Bab 52

960 45 2
                                    

Renata terbangun dari tidurnya kala merasakan sesuatu yang basah mengecupi wajahnya.

"engghhh" erang Renata sembari menerjap nerjapkan mata.

"sayang ayo bangun..." bisik Dafa yang membuat Renata membuka matanya sempurna.

"Ini jam berapa mas?"

"jam setengah enam sore sayang... ayo kita mandi..."

Belum sempat Renata menjawab Dafa lebih dulu menggendong Renata menuju kamar mandi.

"Nanti kita jadi makan malam ya mas?"

"hemm" ucap Dafa sembari melucuti pakaiannya.

"Kemarilah sayang.... " ucap Dafa sembari menarik lengan Renata untuk mengikutinya.

Dafa menenggelamkan tubuhnya dalam bak mandi dengan Renata yang berada diatasnya. Tak ada kegiatan panas yang terjadi disana hanya berendam dan mandi bersama saja.

Renata membantu mengeringkan rambut sang suami dengan handuk menggosok gosoknya perlahan hingga sedikit mengering.

"sayang sisirin sekalian dong... " pinta Dafa manja.

"Astaga... kamu manja sekali sih mas"

"gak papa dong... manjanya sama istri sendiri juga " ucap Dafa yang membuat Renata memutar bola matanya malas.

Renata menyisir rambut Dafa kemudian menyemprotkan minyak wangi ke kemeja sang suami yang entah mengapa menjadi super manja hari ini.

♡♡♡♡♡

Difa masih mengenakan bathrobe ia menggosok gosok rambutnya yang sedikit  basah kemudian ia meraih paper bag yang berisi baju ganti yang baru saja dibelikan Arga. Difa membalikkan badan berniat menuju kedalam kamar mandi  namun Arga yang baru keluar dari walk in closet menghentikan langkahnya dengan menarik paksa pergelangan tangannya hingga membuat Difa membalikkan badan dan menubruk dada bidang Arga. Tangan Arga kini melilit sempurna dipinggang Difa bibirnya dengan cepat melahap bibir ranum Difa membuat sang empunya membelalakkan mata. Sementara sebelah tangannya terulur menarik tali bathrobe yang membuat tubuh polos Difa terekspos bagian depannya.

"Arga... " Ucap Difa disela ciuman panasnya.

Difa memukul mukul dada sang kekasih agar Arga segera melepaskan ciumannya. Bukannya melepas ciumannya Arga justru memperdalam ciumannya sebelah tangannya kini telah menarik bathrobe Difa hingga tubuh Difa terekspos dengan sempurna.

"tubuhmu indah sekali" bisik Arga yang membuat Difa menegang.

Difa bergerak mundur kemudian dengan cepat membalikkan badan namun Arga dengan cepat membalikkan kembali tubuh Difa.

"A... A... Arga apa yang kamu lakukan... " ucap Difa gemetaran.

"menikmati tubuh calon istriku yang indah" ucapnya semberi tersenyum.

"Arga kau jangan gila... kita belum menikah... aku tak mau...." ucapan Difa terpotong kala Arga mengecup bibirnya kilat.

"Kau ini cerewet sekali sayang... aku tak kan melakukan apapun sebelum kita resmi menikah... aku hanya ingin melihatnya saja... " ucap Arga sembari terkekeh.

"Dasar pria mesum... " ucap Difa kesal.

"Memangnya kenapa... toh aku memesumi calon istriku sendiri" ucap Arga santai.

Difa bergerak mengambil bathrobenya namun dihalangi oleh Arga.

"Biarkan seperti ini sebentar saja...Aku ingin melihatnya sayang... ku mohon" bisik Arga dengan puppy eyesnya.

"Jika aku menuruti kemauanmu kita bisa terlambat maka malam nanti... minggir" ucap Difa kesal sembari berlalu pergi yang membuat Arga terkekeh.

Difa dan Arga sudah siap untuk pergi makan malam bersama keluarga mereka ini mungkin akan menjadi kejutan untuk keluarga Difa karena kedatangan tamu tak diundang yang akan membawa kabar mengejutkan untuk seluruh keluarganya. Sepanjang perjalanan Arga terus saja mendekap tubuh Difa sembari mengecupi punggung tangan sang kekasih.

"Aku tak sabar ingin segera menikahimu sayang" ucap Arga yang membuat Difa merona.

♡♡♡♡♡

"Sayang... berhentilah bercermin kita akan terlambat nanti" ucap Dafa mendengus kesal karena menunggui Renata yang sedari tadi sibuk bercermin mengecek penampilannya.

"Kau sudah cantik... dan kau yang paling cantik sayang... ayo cepat kemari semua pasti sudah menunggu" ucap Dafa membujuk Renata yang masih bergeming didepan cermin.

"Berhentilah menggombaliku mas... dan bersabarlah aku hanya ingin memastikan kissmark dari mu sudah tersamarkan... " ucap Renata mendengus kesal.

Toktoktok

"Bunda.... Ayah... ayo cepat... yang lain sudah siap" teriak Kafa dari balik pintu yang membuat Renata terpaksa berhenti bercermin.

"Nah kan... apa ku bilang" ucap Dafa kesal.

"Bunda... ayah kenapa?" tanya Kafa penasaran melihat wajah kesal sang ayah.

"Ah... tak apa sayang ayah hanya kesal saja"

"Mas maafkan aku... jangan memasang wajah kesalmu.... " bisik Renata sembari mengecup pipi sang suami kilat yang membuat sang suami mengembangkan senyuman.

Kini seluruh rombongan sudah berada didalam mobil  yang telah mereka sewa selama mereka liburan di Jepang. Kali ini mereka akan pergi makan malam bersama disebuah restoran mewah yang tak jauh dari tempat mereka menginap.

Sesampainya disana mereka langsung pergi keruang VVIP khusus yang telah Dafa pesan tadi. Sebuah ruangan khusus yang berukuran luas dan tertutup biasa digunakan untuk jamuan tamu atau pertemuan keluarga. Mereka segera menempati kursi yang telah disediakan, kursi kayu dengan ukiran yang indah dibagian sandarannya yang disusun memanjang dan saling berhadapan dengan meja panjang ditengahnya. Mereka mengobrol kecil sembari menunggu makanan yang telah mereka pesan datang.

Dari arah luar Arga memeluk pinggang Difa dengan mesra memasuki restoran tempat keluarga Difa sedang melangsungkan makan malam. seluruh Atensi tertuju pada Difa dan Arga serta dua pasang tamu tak diundang.

"Sayang... ada apa ini? " tanya Anna sembari berdiri menatap intens kearah tamu asing yang datang.

"Nyonya maaf mengacau makan malam anda dengan kedatangan kami kemari... perkenalkan kami orang tua dari Arga dan beliau berdua ini adalah nenek dan kakek Arga... kami datang kemari atas permintaan anak kami Arga untuk membicarakan suatu hal penting dengan anda sekeluarga"

"Ah ya... mari silahkan duduk bergabung dengan kami... kita bicarakan itu nanti usai makan malam... "

"Ayo nak Arga ajak keluargamu untuk bergabung" Imbuh Anna sembari tersenyum ramah.

"Iya tante... "

Usai menyantap makanan kedua keluarga ini saling berkenalan satu sama lain dan Ayah Arga pun mengutarakan tujuannya datang adalah untuk membicarakan masalah rencana lamaran Arga kepada Difa yang disambut bahagia oleh kedua orang tua Difa.

"Jadi kapan rencana lamarannya ? " tanya Pak Hutama kepada pihak Arga.

"Rencananya secepatnya om... mungkin sehari setelah kepulangan om dan keluarga dari Jepang" ucap Arga mantap.

"Baiklah kami akan menunggu kedatanganmu dan keluarga diindonesia Ga..." ucap Pak Hutama dengan senyum ramahnya.

"Bunda om Arga mau jadi omnya Kafa ya? " bisik Kafa kepada sang bunda.

"iya sayang... apa Kafa senang?"

"tentu saja senang bunda, om Arga orangnya baik kok"  ucap Kafa polos.

Kedua keluarga tersebut saling berpamitan sebelum mereka pulang ketempat mereka masing masing.

"Sayang aku pulang dulu" pamit Arga kepada Difa.

"hemm... hati hati dijalan... " ucap Difa yang dibalas anggukan kepala oleh Arga.


My Lovely Angel (TAMAT)Where stories live. Discover now