Bab 86

609 24 0
                                    

Pagi ini Shafa dan Sakti mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengan kedua orang tua mereka. Usai sarapan Sakti langsung meminta kedua orang tuanya untuk berbicara.

"ayah bunda... mi pi bisa kita bicara sebentar ada sesuatu hal yang penting yang ingin kita bicarakan sama ayah bunda mami papi"

"baik kita ngobrol didalam kamar ayah saja ya" ucap Dafa.

Saat ini semua sudah berada didalam ruang tamu kamar hotel Dafa bersiap mendengar hal yang ingin diucapkan oleh Sakti dan Shafa.

"Sebelumnya Sakti meminta maaf kepada ayah bunda papi mami karena telah mengecewakan kalian"

"ada apa sayang? katakanlah" ucap Lana penasaran.

"hmmm Sakti sudah berbuat kesalahan yang fatal... Sakti... Sakti tidak bisa mengontrol diri dan semalam kami melakukannya" ucap Sakti sembari tertunduk.

"apa... kau... kau benar benar memalukan Sak... " ucap Ranu murka.

"pi stop..." cegah Lana kepada suaminya.

"tidak papi harus kasih dia pelajaran mi... anak ini benar benar keterlaluan" ucap Ranu sembari membogem Sakti.

"pukul Sakti jika itu membuat papi lega..."

"tentu saja kau harus mendapatkan hukumanmu dasar anak nakal...." ucap Ranu kembali ingin membogem Sakti namun terhenti.

"bun..." Shafa menangis ketakutan sembari memeluk sang bunda.

"ssstt sudah tidak apa apa Papinya Sakti hanya sedang kecewa saja sayang... tidak akan terjadi apa apa"

"Shafa takut bun...."

"jangan takut sayang...."

"cukup... tidak perlu memakai kekerasan mas... biarkan anak anak mempertanggung jawabkan perbuatannya" ucap Dafa yang berhasil menghentikan aksi seorang ayah yang menghukum anaknya.

Dafa marah dan kecewa pada keduanya namun emosinya tertahan kala melihat ketulusan Sakti meminta maaf dan mengakui perbuatannya. Bayangkan saja jika itu bukan Sakti akan jadi apa nasib putrinya nanti. Dafa menghela nafas dalam menenangkan hatinya sejenak kemudian mengungkapkan keputusannya.

"Nikahi Shafa secepatnya Sak..." ucap Dafa kepada Sakti.

"iya yah... Sakti akan menikahi Shafa secepatnya..." ucap Sakti sembari menahan sakit disudut pipinya.

"Tapi Mas bagaimana dengan sekolahnya... Shafa baru kelas dua..." ucap Renata yang khawatir dengan masa depan putrinya.

"Dia tetap sekolah bun... dan ayah minta tolong sama kamu Sak kalau bisa jangan sampai Shafa hamil dulu sampai lulus sekolah"

"baik yah..."

"tapi bagaimana jika kejadian semalam membuat Shafa hamil mas?" tanya Renata khawatir.

"ya kalau begitu Shafa harus berhenti sekolah untuk sementara waktu jika itu terjadi, itu konsekuensi yang harus Shafa terima bukan..."

"benar saya setuju dengan keputusanmu mas... sebaiknya mereka segera dinikahkan saja" ucap Ranu kepada Dafa.

"Sebulan... apakah itu cukup untuk mempersiapkan pesta pernikahan?" tanya Ranu.

"tidak... minggu depan saja... besok kita pulang..."

"tapi mas apa itu tidak terlalu cepat... bagaimana mungkin kita melakukan persiapan pesta pernikahan jika waktunya secepat itu"

"tidak ada pesta mas... Shafa masih sekolah kasihan nanti jika banyak orang yang tahu... cukup akhad saja mas nanti jika Shafa sudah lulus barulah kita adakan pesta..."

My Lovely Angel (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora