sini. Milik ketuanya mungkin?

"Ini peninggalan wakil ketua," Bara menatap dagger itu, Echa yang tadinya menatap Bara, jadi ikut menatap kedepan.

"Peninggalan terakhir sebelum dia hilang."

Echa memiringkan kepalanya menatap Bara, "hilang?"

Bara mengangguk, "kejadiannya udah lama. Waktu aku belum jadi anggota Warlock."

"Ooohhh."

Kini, Bara dan Echa sudah berpindah tempat. Mereka masih melihat-lihat pistol.

"Ko bisa banyak banget?" Di tempat pertama pistolnya banyak, disini pun banyak. Echa jadi pusing.

"Jaga-jaga," ujar Bara, "kita ga tau kapan kejahatan bakalan dateng."

"Boleh megang satu?" tanya Echa. Bara mengangguk pertanda boleh, "sok."

Echa memutar-mutar pistol itu, Echa jadi ingin menembak sesuatu. "Ada pelurunya?" tanya Echa pada Bara.

"Engga ada, kayanya."

"O—"

"WOYYYY ANJING! KELUAR LO SEMUA SETAN!"

"WEHH, ADA APANI? LO SIAPA OM?"

Suara ricuh yang berasal dari luar, membuat Echa dan Bara buru-buru berjalan kesana. Echa lupa untuk menaruh pistolnya, alhasil ia keluar dengan pistol ditangan.

Segerombolan Pria datang dengan wajah merah padam. Echa tidak mengerti mengapa Pria itu marah-marah.

"MANA YANG NAMANYA GAGANG?" teriaknya kencang.

"LAH DI SINI KAGA ADA YANG NAMANYA GAGANG," Kenzo menyahut, "SITU SALAH ORANG."

"GAK USAH BOONG!"

"Kenapa?" Bara maju, ia bertanya santai pada Pria yang marah-marah, "nama itu ga ada di sini. Kalo cuman pengen buat ricuh, mending pergi." Bara mengusir.

"LO SIAPA ANJING, NGUSIR-NGUSRI GUE??!!!"

"Ini tempat kami, kami berhak mengusir siapapun yang mengganggu ketenangan kami di sini!" Bara berucap dingin.

Pria itu berjalan kearah mobilnya, lalu ia menyuruh seorang wanita untuk turun, "kasih tau gue, mana cowo yang ngedeketin lo?!"

Badan wanita itu bergetar, ia menunduk tetapi tangannya menunjuk salah satu dari mereka.

Sontak mereka langsung mengikuti arah tunjukan itu. "Kenal?" Gerald bertanya pada Gaga yang berada di sebelahnya.

Gaga mengamati wajah wanita itu. Saat ingin menjawab, Gaga langsung di hantam tinjuan oleh Pria tadi.

"SETAN! LO PURA-PURA GA TAU! PADAHAL LO DALANGNYA! ANJING!" Pria itu meninju rahang Gaga beberapa kali.

"BAGONG SIA NGEN—"

Anak Warlock sudah ingin menyerang, tetapi Bara mengangkat tangannya ke atas, menyuruh mereka menahan diri untuk tidak melawan.

Bara menarik tubuh Pria itu, menjauhkannya dari Gaga. Gaga langsung di tarik oleh Gerald.

"Sekali lagi lo mukul temen gue, idup lo yang gue bikin ga tenang!" Bara berujar.

"Lo diem dulu, biar gue yang kelarin." Bara menyuruh Pria itu diam sebentar, "kalo jiwa gila lo keluar lagi, ribut kita sekarang!"

"Ga, lo kenal?" Bara bertanya pada Gaga, ia menunjuk wanita yang masih menunduk itu menggunakan dagunya.

"Gue ga ken—"

"GA KENAL TAPI LO ANTER PULANG."

"OM DIEM DULU OM!" Rizky kesal. Pria ini terus saja menyambar tiap kali ada yang berbicara. Ingin rasanya Rizky memasukkan kaos kaki basah kedalam mulutnya.

"Dia yang minta tolong gue buat nganterin pulang. Katanya hampir di perkosa," Gaga menjelaskan. Malam itu, saat ia akan pulang kerumah. Di jalan ia di jegat oleh seorang wanita. Wanita itu ketakutan dan dia meminta tolong pada Gaga untuk membawanya pergi. Katanya sih mau di perkosa.

"Kalo bukan karena kasian, gue juga ga mau kali nganterin cewe lo." Gaga berdecih, "ternyata bukan mau di perkosa, emang cewe lo aja yang lagi open bo."

"PACAR AING JADI MARAH GARA-GARA CEWE MANEH!" ujar Gaga menggebu-gebu. Entah Maureen tau dari mana tentang Gaga yang mengantarkan cewe pulang.

"BOHONG!" Wanita itu langsung mengangkat kepalanya, ia sudah tidak menunduk lagi, "kamu kan yang goda aku."

Gaga refleks langsung memasang tampang jiji, "GEURA ELING GOBLOUG!!"

"IIIUUWWW GELAYYY." ceplos Kenzo.

"Dia yang goda aku." wanita itu berujar pada Pria di sebelahnya.

Saat wanita itu kembali menatap kedepan, matanya menatap Echa yang tengah meniup ujung pistol. Echa mengarahkan ujung pistol itu pada pelipisnya, lalu ia melirik kearah wanita tadi, lalu berujar tanpa suara. Kira-kira seperti ini, "mau coba?" ucap Echa sembari menggerakkan pistolnya.

Wanita itu langsung kembali menunduk, takut kena tembak.

"GA USAH BOONG SIALAN! LO NGAKU AJA KALO LO GODA CEWE GUE!"

"YANG NGEGODA SIAPA BAGONG!" Gaga berbalas ketus.

"BANYAK BACOT ORANG-ORANG INI," Pria itu menatap kearah teman-temannya, "SERANG!"

Warlock dengan senang hati melayani mereka. Tidak dapet uang, tetapi dapet nyawa.

Bara langsung menatap sekeliling, ia tengah mencari Echa. Kemana Echa? Saat matanya menatap seorang gadis yang tengah menghajar seorang Pria, Bara langsung kembali fokus pada musuhnya, habis ini ia akan membantu Echa.

Echa tengah melawan Pria berbadan kekar sekarang. "Cantik, dari pada kita berantem disini. Gimana kalo kita sewa hotel aja?"

Echa langsung menatap jiji Pria ini, "Om-om banyak gaya banget. Tidur siang om, biar sehat."

"Yu sama kamu," ujar Pria itu menggoda.

"Najis, tau najis ga?" Echa bertanya, "lo najis!"

Echa langsung memukul tengkuk Pria itu menggunakan pantat pistolnya. Pria itu mengaduh. Tetapi tidak berlangsung lama, karena ia langsung menghajar Echa.

Untungnya Echa cepat menghindar, ia menunduk lalu langsung menyikut pinggang Pria itu.

"AAAKKHH!" lelaki itu meringis kesakitan.

"Alay!" cetus Echa, "badan gede, masa ke sikut doang aw-awan." Echa berdecih.

Echa sudah selesai melawan beberapa Pria, kini ia menatap pistol yang berada di genggamannya. "Ada pelurunya ga ya?"

"Kita coba jedor aja kali ye? Kan ga ada yang tau kalo belum di coba." Echa mulai menekan pelatuk pistol itu, ia mengarahkannya pada musuh di depan, "maap-maap ya kalo kena."

DOR.

Pergerakan mereka langsung berhenti. Mendengar suara keras itu, cukup membuat mereka terkejut.

Seorang Pria menatap bajunya yang bolong dan mengeluarkan darah, "AAKHHH!"

Echa menutup mulutnya, "eh, kena orang," ujar Echa terkejut, "ga meninggal, kan?"

"AKKKHHH SIALAN!" Pria itu meringis, "TANGAN GUE!!"

"Ga sengaja, gitu aja nangis," Echa berujar, "cengeng bat om-om."

Echa kan tidak sengaja menembaknya. Lagian tadi dia sudah minta maap sebelum menekan pelatuk pistol itu.

Bara langsung memutar badan kebelakang, pandangannya berhenti pada tangan Echa yang masih menggenggam pistol. Lalu ia menatap wajah Echa yang menampilkan raut, biasa aja.

"ANJAY QUEENN!!"

"KENAPA BUKAN KEPALNYA AJA YANG DI JEDOR?!" seru salah satu anggota Warlock.

"INI BARU PACAR SI BOS!!"

"OTAKNYA SEKALIAN DI JEDOR," seru Rizky, "lumayan bisa di jual ke tukang siomay."

Bara menghampiri Echa, "kenapa kamu tembak?"

"Aku cuman nyoba, dikira tadi ga ada pelurunya." Echa langsung memberikan pistol itu pada Bara. Persis seperti seorang anak yang kepergok oleh Bapaknya.

Bara menghembuskan nafasnya, "untung ga kena palanya,"

Bara kembali menatap kumpulan Pria di depannya, "PERGI ATAU MATI?" tanyanya.

"Kita ga ada waktu buat ribut, apalagi ributnya gara-gara cewe. Cuih, najis!" Bara berdecih.

"MUKA ACAK KADUL KOS KITU OGE. SO GEULIS PISAN!!"

"BALIK KADITU SIA!!" usir Rizky.

"OBATIN TAH LENGEUN, AMPUTASI SEKALIAN." Kenzo menyahut.

Pria berbadan besar itu langsung masuk kedalam mobilnya, ia pergi bersama teman dan pacarnya. Satu motor yang di isi oleh dua Pria mengikuti di belakang.

"GUE BAKAL DATENG LAGI BUAT BIKIN LO SEMUA NYESEL!" seru Pria itu.

"DI TUNGGU!!"

••••

Sekelompok Pria tadi, kini tengah berada di tengah hutan. Mereka akan keluar dari kawasan ini. Cukup jauh untuk bisa sampai di jalanan besar.

Cit.

Mobil yang mereka tumpangi mengerem secara mendadak. Mereka sampai terdorong kedepan saking pakemnya.

Sebut saja ketuanya Jigong. Jigong menggeram, ia bertanya pada supir dengan suara yang kencang. "LO BISA BAWA MOBIL GA SIH? PALA GUE SAKIT NIH!"

Si supir tidak menjawab. Ia masih fokus menatap ke depan. Menatap objek yang membuatnya ngerem secara mendadak.

"GILAAAA!!!!" ceplos Pria yang duduk di samping kemudi. Dia syok melihat pemandangan di depannya. Pria itu adalah orang yang terkena tembakan Echa.

Sekumpulan anjing ganas kini menutupi jalan mereka. Anjing-anjing itu menggonggong sangat kencang. Mereka menatap mobil di depannya ganas. Seperti menatap daging segar.

Di posisi terdepan anjing jenis Pit Bull memimpin. Anjing petarung yang memiliki rahang kuat, serta gigitan yang sangat tajam. Di sampingnya anjing jenis Wolfdog yang memiliki kekuatan gigi 406 PSI yang kuat, mengaung bak serigala.

"AAA, AKU TAKUT." satu-satunya Wanita yang ada di sana, mendempetkan tubuhnya pada Jigong, dia juga memeluk lengan Jigong kuat.

Jigong sebenernya masih marah, tetapi ia tetap bersikap halus pada Wanita itu. "Ya, ada aku."

Lalu ada anjing jenis Great Danes. Perawakannya yang sangat besar, membuat bulu kuduk mereka yang berada di dalam mobil merinding. Terlebih yang berada di motor. Bahkan, karena tinggi dan beratnya yang besar, Great Danes bisa membuat manusia meninggal karena serangannya. Di sampingnya ada Doberman Pinschers , lalu Bullmastiff.

Anjing-anjing itu adalah anjing milik Warlock. Mereka sudah di latih menjadi kuat, ganas, tetapi juga perduli dan baik. Tetapi baiknya hanya kepada anggota Warlock saja.

Mereka akan menyerang jika ada perintah dari majikannya. Mereka biasanya akan menyerang siapa saja yang masuk ke dalam wilayah Warlock. Mereka juga akan mendatangi suara dari mobil atau motor asing yang mereka dengar. Biasanya Doberman Pinschers yang akan lebih dulu berlari mendatangi asal suara.

Tetapi, tadi mereka sedang berada di kandang. Sedang asik makan. Lalu, saat tadi Warlock sudah selesai bertarung. Gaga datang ke kandang mereka, dan langsung memberikan perintah. Sontak anjing-anjing itu langsung berlari mengikuti suara yang berasal dari mobil dan motor musuh.

Kini, mereka siap menyerang. Tenaga mereka sudah terisi. Sudah makan sangat banyak. Waktunya untuk bertarung melawan manusia!

Saat anjing Pit Bull sudah berbicara bahasa anjing pada anjing yang lain. Anjing-anjing itu mulai berlari lalu menyerang mobil dan dua Pria di belakang. Mereka naik ke atas mobil, lalu menatap ke dalam dengan memperlihatkan gigi tajam yang mereka punya.

"ANJING-ANJING. MONYET SIAH!" ceplos seorang Pria di sana.

"JALAN-JALAN!" perintah Jigong.

"T-tapi bos, me—"

"GUE BILANG JALAN YA JALAN!" teriak Jigong. Supir langsung menggas mobilnya. Ia menancap gas sangat kencang. Anjing yang tadi berada di kaca mobil, tergelincir jatuh ke tanah.

Mobil itu pergi, meninggalkan satu motor yang di isi oleh dua Pria. "ANJING, DI TINGGAL!" teriak Pria di motor.

Jigong sangat egois. Ia hanya memikirkan dirinya sendiri. Padahal kedua temannya yang berada di motor, sedang ketakutan saat ini.

Pria yang di bonceng mencubit pinggang pengendara, "GIMANA? GUA TAKUT! KALO KITA MATI GIMANA?"

"Takdir." jawab pengendara.

Motor mereka di kepung oleh anjing pembunuh. Mereka bingung harus bagaimana. Gerak salah, diem salah.

Anjing Pit Bull loncat ke arah pengendara dan langsung menyerangnya. "AKHHH!" Pengendara berteriak kesakitan. Tangannya terkena gigitan. Ia memukul badan Anjing itu, berniat ingin mengendorkan gigitannya. Tetapi nihil, bukannya mengendor gigitan itu malah semakin kencang.

Belum selesai tangannya terkena gigitan, anjing Wolfdog sudah menambah rasa nyeri di tubuhnya dengan menggigit kaki kirinya. Tidak hanya di gigit, kakinya juga di tarik.

"AKHHH! ANJING SIALAN! LEPASIN BABI!" Pria itu memutar-mutar badannya. Walaupun nyeri, ia harus bisa melepaskan gigitan anjing itu.

Pria satu lagi tengah mengambil kayu untuk di jadikan senjata. Saat anjing Doberman Pinschers datang padanya, dia langsung melayangkan kayu itu pada badan anjing Doberman Pinschers. Anjing itu terpental, tetapi dia langsung bangkit. Ia menggerakkan badannya, merenggangkan ototnya. Lalu anjing itu langsung melompat dan menggigit pipi Pria tadi.

Ia menggigitnya begitu kencang. darah merah mengalir keluar begitu banyak. Anjing Doberman Pinschers melepaskan gigitannya saat kulit dari pipi Pria itu sudah terlepas.

"AKKHH! PIPI GUE!" Pria itu memegang pipinya dengan tangan gemetar. Tangannya penuh dengan darah.

Anjing Great Danes datang, dan langsung menggigit lengan atas Pria itu. Tangannya langsung mengeluarkan darah. Karena dia hanya menggunakan baju ketek, jadi sangat memudahkan anjing untuk menggigit tubuhnya.

Great Danes mengencangkan gigitannya. Pria itu sudah lemas, ia kehabisan banyak darah. Tetapi itu tidak membuat anjing Great Danes melepaskan gigitannya. Ia mengoyak habis daging milik Pria itu.

Pria tersebut menutup matanya, tangannya jatuh ke tanah. Deru nafas sudah tidak terdengar. Denyut nadi sudah menghilang.

Pria itu, meninggal.

••••

GIMANA CHAPTER INI??

COBA SUARA HELIKOPTER KAYA GIMANA???

SAMPAI KETEMU DI CHAPTER SELANJUTNYA🦋💗🌸🌤

PIS LOV N SAYANG

Follow ig🤟🏼
@warlock__ofc

Nz

Continue Reading

You'll Also Like

12.9K 1.1K 19
oneshoot/two shoot JL Story. For Au check my twitter.
1M 42.2K 51
[ AMBIL BAIKNYA, BUANG BURUKNYA!! ] [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Rivan Diego Abraham, merupakan sosok ketua geng motor terkenal bernama Rever. Salah s...
3.4M 160K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
448K 21.1K 63
Proses revisi [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Adizkya Okta Wijaya, seorang Gadis cantik yang memiliki sifat pendiam dan cuek akan sekitarnya. Tapi, itu...