Bab 29 Elena

3.5K 104 0
                                    

Seorang wanita berpakaian kurang bahan menghampiri Dafa yang sedang berdiri menunggui sang istri di toilet.

"Mas Dafa," sapa perempuan tersebut.

"Elena? hai apa kabar? kamu kemana saja El" balas Dafa sembari memeluk Elena.

"Baik mas...mas Dafa ngapain disini...anak anak mana?" Tanyanya dengan lembut.

"Lagi nungguin istriku di toilet...anak anak masih di lantai atas ngegame" ucap Dafa sembari tersenyum ramah.

"Oh iya aku boleh ketemu anak anak?" Tanya Elena.

"Boleh lah....mereka pasti senang ketemu dengan tantenya" ucap Dafa antusias.

Dari kejauhan seseorang wanita telah mengamati gerak gerik Dafa dan Elena. Hatinya memanas ketika melihat sang suami justru menanggapi dan memeluk mesra wanita tersebut. Namun ia tak mau gegabah dan lebih ingin membicarakannya dengan baik baik. Renata menghampiri Dafa dengan senyum yang ia buat semanis mungkin. Dafa yang tak ingin ada kesalah pahaman segera menarik pinggang sang istri dan merangkulnya erat kemudian ia mengenalkannya dengan Elena serta menjelaskan jika Elena adalah sepupunya dan ia sudah berkeluarga. Hal itu membuat hati Renata sedikit tenang namun masih ada sedikit kecemburuan.

"Ah sayang kamu sudah selesai rupanya...kemarilah, perkenalkan ini sepupuku Elena"

"Dan Elena ini istriku Renata.." ucap Dafa sembari merangkul Renata.

"oh hai aku Elena" Sapa Elena dengan senyuman yang ia buat setulus mungkin.

"kurang ajar aku kalah cepat lagi...dasar wanita sialan...awas saja kau" umpat Elena dalam hati.

Dafa mengajak Renata untuk kembali kelantai atas menjemput anak anaknya. Dafa merangkul pinggang Renata dengan mesra yang membuat seseorang disampingnya iri. Elena dengan tanpa malu bergelayut dilengan Dafa sedangkan Dafa hanya diam menahan risih karena tak enak untuk menolaknya sehingga membuat Renata kesal dan memilih jalan mendahului Dafa dan Elena. Dafa yang mengerti perubahan sifat sang istri pun segera melepaskan tangan Elena dari lengannya dan berjalan lebih cepat untuk mengejar sang istri. Seolah mengerti apa yang Renata pikirkan Dafa langsung merangkul pundak Renata dari belakang serta berkata tulus yang membuat hati Renata membaik.

"Jangan marah sayang.... aku hanya bersifat sopan kepada sepupuku....tak ada wanita lain saat ini di hatiku selain kamu" ucap Dafa sembari merangkul pundak Renata.

"Mas jangan gini malu di lihatin orang nanti" ucap Renata dengan nada manjanya.

Dafa terkekeh mendengar suara manja dari sang istri yang kemudian melepas rangkulan pundaknya dan berjalan beriringan dengan tangan berpautan.

"Apakah kau tadi cemburu dan kesal padaku sayang?" tanya Dafa menggoda Renata.

"Tentu saja...karena suamiku dengan mudahnya menerima pelukan dari wanita lain dengan mesranya tanpa memikirkan perasaan wanita gendut sedang mengandung anaknya" ucap Renata kesal yang membuat Dafa terkekeh.

"Baiklah sayang aku tak kan melakukannya lagi" ucap Dafa sembari terkekeh.

Kafa dan Shafa menyambut kedatangan Elena dengan antusias namun Renata tau jika anak anak melakukannya hanya karena rindu dengan sang tante.

"Tante Elena..." pekik Kafa dan Shafa bersamaan sembari berlari berhambur memeluk Elena.

"Tante apa kabar?? kenapa tidak pernah mengunjungi kami... ku kira tante sudah lupa dengan kami karena telah memiliki afek bayi" cerocos Shafa yang terlihat penasaran.

"Maafkan tante sayang karena tak bisa menemui kalian karena tante saat itu tinggal diluar negeri yang jauh dari sini" ucap Elena berusaha menjelaskan.

Sementara Dafa dan Renata hanya diam menyaksikan adegan serta percakapan antara anak anak dan tantenya. Usai melepas rindu dengan sang tanye Kafa berlari menghampiri sang bunda lalu bergelayut manja serta sesekali memeluk dan mencium wajah Renata.

"Kenapa sayang hemm?" tanya Renata sembari mengelus pipi sang putra.

"Bunda... bunda jangan marah ya jika Kafa memeluk tante El... Kafa hanya rindu padanya" Jelas Kafa dengan kepolosannya.

"ahh..,tentu saja tidak sayang..,bunda gak marah kok sayang...karena bunda tau kalau Kafa sayang sekali dengan bunda...benar kan?" tanya sang bunda yang dibalas anggukan dan kecupan dipipi Renata.

"Ayah...Kafa lapar...apa kita bisa pergi makan dulu" tanyanya kepada sang Ayah.

"tentu saja sayang kita akan pergi makan di tempat favorit kakak dan adek..."

"Benarkah....kalau begitu ayo kita pergi" Ajak Kafa antusias sembari menggandeng Dafa.

"Kamu senang sayang?" tanya Dafa sembari menggendong Kafa.

"Ya...tentu saja adek senang karena ayah dan bunda selalu menuruti keinginan Kafa hari ini" ucapnya dengan mata berbinar.

Dafa melajukan mobilnya menuju tempat makan favorit kedua anaknya. Sebuah Restoran yang sering ia datangi bersama mendiang istrinya dulu.

Tiba di rumah

Kafa dan Shafa nampak asik mengobrol bersama Elena diruang tengah hingga malam. Yaa... Elena memutuskan ikut bersama mobil kami untuk mampir ke rumah.
Dalam benak Renata timbul berbagai pertanyaan seperti mengapa Elena jalan jalan ke mall hanya sendirian.. dimana anak dan suaminya... mengapa hingga malam ia belum pulang... apakah suami dan anaknya tidak mencarinya.

"Sayang sudah malam sebaiknya kalian tidur" seru Dafa yang berada tepat di belakang Renata.

"ahh ya benar....kalian harus pergi tidur...kita bisa menyambungnya besuk" ucap Elena sembari mengusap lengan Shafa.

"Kita tidur dulu ya tante...selamat malam" ucap Shafa sembari menggandeng tangan sang adik.

Renata mengantar anak anaknya ke kamar memastikan putra putrinya tidur dengan nyenyak lalu berinisiatif ingin menanyakan beberapa hal tentang Elena kepada Dafa namun niatnya urung ketika melihat Elena menangis tersedu dipelukan sang suami yang membuat Renata bertanya mengapa Elena menangis sepilu itu. Sebagai wanita dirinya juga merasakan iba melihat tangis Elena namun ia juga tak bisa membohongi hatinya jika seseatu dalam hatinya merasakan sakit melihat suaminya dipeluk wanita lain.

Renata memilih untuk masuk kedalam kamar dan membicarakannya dengan baik nanti ketika suaminya sudah datang. Renata menyibukkan dirinya dengan menulis novel sembari menunggui sang suami masuk kamar. Selang beberapa waktu sang suami datang dan memeluknya mesra serta menghujaninya dengan kecupan kecupan kecil yang membuat dirinya terkekeh geli.

"Mas udah geli tau..." ucap Renata dengan nada yang dibuat kesal.

"Gak mau...abis aku gemas tau sama kamu sayang" ucap Dafa sembari melanjutkan aksinya.

"Mas boleh aku bertanya sesuatu? Atau mas ingin menceritakan sesuatu padaku tentang Elena?" Tanya Renata hati hati yang membuat Dafa menghentikan aksinya.

Dafa memutar tubuh Renata menghadapnya kemudian memeluk sang istri erat sembari mengecup pucuk kepala sang istri sembari bercerita.

Renata yang mendengarnya pun ikut larut dalam kesedihan. Ia tak menyangka bahwa Elena baru saja kehilangan anak dan suaminya dari sebuah kecelakaan.

Renata menyesal telah berfikiran yang tidak tidak kepada Elena. Dan Renata pun meminta maaf kepada Dafa karena sempat mencemburuinya yang dibalas kekehan oleh Dafa.

"Mas aku serius minta maaf...kamu malah ketawa" ucap Renata kesal.

"Jangan marah sayang...aku kelewat seneng karena kamu cemburu sama aku...itu tandanya kamu cinta banget sama aku yang tampan ini" ucap Dafa dengan menyombongkan diri.

My Lovely Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang