Bab 71

730 32 0
                                    

Pagi ini Sakti menjemput Shafa dirumahnya, ia disambut hangat oleh Dafa dan juga Renata.

"Pagi bun yah..." Sapa Sakti ramah.

"oh hai... pagi boy... ayok sini ikut sarapan" jawab Renata.

"terimakasih bun..."

"kak... tolong dong ambilkan bunda piring buat Sakti ya..."

"iya bun..." Shafa mengambil sebuah piring lalu ia ulurkan kepada Sakti.

"Siapa dia bun...?" tanya Kafa penasaran.

"oh Dia... Sakti temen kak Shafa sayang... oh ya Sak kenalin ini Kafa adeknya Shafa..."

"Kafa"

"Sakti" ucap Sakti sembari menjabat tangan Kafa.

"bun yah kak Shafa kak Sakti Kafa berangkat sekolah dulu ya... daaah"

"hati hati sayang... pulangnya jangan sore sore ya..."

"siap bun" sahut Kafa sembari berlari menuju depan rumah.

Dafa Renata Shafa dan Sakti mereka sarapan berempat sembari mengobrol kecil masalah Shafa dan juga Sakti.

"Ngomong ngomong gimana kelanjutan cerita antara kalian?" tanya Renata yang membuat Shafa tersedak.

"uhuuuk" Shafa tersedak kala memdengar pertanyaan sang bunda wajahnya berubah jadi merah merona.

Sementara Sakti nampak lebih santai menanggapinya... "hmmm Shafa belum yakin dengan perasaannya bun... kami sepakat untuk mengenal satu sama lain dulu bun... Sampai Shafa yakin dengan perasaannya.. " ucap Sakti sembari tersenyum.

"oh gitu... itu ide yang bagus... jangan terlalu terburu buru jalani saja seperti air yang mengalir...perjalanan kalian masih panjang" Sahut Dafa.

"iya yah" jawab keduanya serempak.

Usai sarapan Sakti dan Shafa pamit berangkat ke sekolah, begitu pun dengan Dafa yang juga pamit pergi ke kantor menyisakan Renata seorang diri dirumah ditemanibseoranf asisten rumah tangga yang dikirimkan sang mertua untuknya.

Didalam mobil Sakti dan Shafa hanya diam menikmati alunan lagu yang berputar didalam mobil. Shafa tersenyum mendengar Sakti bersenandung ia tak menyangka jika cowok secuek Sakti suka bersenandung juga.

"kenapa senyam senyum?"

"ahh gak... aku gemes aja liat kakak bersenandung gitu... kaya bukan kak Sakti karena biasanya kan kak Sakti cuek dan pendiem"

"kalau sama orang asing aku memang cuek dan diem tapi kalau sama yang sudah aku kenal atau orang yang ku sayang aku akan jadi manis"

"hahaha masak"

"hemmm"

"kak berhenti sini saja ya..."

"oke... jangan deket deket cowok lain ingat ada aku" ucap Sakti yang membuat Shafa terkekeh.

"apa sih...."

Sakti menarik lengan Shafa "jawab dulu biar aku lega"

"harus ya kak?"

"iya... ayo dong jawab..."

"iya iya aku janji gak deket deket cowok lain... "

"makasih Shaf..." ucap Sakti sembari mengusap lembut lengan Shafa.

"aku jalan dulu kak keburu ada yang lihat..."

"hemmm... hati hati ya..."

"iya kak" Shafa berjalan pelan menyusuri jalan menuju kesekolahnya sementara Sakti lebih memilih menepikan mobilnya mengawasi sang pujaan hati dan memastikan sang pujaan hati sampai didepan sekolah dengan selamat baru ia menjalankan mobilnya menyusul masuk kesekolah.

My Lovely Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang