Bab 59

900 43 0
                                    

Arga langsung menuju rumah Dafa berniat menjemput sang istri pulang, ia benar benar sangat merindukan istrinya. Harum tubuhnya, bibir ranumnya, area area favoritnya dan juga erangan sang istri ia begitu menggebu ingin segera menuntaskan hasratnya yang sudah ia tahan selama dua hari ini.

Arga memencet bel rumah dengan tidak sabaran yang langsung dibuka oleh sang keponakan Shafa.

"om Arga... ayo masuk om.. tante lagi masak sama bunda didapur..." ucap Shafa dengan senyuman ramahnya.

"terimakasih sayang..."

"Tante... om Arga pulang" seru Shafa yang membuat dada Difa berdebar karena sudah dua hari menahan rindu.

"Ren aku tinggal dulu ya..."

"iya kak gapapa kok udah mau selesai juga..."

Niat hati Arga ingin memeluk dan mencium bibir Difa berhubung ada keponakannya ia jadi mengurungkan niatnya.

"Sayang... aku lelah... " keluh Arga.

"ya sudah kamu istirahat dulu dikamar mas..."

"Sayang tante antar om Arga kekamar dulu ya"

"iya tante..."

Arga yang sudah tidak tahan segera menggendong tubuh sang istri dan menidurkannya diranjang usai menutup pintu kamar.

"mas... aku rindu sekali.. "

"aku juga rindu kamu sayang" ucap Arga yang sudah berbaring disamping sang istri.

Arga mencium bibir Difa intens kemudian memperdalam ciumannya, jari jemarinya bermain seduktif menyentuh dan membelai bagian sensitif sang istri. tidak mau menunggu lama Arga segera menanggalkan seluruh pakaian Difa dan pakaiannya kemudian melakukan pergumulan panas.

Arga menyudahi aktifitasnya setelah memperoleh pelepasan dan menggendong sang istri masuk kedalam kamar mandi untuk mandi bersama.

Sementara didapur Renata telah menyelesaikan masakannya dan meminta bantuan Shafa untuk membantunya menyiapkan diatas meja.

"Kakak bisa tolong bunda sebentar?" seru Renata yang langsung direspon oleh Shafa.

"ada apa bun? bunda minta tolong apa?"

"tolong taruh makanan makanan ini diatas meja ya kak seperti yang bunda sudah ajarkan dulu... bunda mau mandi dulu kak takut ayah keburu pulang"

"siap bun"

♡♡♡♡♡

"Perhatian, para penumpang pesawat King Air dengan nomor penerbangan KA004 tujuan Hawai dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A003" Sebuah Pengeras suara memberikan sebuah pengumuman.

Renata Dafa dan kedua anaknya memeluk Difa dan Arga bergantian kala sebuah pengeras suara memberitahukan untuk segera masuk kedalam pesawat.

"Hati hati kak... selamat bersenang senang" ucap Dafa dengan seringai nakalnya.

"tante berikan kami adik bayi ya" ucap Kafa polos yang membuat Dafa terkekeh.

"Kami pergi dulu ya... doakan yang terbaik untuk kami..." ucap Arga sembari merangkul bahu sang istri berjalan.

Difa dan Arga melangkah menuju ke pintu yang telah diintrupsikan kemudian masuk pesawat dan duduk dikursi khusus yang telah mereka pesan sesaat kemudian seorang Pramugari memberi instrupsi.

"Para penumpang yang terhormat, selamat datang di penerbangan King Air  dengan tujuan Honolulu Airport Hawai Penerbangan ke Honolulu akan kita tempuh dalam waktu kurang lebih 16 jam dan 55 menit, dengan ketinggian jelajah 5000 kaki di atas permukaan air laut. Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan King Air ini adalah tanpa asap rokok, sebelum lepas landas kami persilahkan kepada Anda untuk menegakan sandaran kursi, menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka dihadapan Anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela. Atas nama King Air kapten Jackson yang bertugas dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini, dan terima kasih atas pilihan anda untuk terbang bersama kami. (maaf jika ada yang salah ya... saya sendiri tidak terlalu mengingat apa saja yang diucapkan dulu pas naek pesawat kwkwk) "

"Gak sabar pengen cepet sampai sana sayang" bisik Arga sembari mengecup pipi Difa.

"tidurlah perjalanan kita masih panjang " imbuh Arga yang diangguki oleh Difa.

Difa mengatur posisi tidurnya agar nyaman sementara Arga sibuk dengan tablet ditangannya memeriksa email masuk dan memantau pekerjaannya. Arga melihat sang istri sudah terlelap tangannya terulur mengusap kepala sang istri lembut lalu mengambil tangan sang istri dan mencium punggung tangannya. Sesaat kemudian ia merasakan kantuk dan menyusul sang istri kealam mimpi.

Difa merenggangkan otot otot tubuhnya melihat jam dipergelanga tangannya tiga jam lagi ia akan sampai Hawai. Ia melihat kearah luar tampak langit yang begitu gelap pertanda malam telah menyapa. ia melihat kebawah pemandangan begitu indah ia bisa melihat kelap kelip lampu bak lautan bintang.

"Atas nama King Air dan seluruh kru, saya ingin berterima kasih kepada Anda atas ikut sertanya dalam perjalanan ini. Kami berharap bisa berjumpa dengan anda lagi dalam penerbangan dalam kesempatan yang akan datang. Semoga hari Anda menyenangkan"

Tujuh jam berlalu sangat cepat kini Arga dan Diva sudah berada didalam taxi yang mereka pesan menuju kesebuah penginapan yang sudah Arga booking jauh jauh hari.

"ayo kita mandi sayang setelah itu kita makan malam sembari jalan jalan"

"oke suami" jawab Difa sembari terkekeh.

Niatnya hanya ingin mandi berdua namun kenyataanya kembali berakhir diranjang dengan pergumulan panas. Difa mengibarkan bendera putih pertanda menyerah setelah Arga melakukannya beberapa kali. Badannya terasa remuk redam dan cacing cacing diperutnya sudah meronta meminta jatah makanan. Arga yang menyadari pun segera memesankan makanan untuk sang istri dan terpaksa menunda acara jalan jalan malam karena kelelahan akibat aktifitas panasnya.

"Mas... aku capek... aku lapar..." keluh Difa sembari mengerucutkan bibirnya.

"istirahatlah sayang kita lanjutkan besok lagi, tunggulah aku akan memesan makan malam untuk kita"

"iya mas"

Difa membaringkan tubuh polosnya lalu menarik selimut untuk menutupinya sembari menunggu makanan datang Difa meraih ponselnya membuka beberapa notifikasi yang ternyata dari ibu dan ibu mertuanya yang menanyakan apakah ia sudah sampai tujuan ataukah belum. Difa tersenyum membaca pesan dari ibu dan ibu mertuanya yang terlihat begitu mengkhawatirkannya, ia segera membalas pesan pesan tersebut karena gidak mau membuat ibu dan ibu mertuanya cemas memikirkannya.

"sayang kenapa senyam senyum?" tanya Arga penasaran.

"ahh tidak... ini aku hanya sesang membaca pesan mom dan ibu, mereka terlihat sangat mengkhawatirkan mereka karena kita tidak segera memberinya kabar..."

"oh begitu..."

"ngomong ngomonb lama sekali makanannya sayang?"

"sabar sayang mungkin sebentar lagi datang"

Tak lama kemudian pintu diketuk oleh seorang pelayan hotel membawa makanan yang telah mereka pesan. Arga baru baru mengenakan pakaian dan membukanya dan menerima sebuah nampan besar berisikan beberapa menu makanan dan minuman untuknya dan sang istri.

Difa segera meraih bathrobe lalu menghampiri sang suami berniat untuk membantu karena sepertinya sang suami sedang sedikit kesusahan.

Hai readers jangan lupa kasih star, starvote dan  komentar ya...
terimakasih... sampai jumpa dinext capt...
dahhhh...

My Lovely Angel (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora