Bab 61

899 33 0
                                    

Seorang remaja laki laki tengah setia duduk menunggu diatas motornya, saat ini ia sedang berada didepan rumah seseorang yang diam diam ia sukai, ia melirik kearah dalam gerbang rumah tak ada tanda tanda gadisnya keluar dari gerbang. Ia segera menngambil ponsel dan mengirim pesan jika ia sudah berada di depan rumahnya saat ini.

To : My cute girl

Aku sudah didepan... keluarlah

Begitu kira kira bunyi pesan yang ia kirim untuk seseorang yang ia tunggu. Sementara Shafa dia segera berpamitan kepada kedua orang tuanya setelah membaca pesan dari teman laki lakinya itu.

"Hai Dim... maaf nunggu lama ya" Sapa Shafa kepada Dimas.

Dimas adalah teman sekelas Shafa yang sudah tiga tahun ini mengintil Shafa dan memohon untuk diberi kesempatan agar bisa dekat dengan Shafa. Berbeda dengan Dimas, Shafa yang sebenarnya tidak terlalu memikirkan hal hal yang berbau cowok pun akhirnya tidak tega melihat seseorang terus  memohon dan memutuskan untuk memberi kesempatan hanya sebagai teman karena ia tahu ayah dan bundanya belum memperbolehkan dirinya untuk memiliki pacar.

"Hai... gapapa kok, ayo naik " ucap Dimas sembari mengulurkan sebuah helm kepada Shafa.

Menurut Shafa Dimas ini orangnya kelewat baik dan juga sabar bayangin saja dia itu sudah dicuekin Shafa hampir dua tahun tapi dengan sabarnya ia masih tetap masih mau berteman dengan Shafa. Dimas itu lumayan tampan sih tapi sayang bukan tipe Shafa karena Shafa kurang suka cowok yang kalem.

Shafa bergerak naik ke jok belakang ia duduk dengan santai berpegangan pundak Dimas memberi jarak antara mereka berdua tak ada pembicaraan apapun diantara mereka hingga tiba diarea parkir sekolah. Shafa turun dari motor menunggu Dimas yang masih memarkirkan motornya.

"Dim nanti pulang mampir beli mie ayam yuk didepan kompleks?"

"kamu suka mie ayam? iya nanti kita mampir tapi jangan lama lama ya aku takut kamu dimarahin bundamu"

"gak lah nanti aku bilang ke bunda dulu deh"

"hemmm"

Shafa dan Dimas berjalan beriringan menuju kelas sembari mengobrol kecil dan bergurau.

♡♡♡♡♡

Arga dan Difa terpaksa kembali ke indonesia sebelum waktunya karena ada masalah dalam perusahaan Arga yang membuat mereka harus pulang.

"Maaf ya sayang bulan madu kita harus terganggu dengan masalah kantor"

"gapapa sayang aku ngerti kok... " ucap Difa sembari tersenyum.

Arga mengecup kening Difa mesra lalu memeluk pinggang sang istri dengan mesra menuntunnya keluar hotel.

"Sayang kamu makan dulu atau makan dipesawat saja?"

"Aku ngikut kata mas aja deh... kalau mas lagi buru buru mending makan dipesawat aja deh mas..."

"Masih ada waktu sejam setengah sayang... gimana kalau kita makan dulu saja  habis itu mampir ketoko oleh oleh sebentar cari oleh oleh buat orang orang rumah"

"iya mas..."

Mereka saat ini berhenti disebuah restoran cepat saji untuk makan siang lalu kemudian mampir ketoko oleh oleh.

♡♡♡♡♡

Renata sengaja berlama lama menyirami bunga dihalaman depan sore ini hanya karena ingin tahu siapa teman anak perempuannya.

"Kakak mana sih... kok lama ya" batin Renata yang sudah sejak tadi menunggu.

Tak lama sebuah motor ninja berwarna merah berhenti tepat didepan gerbang  rumah nampak Shafa turun dari jok belakang melepas helm yang ia kenakan lalu memberikannya kepada teman lelakinya yang belum Renata ketahui namanya. Karena rasa penasaran yang mendalam Renata akhirnya memberanikan diri untuk mendekat tapi yang bersangkutan lebih dulu melepas helmnya dan turun dari motor menghampiri Renata.

"Sayang kok baru pulang"

"iya bun tadi Shafa mampir makan mie ayam didepan kompleks tapi Kakak udah kirim pesan ke bunda loh tadi..."

"ahh gitu... maaf nak mungkin bunda keasikan nyirami tanaman jadi gak liat ponsel"

"oh ya bun kenalin ini Dimas temen sekolah Shafa, rumahnya sekompleks sama kita bun... makanya kakak sering ditebengin dia kesekolah"

"Dimas tante... "

"Saya Renata bundanya Shafa... Senang berkenal sama kamu Dim, sering sering main kesini Dim biar Shafa ada temennya gak dikamar mulu "

"terimakasih tante, iya tante kapan kapan saya maen kesini tante... maaf tante Dimas pamit pulang dulu takut dicariin mama soalnya tadi ngabarin sudah otw"

"ahh iya iya... silahkan, terimakasih ya sudah anterin Shafa pulang"

"sama sama tante"

Motor Dimas sudah menghilang dari pandangan Shafa dan Renata sejak beberapa menit lalu, Renata memutuskan masuk kedalam rumah setelah lega telah mengetahui siapa yang sedang dekat dengan sang anak.

Malam hari dikamar Dafa dan Renata

Dafa menggandeng Renata masuk kedalam kamar lalu mereka merebahkan tubuh ke atas ranjang seperti biasa mereka akan mengobrol dan berbagi cerita kecil yang telah mereka lalui seharian ini. Renata tertarik untuk bercerita perihal anak perempuan dan teman dekatnya kepada sang suami dan benar saja sang suami menanggapinya dengan antusias.

"Mas tadi aku sudah ketemu loh sama cowok yang deket sama kakak" ucap Renata membuka obrolan mereka diatas ranjang.

"oh ya... trus gimana bun? maksud ayah anaknya gimana?" tanya Dafa antusias.

"Anaknya tampan baik kok yah, dan bunda pastiin dia dari keluarga baik baik soalnya kita kenal kedua orang tuanya... hehehe"

"serius bun? siapa?" tanya Dafa tak percaya.

"Anaknya Pak Arya dokter dirumah sakit ayah juga kan... itu rumahnya yang paling ujung... yang istrinya ramah itu lho yah sering nyapa kita kalau ketemu dijalan"

"yang centil ituuuuuuh " batin Renata.

"oh itu... kalau sama anak pak Arya sih ayah setuju bun... ayah udah kenal sama dia, anaknya sopan bun dan mandiri pula" Dafa manggut manggut tanda mengerti.

"tapi masalahnya anak ayah kayaknya gak suka deh...."

"hah... beneran kakak bilang gitu?" Dafa kembali tak percaya dengan apa yang diucapkan Renata.

"bukan kakak yang bilang yah tapi bunda tahu dari sifat kakak ke si dimas dimas itu... kakak gak terlalu respek gitu yah... "

"ya bagus lah kalau gitu bun, mungkin Shafa selalu ingat pesan kita bun untuk tidak pacaran dulu sebelum selesei sekolah"

"ya ayah benar, bunda juga mikirnya gitu...  kita beruntung yah punya anak anak yang penurut dan hebat seperti mereka"

"hemmm kamu benar sayang"

"kita bobok yuk" Dafa memiringkan tubuhnya menarik Renata kedalam dekapannya.

"Ayah tidur duluan saja ya... bunda nyusul, bunda belum terlalu ngantuk yah..."

"hemmm..." ucap Dafa yang ternyata sudah terlelap dalam tidurnya.

Renata tersenyum menatap wajah damai sang suami lalu kemudian mengecup pipi sang suami dengan sayang.

Hai Readers... terimakasih sudah baca karya aku...
Please banget jangan lupa kasih aku star , vote dan komentar ya...
sampai jumpa dinext capt.

My Lovely Angel (TAMAT)Where stories live. Discover now