Bab 46

1.1K 35 0
                                    


Hari berikutnya...

Hari ini Dafa dan seluruh keluarganya bergegas berangkat menuju bandara untuk bertolak ke Jepang. Saat ini seluruh keluarga telah menempati kursi masing masing didalam sebuah jet pribadi milik keluarga Hutama. Semua tampak tenang terkecuali Shafa dan Kafa yang berjalan mondar mandir sibuk membuat Vlog perjalanan mereka yang akan mereka bagi ke akun youtube mereka.

"Kakak... adek... jangan mondar mandir terus nak...ayo sini cepat duduk" ucap Renata lembut.

"Bentar bun nanggung...bentar lagi selesei kok..." sahut si kecil Kafa.

"Oke...tapi jangan lama lama ya nak...perjalanan kita lumayan jauh jadi kakak dan adek butuh istirahat gak boleh berdiri terus" ucap Renata sembari kembali duduk disamping Dafa.

"Mas...aku ngantuk banget..aku tidur dulu ya... tolong awasi anak anak mas..." ucap Renata sembari bergerak mencari posisi yang nyaman.

"Ya sayang...tidurlah...perjalanan masih panjang..." ucap Dafa mengecup dahi sang istri.

"Bentar sayang aku cek anak anak dulu ya... takut mereka masih nge vlog" ucap Dafa berlalu pergi.

Dafa berjalan kearah kursi yang ditumpangi Shafa dan Kafa nampak anak anaknya tertidur pulas dengan kamera yang dibiarkan masih menyala maklum lah kedua anaknya memang hobbi sekali membuat vlog. Dafa segera membenarkan posisi tidur anak anaknya agar lebih nyaman dan menyelimuti keduanya. Dafa mencium pucuk kepala kedua anaknya kemudian kembali ke tempat duduknya.

"Sudah tidur rupanya.... syukurlah..."

"anak anak yang pintar...  tidurlah yang nyenyak sayang" ucap Dafa sembari berlalu pergi.

Di lihatnya Renata tidur meringkuk lucu sekali persis seperti anak kecil. Dafa terkekeh geli melihat gaya tidur sang istri yang kemudian bergerak mendekat untuk memberi selimut Renata dan kemudian melanjutkan memantau pekerjaan pekerjaan kantor yang ia serahkan pada orang kepercayaannya. Dafa menghela nafas panjang setelah memastikan seluruh pekerjaannya selesei ia melirik jam diponselnya lalu kemudian bergegas menyusul sang istri untuk tidur mengingat perjalanan mereka masih cukup panjang. Dafa mengecup dahi sang istri dalam kemudian beralih mengecup bibir ranum sang istri kemudian memejamkan mata sembari menggenggam erat tangan Renata.

"Welcome Jepang " teriak Kafa dan Shafa bersaman sembari merekam perjalanan mereka menuju ke Hotel tempat mereka akan bermalam.

Sesampainya dikamar hotel Dafa langsung menyuruh Renata untuk beristirahat karena ia tahu sang istri sedang kelelahan.

"Sayang kamu istirahat dulu aja ya...nanti malam aku bangunin kamu kita jalan jalan bareng bareng" ucap Dafa yang memperoleh persetujuan Renata.

Renata mengganti pakaiannya lalu kemudian merebahkan tubuhnya dikasur empuk hotel. Usai membersihkan diri Dafa ikut serta membaringkan tubuhnya disamping sang istri. Ia mengecup pelipis sang istri lalu mengecup kedua pipinya dan beralih kebibir Renata, ia mengecup lembut lalu melumatnya entahlah hanya melumat bibir Renata saja sudah membuat sesuatu dibawahnya mengeras. Bibir Dafa mulai turun kearea leher dan dada mengecup serta menghisap hingga meninggalkan jejak kepemilikan. Tak berhenti disana tangan Dafa sudah bergerak menyibak gaun tidur Renata hingga keatas membelai dua gundukan itu dengan lembut menciuminya serta meremasnya pelan yang membuat sang empunya melenguh.

"awhhh... " desis Renata yang membuat Dafa semakin tersulut kabut gairah.

Dafa mengarahkan puncak gundukan tersebut kedalam mulutnya ia mengisapnya seperti bayi lalu memainkannya dengan lihai menggunakan lidahnya. Sementara Renata yang tertidur mulai merasakan gelenyar aneh ditubuhnya, ia seperti ingin merasakan sesuatu yang lebih dan tak tertahan lagi. Renata membuka perlahan matanya ia melihat sang suami sedang asik menikmati dua gundukan didadanya. Renata yang sudah terpancing gairah pun memilih pasrah dan menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Dafa. Dafa yang melihat sang istri mulai menikmati dan mengimbangi permainannya pun bergerak keatas tubuh sang istri berniat memulai pergulatan panas mereka.

Toktoktok

"Bun...yah...bukain pintunya" suara Kafa berteriak didepan pintu kamar Dafa.

Dafa menghembuskan nafas kasar dan menyingkir dari atas tubuh sang istri .

"sial... " umpat Dafa kesal.

"Bentar sayang" ucap Renata merapikan pakaian dan berjalan cepat membuka pintu.

"Bunda...bunda lagi kena alergi ya" tanya Kafa khawatir.

Renata mengangkat sebelah alisnya heran kemudian menggendong Kafa masuk kedalam kamar kemudian bertanya apa maksud pertanyaan Kafa.

" kenapa Kafa tanya Bunda begitu.." Ucap Renata penasaran.

"Itu kulit leher bunda merah semua seperti Kakak kalau sedang kena alergi makanan deh bun" ucap Kafa polos.

Renata mendelik mendengar penuturan sang anak kemudian bergegas memeriksa penampilannya. Renata meminta Kafa duduk di ruang depan kemudian ia masuk kebilik kamar mandi dan memeriksa penampilannya mata Renata melotot melihat seluruh permukaan kulit leher hingga dibagian dadanya dipenuhi kissmark pantas saja putranya begitu khawatir melihat penampilannya sekarang. Renata mengumpat kesal kepada Dafa yang sengaja memanfaatkan kesempatan ketika Renata sedang tertidur kelelahan.

"Astaga...mas Dafa benar benar keterlaluan deh.." umpat Renata pelan kemudian segera membersihkan diri.

Usai membersihkan diri Renata melihat Dafa sudah asik dengan laptopnya dan tak melihat keberadaan Kafa yang membuat Renata khawatir.

"Mas...lihat Kafa gak?" Ucap Renata panik.

"Oh Kafa...tadi dia dipanggil Shafa kesini...katanya mau jalan jalan sama oma opanya" ucap Dafa santai.

"Syukurlah...kalau begitu" ucap Renata lega.

"Syukur...??? kamu kelihatannya seneng banget sayang kalau anak anak diajak pergi sama oma opanya" ucap Dafa menggoda.

"Ish...apan sih mas..." ucap Renata pura pura kesal.

Dafa bergerak mendekati Renata yang sedang mematut dirinya didepan cermin kemudian memeluknya dari belakang.

"Sayang...kangen... pengen... " bisik Dafa kepada Renata.

"Lah ini dari tadi kita gak pisah mas...masa kangen sih" ucap Renata sok polos yang membuat Dafa kesal.

"Ihh kamu gak peka deh Ren " ucap Dafa cemberut yang membuat Renata terkekeh melihatnya.

"Ren cuma bercanda mas... iya Ren tau kok maksud mas Dafa" ucap Renata sembari terkekeh.

"Kalau begitu ayo Ren kita lanjutin tadi" ucap Dafa antusias.

"No gak sekarang... kita makan dulu Ren udah laper banget... dan lagian Ren masih kesel sama mas Dafa gara gara ini" ucap Renata kesal sembari menunjuk kissmark dilehernya.

"Maaf sayang... abis kamu menggoda banget sih" ucap Dafa menyeringai nakal.

"Awas ya ke ulang lagi... malu tau kalau sampek ada yang tau... tadi aku malu banget tau mas ditegur Kafa gara gara ini" ucap Renata kesal.

"Beneran sayang???... aduh Kafa pasti cerita cerita nih ke oma opanya kalau leher kamu merah merah... bawah bisa diledek papa nih aku" ucap Dafa panik.

"Tenang aja aku udah bilang Kafa kalau gak boleh bilang siapa siapa karena takut yang lain khawatir dan dia taunya aku kena alergi" ucap Renata santai.

"Syukurlah... maafin aku ya Ren..." ucap Dafa sembari mengecup kening Renata yang dibalas anggukan oleh Renata.

Renata dan Dafa pun bergegas keluar mencari makanan untuk makan malam sembari menikmati keindahan Jepang dimalam hari.

jangan lupa kasih aku star dan gift yah...

dan juga jangan lupa tinggalin komentar kalian buat aku... terimakasih :)




My Lovely Angel (TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon