Bab 77

616 25 0
                                    

Hari ini Dafa mengaja anak anak beserta istrinya untuk foto distudio mereka berdandan bak seorang Raja Ratu dengan putri dan pangeran yang tampan tampan.

Dafa selesai berganti pakaian menghampiri Kafa yang juga baru selesai berganti pakaian. "Tampan sekali anak ayah..." puji Dafa kepada Kafa.

"Iya dong... ayah bunda mana?"

"Bunda masih didandani sayang"

"Begitu ya... baiklah aku akan menunggunya disini saja" ucap Kafa sembari mendaratkan bokongnya disofa.

Dafa tersenyum mengamati kedua anaknya yang terlihat sangat bahagia.

"Ayah bahagia sekali bisa lihat kalian sebahagia ini..." gumam Dafa pelan.

"Aku benar benar beruntung memiliki kalian semua dalam hidupku saat ini" ucapnya lirih.

"Bun.... sudah bel..." ucap Dafa terpotong melihat seorang wanita cantik berdiri didepannya.

"Kenapa yah... ayok berangkat bunda sudah kelar.." ajak Renata.

Renata mengerutkan dahinya heran ketika yang diajak malah diam saja ditempat.

"Ayah... yah" panggil Ren sembari menarik tangan Dafa.

"Ahhh ya bun..." ucapnya.

"Ayah kenapa bengong sih... penampilan bunda jelek atau gimana yah?" Tanya Renata penasaran dengan tanggapan Dafa.

"Ngggg.... cantik.... cantikk... seperti bidadari..." ucap Dafa spontan.

Renata yang tidak percaya pun segera membalikkan badan menatap manik mata Dafa mencari kebohongan disana namun tak ia temukan.

"Ishhh gombal kan..." ucap Renata seraya menatap Dafa.

"Beneran sayang... mana pernah aku bohongin kamu...udah ahh yuk anak anak udah kelamaan nungguinnya" ucap Dafa sembari merangkul pinggang Renata.

Kedua bocah yang sedang menunggu disofa pun memekik senang kala melihat sang ayah datang sembari menggandeng sang bunda.

"Bunda..."

"Bunda cantik banget..." ucap Shafa berdecak kagum.

"Bunda seperti bidadari... selalu menjadi bidadari dihati Kafa" ucap Kafa polos yang berhasil membuat Renata terharu.

"Ahhh sayang... kamu manis sekali... kalian juga seperti malaikat dihati bunda" ucap Renata sembari berhambur memeluk kedua anaknya.

"Udah yuk...kita udah ditungguin fotografer distudio" ucap sang ayah sembari menggiring anak dan istrinya masuk kedalam mobil.

"Oh ya ampun kamu lucu sekali sayang... bunda jadi gemas deh" ucap Renata melihat putranya yang tampak tampan dengan jumsuit bayi dengan bentuk menyerupai jas.

Kini mereka berada dalam mobil menuju ke studio foto untuk melakukan foto keluarga yang entah keberapa kalinya mereka lakukan. Namun kali ini berbeda karena ditambah seorang bayi mungil yang tampan dan menggemaskan. Mereka menghabiskan waktu hampir 3 jam hanya untuk menghasilkan foto foto terbaik dalam berbagai gaya arahan fotografer profesional. Sesi foto ditutup dengan memfoto si kecil Rafa yang tengah tertidur dalam berbagai gaya.

♥♥♥♥♥

Renata tersenyum menatap kearah foto yang baru saja ia pajang didinding ruang tengah. Nampak foto dirinya dan suami serta anak anaknya yang tersenyum bahagia. Perfecto.... gumamnya lalu menempel foto foto lainnya dibantu Shafa dan Kafa... Selang beberapa menit kemudian terdengar suara Rafa yang menangis membuat Renata menyudahi aktifitasnya dan berlari kearah kamar.

"Uhhh sayang... yafa laper ya..." ucap Renata kepada sang putra.

"Oke adek Rafa minum asi dulu ya abis itu bobok lagi ya nak" ucap Renata memberi asi sembari menimang nimang Rafa.

"Sayang..." panggil Dafa yang baru saja pulang kerja.

"Ssst...jangan berisik yah...Rafa baru merem lagi " bisik Renata sembari mengecup singkat pipi sang suami.

Dafa memilih masuk kekamar mandi untuk membersihkan badan. Sedangkan Renata menidurkan kembali Rafa ke dalam box bayinya kemudian menyiapkan pakaian ganti untuk sang suami.

"Rafa udah bobok lagi ya bun..?"

"Sudah yah... gantian jagain Rafa ya yah... bunda mau siapin makan malam"

"Siap bun"

Tak butuh waktu lama Renata kini telah usai menyiapkan menu makan malam dimeja makan lalu memanggil anak dan suaminya untuk makan malam bersama belum sempat Renata menyuapkan nasi ke dalam mulutnya Rafa sudah lebih dulu menangis sehingga membuat Renata mau tidak mau berlari ke arah kamar dan meninggalkan makanannya.

"Rafa juga lapar ya nak..."

"Rafa juga pengen makan bareng sama kakak dan ayah bunda ya...iya..."

"Nanti ya sayang kalau Rafa sudah besar kita makan bareng... sekarang adek Rafa minum asi dari bunda dulu ya" Ucap Renata berdialog dengan si kecil Rafa.

Dafa berinisiatif membawakan makanan Renata ke kamar. Dilihatnya sang istri tertidur pulas dengan masih menyusui putra kecilnya di atas ranjang. Dafa yang kasihan pun pelan pelan membangunkan Ren agar makan terlebih dahulu.

Ren menerjab nerjabkan matanya kemudian berpindah posisi menjadi duduk sembari memangku sang putra yang masih belum puas menyusu sedangkan Dafa dengan telaten menyuapi Renata makanan.

"Terimakasih ya yah..." ucap Renata sembari mencium pipi sang suami yang di balas anggukan kecil oleh Dafa.

"Ayah kebawah dulu bun naruh piring kotor ini" bisik Dafa.

Setelah kenyang Renata memindahkan Rafa ke dalam box bayinya lalu Ren segera bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi kemudian mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur.

Dafa mengedarkan pandangannya mencari keberadaan sang istri dilihatnya pintu walk in closetnya sedikit terbuka Dafa segera menuju kesana dan menjumpai sang istri tengah berganti pakaian tidur... Renata tampak cantik dengan gaun tidur tipis berwarna hitam membuat hasrat lelaki Dafa seketika terpancing.
Dafa memeluk erat tubuh Ren dari belakang kemudian menghujani tengkuk leher Renata dengan kecupan kecupan kecil membuat sang empunya memekik geli.

"Mas...jangan gitu deh" ucap Renata membalikkan tubuhnya.

Dafa yang tengah tersulut gairah pun segera menggendong tubuh Renata menuju ranjang. Dengan penuh nafsu Dafa mencumbui  sang istri. Ia segera menyibak gaun tidur sang istri kemudian menanggalkannya menyisakan bra dan celana dalam saja. Dafa menjamah setiap inchi tubuh sang istri hingga sang istri melenguh dan menggeliat menikmati setiap sentuhannya. Beberapa menit kemudian mereka telah siap untuk menyatukan inti mereka. Namun Baru saja Dafa memulai Rafa lebih dulu menangis membuat Renata buru buru meminta Dafa untuk menyudahi aktifitasnya.

"Arghhh..." umpat Dafa sembari menghembuskan nafas kasar.

Itu membuat Dafa kesal karena terpaksa harus menahan hasratnya mati matian. Dafa buru berlari kekamar mandi dan menuntaskan hasratnya dengan bermain solo.






Hai Readers...
Saya ucapkan terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca cerita saya ini, saya mohon bantuan dan dukungannya ya... saya mohon tolong dengan sangat.... tolong tinggalkan jejak usai membaca... cukup dengan kasih vote dan komentar untuk karya saya ini.... saya rasa permintaan saya ini cukup mudah dilakukan ya karena memberi star, vote dan komentar itu tidak dipungut biaya sama sekali... kita win win ya saya mendapatkan vote dan komentar sebagai penyemangat anda mendapatkan sedikit hiburan bisa membaca karya saya ini... ayo jadikan dirimu berguna untuk sesama dengan memberi vote dan komentar pada karya ini agar authornya lebih giat menulis... terimakasih dan sampai jumpa di next capt yah.... :)

My Lovely Angel (TAMAT)Where stories live. Discover now