Bab 87

634 24 0
                                    

Pengumuman Dafa yang begitu menjadadak menyisakan pertanyaan pertanyaan besar dihati para anggota keluarga.

"Kenapa mendadak pulang nak? bukankah kita baru enam hari di Paris" ucap Anna penasaran.

"Ya mama benar... kita segera pulang untuk melakukan persiapan pernikahan Sakti dan Shafa ma..."

"oh ya ampun... mengapa mendadak sekali nak"

"ya bagaimana lagi ma mereka sudah kebelet dari pada ada hal hal yang tidak tidak lebih baik dinakahkan saja bukan?" ucap Dafa sembari menunjuk ke arah Sakti dan juga Shafa.

Shafa menunduk menyembunyikan rona wajahnya. Sementara Sakti disampingnya hanya tersenyum menanggapi ucapan Dafa sembari menggenggam tangan Shafa erat.

"Ya kau benar nak... tapi bagaimana dengan sekolahnya...?"

"Shafa akan tetap sekolah ma... tempatnya bersekolah kan milik kakeknya Sakti jadi itu bisa diatur nanti..."

"oh begitu rupanya syukurlah... mama senang mendengarnya... rencananya kapan ?"

"Semingguan lagi ma... "

"mendadak sekali ya..."

"Dafa kira lebih cepet lebih baik ma..."

"Baiklah terserah kamu saja nak... mama cuma bisa berdoa yang terbaik saja"

"itu sudah cukup ma.... terimakasih"

Acara makan malam ditutup dengan acara diskusi masalah pernikahan Shafa dan Sakti.

"Sebaiknya kita semua segera beristirahat dan menyudahi makan malam ini" ucap Arga kepada seluruh keluarga.

"hemm ya kau benar kak... karena besuk pagi sebulum kita pulang kita ada agenda belanja oleh oleh juga kan..."

"hemmm.... benar Daf... oh ya semuanya kita semua besuk berangkat jam dua siang ya... jadi setengah dua harus sudah berkumpul ya"

"siap" jawab seluruh keluarga serempak.

Mereka semua kembali kedalam kamar mereka masing masing karena sudah waktunya istirahat.

****
Shafa membuka pintu kamarnya diikuti dengan Sakti dibelakangnya. Shafa lantas segera masuk kedalam kamar mandi untuk berganti pakaian tidur. Sementara Sakti juga berganti pakaian tidur didalam kamar.

Sakti memeluk tubuh Shafa yang saat itu tengah menyisir rambutnya didepan cermin yang membuat Shafa memekik karena terkejut.

"Kyaaaa...."

"ish apa sih kak... hobi banget deh ngagetin aku"

"peluk calon istri boleh dong... masa iya gak boleh"

"ihh apa coba..."

Sakti menggendong Shafa dan membaringkannya diatas ranjang. Shila mulai was was jika kejadian semalam akan terulang lagi. Shafa memiringkan tubuhnya membelakangi Sakti dan menarik selimut menutupi sebagian tubuhnya hingga keleher. Sakti mengernyitkan dahinya heran melihat tingkah calon istrinya tersebut.

"kamu kenapa?" tanya Sakti sembari meraih tubuh ramping Shafa.

"kak... jangan begitu aku takut..."

"takut? takut apa?"

"aku... aku takut kejadian semalam keulang lagi kak...."

"hei gapapa lagian kita kan akan segera menikah apa yang kamu takut kan?"

"tapi... kalau Shafa hamil bagaimana"

"jadi kamu takut hamil? "

"bukan begitu kak... maaf Shafa kan masih harus sekolah..."

My Lovely Angel (TAMAT)Where stories live. Discover now