Bab 14 Tak Mengerti

10.9K 383 6
                                    

Tak Mengerti

Renata benar-benar dibuat bingung dengan sifat Dafa hari ini. kadang kadang kadang kadang manis kadang peduli dan cuek. Huft.. .beberapa kali Renata membuang waktu karena kasar karena frustasi dengan perlakuan Dafa terhadapnya yang seperti menerima kehadirannya namun terkadang menolaknya.

"Ahh bodo amat..." umpat Renata kesal.

" aneh semalem aja manis banget sekarang dingin kayak kulkas" batin Renata mengumpat.

Meski Renata kesal Renata tetap bersifat lembut bagi Dafa dan lebih memilih menyimpan kesalnya sendiri.

"Mas anak anak sudah siap... aku tunggu diruang makan ya" ucap Renata sedikit berteriak sembari berjalan keluar kamar.

Dimeja makan papa mama dan anak anaknya terlihat sudah menunggu kedatangan Renata dan Dafa. Renata yang tak enak hati pun meminta maaf karena sudah lama menunggu.

"Maaf ya ma pa Renata lama" ucap Renata tak enak.

"Kalau mama mah udah paham soalnya bangun kesiangan karena semalam itu ya kan..." goda mama sembari menaik turunkan alisnya.

"Kalau Papa sih maafin tapi kalau papa dikasih satu cucu lagi" jawab papa sembari terkekeh.

"Issh mama sama papa gitu mulu deh huftt" keluh Renata sembari menggembungkan pipinya.

Sedangkan Dafa hanya tersenyum kecil sambil melirik ke arah Renata mendengar candaan kedua mertuanya yang gencar menggoda istrinya.

Usai sarapan Dafa dan Renata pamit untuk bekerja sedangkan anak anaknya tetap tinggal di rumah omanya karena hari libur sekolah.
Dalam perjalanan tak ada obrolan baik dari Renata maupun Dafa mereka sama sama diam.

"Mas aku berangkat dulu" pamit Renata yang dibalas dehaman oleh Dafa.

"Tuh kan cuek lagi...huft aku benar-benar tidak mengerti dengan keanehan mu ini mas" ucap Renata dalam hati.

Renata pun keluar dari mobil Dafa dengan wajah yang cemberut karena kesal di abaikan oleh Dafa.

"Ihhh nyebelin... nyebelin" gumam Renata seraya berjalan menuju ruangannya.

Sesampainya diruang kerja Renata terkejut melihhat Samba sudah duduk di dalam dengan seorang bocah perempuan kecil yang sangat menggemaskan.

"Kak Samba....udah lama ya nunggunya?" Tanya Renata sopan.

"Baru sepuluh menit kok Ren... oiya kenalin ini Aisha anakku" ucap Samba.

"Halo cantik..." sapa Renata sembari berjongkok mengusap usap pipi Aisha.

"Sayang ini tante Renata teman papa ayo salaman nak" ucap Samba yang diangguki oleh Aisha.

"Oiya Ren aku kesini mau kasih kamu ini..." ucap Samba sembari menyodorkan sebuah undangan.

Renata mengambil undangan berwarna pink bergambar hello kitty tersebut lalu menganggukkan kepalanya pertanda iya akan datang.

"Oke kalau gitu aku permisi dulu Ren... mau kekantor" pamit Samba.

"Iya kak hati hati...dahh Aisha sayang" ucap Renata lembut.

Setelah kepergian Samba Renata segera bekerja. Ia memulai mengunjungi kamar pasien yang membuatnya sedikit bermanfaat dan melupakan kekesalannya kepada Dafa.
Renata melirik jam ditangannya untuk memastikan waktu istirahatnya karena merasa lapar.
Ia memutuskan untuk memesan makanan kesukaannya dari sebuah aplikasi namun baru saja ia ingin membuat pesanan bahkan meneleponnya sehingga niatnya untuk memesan makanan.

"Halo mas...ada apa?" Tanya Renata penasaran.

"Kamu dimana?" Kata Daca balik bertanya.

"Diruangan mas... kenapa?" Jawab Renata datar karena kesal.

"Cepat kedepan... aku tunggu dimobil" seru Dafa dari seberang.

"Tapi mas..." bip suara panggilan terputus.

"Ish kebiasaan deh mas Dafa... untung suami" umpatnya.

Renata pun berlari kedepan rumah sakit segera mencari keberadaan Dafa sambil mengumpat kesal karena Dafa terlihat sendiri.
Tanpa banyak bertanya Renata pun langsung masuk mobil dan memasang wajah datarnya karena kesal.

"Temani aku makan siang sembari bertemu klien" ucap Dafa berusaha memberitahu Renata.

"Nah tumben ngajak istri... biasanya juga sendiri"ucap Renata dalam hati.

"Iya mas" jawab Renata singkat tanpa menoleh ke arah Dafa.

Dafa pun dibuat bingung dengan perubahan Renata. kenapa istri marah? Apa dirinya terlalu dingin dan acuh pada Renata? Ataukah ada kesalahan yang ia perbuat? Entah lah Dafa tak mau ambil pusing dan memilih ikut diam oleh Renata.

"kenapa jadi dia yang marah sih"

"ishhh dasar wanita" umpat Dafa kesal.

Setibanya direstoran Renata hanya diam mengikuti langkahnya Dafa. Beberapa menit kemudian ia melihat klien datang dan mau tak mau harus memasang wajah ramahnya. Acara makan siang berlangsung dengan lancar dan Renata pun berpamitan untuk kembali bekerja setelah klien pergi sang suami namun di larang oleh Dafa karena ia telah datang Renata untuk pulang cepat tadi.

"Mas Dafa jangan gitu dong nanti karyawan yang lain ngiri kalau aku sering izin gini" ucap Renata kesal.

"Yaudah sekarang kita mau kemana?" Tanya Renata memasang wajah kesalnya.

"Jemput anak anak" ucap Dafa singkat.

Renata pun hanya mengangguk pasrah dan menuruti semua kemauan Dafa karena malas berbicara dengan Dafa.

"Kenapa malah kesuper pasar sih mas?" Tanya Renata penasaran.

"Aku mau belikan mama sama papa buah buahan dan cemilan untuk anak nanti dirumah" jelas Dafa sedikit lembut.

Renata pun berjalan mengikuti Dafa yang sedang mendorong trolli dan tanpa disadari sebelah tangan Dafa menarik tangan Renata sehingga mereka berjalan beriringan dengan sebelah tangan Dafa yang menggenggam tangan Renata dan sebelahnya lagi ia digunakan untuk mendorong troli.
Renata yang masih kesal pun malas untuk protes dan lebih memilih mengikutinya saja.

Renata membantu Dafa memilih beberapa buah dan kue kesukaan kedua orang tuanya lalu melanjutkan ke arah rak snack memilihkan snack untuk kedua anaknya Renata berbinar kala melihat Aisha yang meraih sesuatu di rak snack Renata langsung menghampirinya dan membantu Aisha mengambil snack kesukaannya.

"hai anak cantik...kamu kok sendirian...mama dan papa kemana?" tanya Renata sambil menoleh ke segala arah mencari keberadaan orang tua Aisha.

"Tante dokter...tante dokter kesini juga....mama sama papa masih disana" ucap gadis cilik tersebut sambil mengarah ke arah lorong sayur mayur.

"oke kalau begitu kita kesana yuk" ajak Renata.

Dafa yang menyaksikan interaksi keduanya pun memilih diam dan mengamatinya saja.

"mas ayo kita antar aisha dulu"

"oh iya Aisha kenalin ini om Dafa suami tante Ren maksud tante Ren ini ayah anaknya tante Ren.... ayah kakak Shafa dan kakak Kafa" ucap Renata mencoba menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh Aisha.

"halo om ganteng...aku Aisha" ucap Aisha genit sembari bertanya kepadanya.

"hai anak cantik" ucap Dafa lembut sambil mengusap pipi gembul Aisha.

Renata tersenyum melihat sifat manis Dafa kepada Aisha setidaknya ia tidak bersifat dingin kepada Aisha seperti fikirannya. Kini Dafa dan Renata mengantar Aisha ke tempat ayah dan ibunya berada.

"mama..." panggil Aisha yang membuat Zee dan Samba menoleh.

"hai...kemarilah" ucap Zee s sambiljongkok merentangkan tangan menerima sayang memeluk Aisha.

"Ahhh ya...ini istriku Ren...dan itu suaminya Renata sayang" ucap Samba ramah.

Namun tidak begitu dengan Dafa yang masih kesal dengan Samba. Dafa diam dan menyibukkan diri dengan ponselnya yang berada agak jauh dari tempat Renata berdiri saat ini.

"ahh ya kak aku duluan ya sudah ditungguin mas Dafa...mari kak Zee...dah Aisha" pamit Renata sopan lalu berjalan mengikuti Dafa.

Renata dan Dafa kini tengah berada didalam mobil menuju rumah mama Lin bertemu kedua anaknya.

My Lovely Angel (TAMAT)Where stories live. Discover now