Bab 44

1.2K 66 0
                                    

Beberapa bulan ini banyak menguras hati, fikiran dan juga raga bagi Dafa dan Renata karena banyak kejadian yang terjadi dirumah tangga mereka mulai dari kedatangan Elena, terjadinya pertengkaran antara Dafa dan Renata yang berujung kepergian Renata ke Jogja hingga hilangnya Kafa dan Shafa yang ternyata ulah jail Bibinya Difa. Dafa berencana ingin liburan berdua dengan Renata yang belum pernah ia lakukan sama sekali selama pernikahsn mereka. Dafa merencanakan sebuah bulan madu ke Jepang bersama Renata di akhir pekan ini. Namun rencana tersebut didengar oleh sang mama yang menyebabkan sang mama merajuk ingin ikut serta dalam liburan tersebut dan berjanji akan membantu menjaga cucu cucunya.

Toktoktok

"masuk" ucap Dafa sembari menghentikan aktifitasnya.

Dafa mendongakkan kepalanya menoleh ke arah pintu melihat siapa yang datang ke ruangannya dan ternyata sang mama.

"mama... Tumben kesini... Ada apa ma? " tanya Dafa penasaran.

"Benar kamu mau ke Jepang? " tanya sang mama antusias yang dibalas anggukan malas oleh Dafa.

"kalau begitu mengapa kita tidak liburan keluarga saja kesana...sepertinya itu akan sangat menyenangkan" ucap sang mama lembut.

"mom please....  Dafa sama Ren kesana mau bulan madu bukan jalan jalan keluarga... " ucap Dafa kesal.

"oh... Ayo lah nak... Ijinkan mama ikut... Mama ingin sekali pergi kesana bersama sama... Mama janji tak akan memngganggu mu dengan Renata...dan mama janji akan menjaga Kafa dan Shafa selama liburan" ucap mama memelas yang membuat Dafa tidak bisa menolaknya.

"oke oke... Tapi mama janji ya.. " jawab Dafa memastikan menurutnya ucapan sang mama ada benarnya mengingat mereka belum pernah sekali pun liburan bersama.

"ya sayang mama janji... Dan diliburan kali ini kita ajak seluruh keluarga kita termasuk orang tua Renata dan kakak kakaknya... Bagaimana? " tanya mama meminta persetujuan.

"atur saja yang mama mau... Dafa ngikut aja... Yang terpenting jangan ganggu waktu Dafa dan Ren selama disana" ucap Dafa mengingatkan.

"ya... Mama setuju dan mama janji... Oke kalau begitu mama pulang dulu ya sayang.... Dahh.... " ucap sang mama tersenyum senang sembari berjalan keluar ruang kerja Dafa.

"Oh astaga kelakuan mama benar benar" umpat Dafa dalam hati.

Setelah kepergian sang mama Dafa meneruskan aktifitasnya, melanjutkan pekerjaannya yang tertunda dan berisaha mengerjakannya secepat mungkin karena ia ingin segera pulang menemui sang istri.

Di rumah

Sesampainya di depan rumah Dafa langsung berlari kecil menuju kedalam rumah mencari keberadaan sang istri namun ia tak melihat keberadaan Renata. Dafa yang panik langsung segera mendial nomor telepo Renata untuk mencari tahu keberadaannya. 

"halo sayang... Kamu dimana? " tanya Dafa dengan nada khawatir.

"aku lagi ditaman depan kompleks  mas sama anak anak... Tapi ini udah mau pulang kok... kenapa? apa kamu sudah pulang mas?" ucap Renata lembut.

"oke kalau begitu cepat pulang" ucap Dafa lega sembari menutup teleponnya.

Renata mengernyitkan dahi melihat layar ponselnya yang kini sudah mati.

"mas Dafa kenapa?"

"apa dia sakit? dari nadanya sepertinya ia sedang cemas..."

"sebaiknya aku pulang saja" ucap Renata lirih sembari memanghil kedua buah hatinya.

"sayang ayo kita pulang..." ajak Renata lembut.

"ayah sudah dirumah... sebaiknya kita pulang ya..." bujuk Renata yang diangguki kedua anaknya.

Renata berjalan sedikit teegesa sembari menuntun kedua anaknya berjalan menuju rumahnya.

Selang beberapa menit suara Kafa dan Shafa yang sedang asik bergurau diruang tengah bergema hingga mengusik indera pendengaran Dafa memberi  pertanda jika anak dan istrinya sudah sampai rumah. Dafa hendak melihat kebawah namun niatnya urung kala ia mendengar derap langkah menaiki tangga.

Dafa memeluk erat tubuh Renata yang saat ini sudah dikamar menyusulnya.

"jangan bikin aku khawatir sayang... Tolong ijin aku kalau mau pergi kemana pun" ucap Dafa sembari mengecup pucuk kepala sang istri.

"maafin aku mas kalau udah bikin kamu khawatir... Tadi aku mau ijin tapi gak keburu soalnya anak anak udah pada gak sabaran beli bakso ditaman kompleks depan... Maafin Ren ya mas... " ucap Ren lembut.

"tak apa sayang asal jangan diulang lagi... Aku mencintaimu Ren... Aku mencintai anak anak kita dan aku tak ingin kehilangan kalian... " ucap Dafa lembut yang membuat Renata terharu.

"iya mas aku juga sangat mencintaimu... " ucap Renata sembari berjinjit mencium bibir Dafa.

Renata berjalan menuju kamar mandi menyiapkan air, handuk dan pakaian ganti untuk sang suami.

"Sebaiknya mas mandi dulu aku sudah menyiapkan airdan pakaian ganti untukmu mas..."

"Ren tinggal kebawah nyiapin makan malam kita nanti..." baru beberapa langkah lengan Renata sudah ditahan oleh Dafa.

"tak perlu sayang... malam ini kita makan diluar saja... aku ingin jalan jalan dan makan malam diluar bersama dengan mu dan anak anak...." bisik Dafa sembari mencium bibir sang istri lalu kemudian pergi kekamar mandi.

Sementara itu Renata turun kebawah memberitahukan kepada kedua anaknya untuk berganti pakaian dan bersiap karena sang ayah mengajaknya makan diluar.

"sayang cepat ganti baju ya... ayah mau mengajak kita makan diluar" ucap Renata memberi intrupsi kepada kedua anaknya yang disambut antusias oleh keduanya.

"yeaaaay... asik " pekik Kafa.

"ya sudah kita ganti baju dulu ya bun" ucap Shafa yang dibalas anggukan oleh Renata.

Renata kembali kekamarnya berganti pakaian dan segera bersiap. Sedangkan Dafa ia justru asik menggoda sang istri yang sedang memilih pakaisn.

"aku cocok tidak mas kalau pakai baju yang ini dan mas Dafa pakai baju yang ini" ucap Renata sembari memperlihatkan baju yang ia maksud.

"cocok kok tapi..."

"tapi apa mas? Renata kelihatan gendut ya? atau kelihatan tua?" tanya Renata tidak sabaran.

"kamu lebih cocok tanpa busana jika sedang denganku " bisik Dafa sembari mengecup pipi Renata seraya memeluknya dari belakang.

"ish mas Dafa... aku serius loh"

"mas juga serius sayang..."

"mas jangan mulai deh... " ucap Renata memutar bola matanya malas meladeni keisengan sang suami.

"pakai itu saja sayang... kamu cocok kok " ucap Dafa terkekeh melihat ekspresi kesal dari Renata.

"oke kalau gitu akau mau ganti dulu ya mas..."

"loh kenapa pergi? ganti disini saja sayang" ucap Dafa yang masih gencar menggoda sang istri.

"ganti disini biar aku bantuin " ucap Dafa sembari menaik turunkan alisnya.

"gak.... kalau Ren ganti disini bisa bisa sejam kemudian baru selesai... karrna mas Dafa gak akan cuma gantiin baju Ren saja" ucap Renata kesal lalu berjalan kearah kamar mandi membawa baju ganti.

Dafa yang melihat kekesalan sang istri justru tertawa terbahak karena menurutnya wajah sang istri menjadi lebih lucu sekali ketika sedang kesal atau pun ngomel.

eaaak eaaak...
hai guys... jangan lupa kasih aku star dan gift ya... jangan lupa juga tinggali  komemtarmu... terimakasih... :)


My Lovely Angel (TAMAT)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu