Bab 88

682 26 0
                                    

Seminggu ini Renata Dafa Lana dan Ranu disibukkan dengan urusan persiapan akhad nikah putra putri mereka yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Meski hanya sebuah akhad rupanya banyak menguras tenaga mereka untuk mengurusnya sendiri. Kendati demikian mereka melakukannya dengan senang hati demi anak anak mereka bahagia.

"Jeng tempat, makanan, penghulu serta dekorasi sudah beres disaya ya..." ucap Renata kepada Lana.

"iya Jeng tinggal nunggu baju, cincin ready saja mungkin butuh waktu dua atau tiga hari lagi nanti saya akan turun langsung untuk mengeceknya... seserahan jan surat surat juga saya sudah bereskan jeng... "

"oh ya ada tambahan undangan lagi tidak? karena kan mempengaruhi tatanan kursi dan juga makanan ya nanti..."

"sepertinya cukup jeng cuma saran saya dilebihin sedikit saja untuk jaga jaga ada tamu yang tiba tiba datang..."

"oya anak anak ini serius tidak dikasi ijin buat foto prewedd gitu?" tanya Renata kepada Dafa.

"tidak perlu sayang mereka biar menjalani pingitan dulu... dan lagi ini kan hanya akhad nanti saja pas resepsi biar mereka foto.."

"oh ya sudah kalau begitu... sampai lupa... jeng soal souvenir enaknya dikasih atau tidak sih?"

"saya sudah pesan jeng... tenang saja terima beres saja"

"ah malah sudah pesan ternyata padahal saya baru saja kepikiran loh jeng... hehe" ucap Renata sembari terkekeh.

"tak apa jeng.... "

"astaga se riweh ini ya ternyata nyiapin acara pernikahan anak tuh... ini baru akhad aja bayangin coba bagaimana riwehnya nanti kita pas siapin resepsi pasti akan jauh lebih riweh ya jeng "

"iya benar jeng... saya sendiri juga merasakan hal yang sama... tapi kita nikmati saja demi anak anak juga kan yang terpenting mereka bahagia jeng"

"iya jeng benar itu"

"baiklah kalau begitu kami permisi pulang ya jeng... sudah sore juga"

"iya jeng terimakasih atas waktu yang jeng dan suami luangkan untuk membantu menyiapkan acara akad anak anak kita"

"sama sama jeng... kami juga berterimakasih jeng dan keluarga"

Ranu dan juga Lana pergi meninggalkan kediaman rumah Dafa menuju rumahnya karena hari sudah mulai petang.

"gak terasa ya pi kita sudah mau mantu saja... habis itu terima cucu... dipanggil oma opa.... duh gak kebayang deh pi"

"iya ya mi... perasaan baru kemarin Sakti lulus sekolah ehh sekarang sudah minta nikah saja" ucap Ranu sembari memeluk tubuh sang suami.

"bener pi.... semoga semuanya berjalan dengan lancar ya pi..."

"iya mi... kita berdoa saja semoga semuanya lancar..."

"pi makan martabak telur enak seh kayaknya hehe" ucap Lana sembari terkekeh.

"Pak Min tolong mampir di martabak langganan kita dipertigaan kompleks itu ya"

"iya pak"

Mobil berhenti didepan penjual martabak langganan Lana, ia lantah menyuruh pak Min pulang terlebih dahulu karena ingin berjalan kaki bersama sang suami.

****

Shafa merasakan rindu yang amat sangat padahal baru dua hari tak bertemu dan bertegur sapa dengan sang kekasih.

"Astaga gini amat ya rasanya dipingit tuh..."

"kangen gak bisa ketemu gak bisa telepon atau pun video call huhhh"

My Lovely Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang