Bab 57

908 44 0
                                    


Seminggu setelah kepulangannya dari Jepang hubungan Dafa dan Renata tampak bertambah mesra. Sering kali Renata bermanja kepada Dafa dan sebaliknya yang membuat kedua anaknya heboh serta gencar mencie cie kan keduanya. Namun karena ulah Dafa yang terus saja menempel pada Renata membuat si kecil Kafa cemburu.

"Ihh ayah... jangan deketin bunda terus...Kafa kan jadi gak bisa manja sama bunda" ucap Kafa kesal.

Dafa yang mendengar ucapan Kafa barusan malah justru gencar menggoda Kafa.

"Kenapa... bunda kan juga mau deket deket sama ayah wleee" ucap Dafa sembari menjulurkan lidahnya.

"Ayah nyebelin... Kafa kesel sama ayah" ucap Kafa memanyunkan bibirnya.

"Mas udah dong...jangan goda Kafa terus" ucap Renata sembari melepas lilitan lengan kekar Dafa diperutnya.

Renata yang menyadari putranya sedang marah pun bergerak mendekati Kafa lalu membawanya kepangkuannya.

"Maafin ayah ya sayang...ayah gak bermaksud gitu kok...ayah hanya bercanda sayang...anak baik tidak boleh marah ya sama orangtua" ucap Renata lembut sembari mencium pipi gembul Kafa.

Tak butuh waktu lama untuk membuat mood Kafa membaik dan melupakan kekesalannya kini Kafa sudah terlihat bermain lego bersama sang ayah sembari bergurau.

Tak mau kalah dengan sang adik kini Shafa juga sedang asik membuat Vlog bersama sang bunda. Ya...kali ini Shafa merekam keseruan mereka membuat puding mangga didapur dan berniat memposting video tersebut diakunnya.

♡♡♡♡♡

Sore itu...

Usai jalan jalan Kafa dan Shafa mengajak Dafa dan Renata mampir kerestoran sushi langganannya. Entah mengapa tiba tiba saja wajah Dafa berubah ketika menu makanan yang telah mereka pesan dihidangkan didepannya. Dafa merasa perutnya seperti diaduk aduk kala melihat kwetiau pesanannya berada tepat didepannya. Dafa langsung berlari kearah toilet dan memuntahkan seluruh isi perutnya dia heran sekali dengan perubahan yang terjadi pada dirinya seperti merasa mual ketika mencium bau sesuatu dan tidak berselera makan dipagi hari serta merasa mengantuk ketika kerja jelas saja ini bukanlah kebiasaanya.

"Mas...kamu kenapa? Kamu sakit?" Ucap Renata panik.

"Mungkin aku masuk angin sayang..." ucap Dafa menenangkan hati Renata.

"Oke kalau gitu kita pulang saja ya... sayang kalian habisin makanannya ya bunda sama ayah ke mobil dulu" ucap Renata yang diacungi jempol oleh kedua anaknya.

Renata menuntun Dafa yang terlihat pucat menuju mobil sembari menunggu kedua anaknya datang.

"Mas kamu beneran cuma masuk angin ? Muka kamu pucet banget loh mas...Kita kedokter aja gimana mas?" Ucap Renata khawatir.

"Gak usah sayang...aku cuma butuh istirahat...palingan besok juga sudah sembuh" ucap Dafa sembari mengusap pipi Renata.

Sesampainya dirumah Dafa langsung masuk kedalam kamar dan tertidur tanpa mengganti pakaiannya. Renata yang merasa kasihan pun mengganti pakaian Dafa dengan pakaian rumahan agar Dafa nyaman ketika tidur. Renata juga memeriksa suhu tubuh Dafa kemudian menyelimuti tubuh Dafa sebatas dada dan membiarkan Dafa tertidur pulas.

Keesokan harinya Dafa merasakan tubuhnya jauh lebih baik dari semalam namun anehnya dirinya ingin sekali sarapan dengan bubur ayam pagi ini...bayangan nikmatnya bubur ayam terus terngiang ngiang dipikiran Dafa sehingga membuatnya tergerak memesan bubur ayam dari aplikasi diponselnya.

Suara bel rumah dipencet tidak sabaran membuat Renata penasaran siapa yang datang bertamu sepagi ini. Ia membuka pintu betapa terkejutnya ia melihat seseorang mengantarkan sekantong makanan yang bisa ia tebak isinya adalah bubur ayam dari mencium baunya.

Dafa menerjap nerjapkan matanya ketika terlintas nikmatnya menyantap bubur ayam dipagi hari. Ia bergegas membersihkan diri dan turun kebawah untuk memakan bubur ayam yang sudah ia pesan.

Renata mengernyitkan dahi ketika melihat Dafa sudah bangun dan Rapi sepagi ini.

"Tumben... mas Dafa mau kemana?" batinnya.

"Loh mas ku kira mas Dafa sesang kurang enak badan... makanya aku mau anterin keatas bubur ayamnya" ucap Renata dengan sedikit heran.

"Aku gak kenapa kenapa kok sayang...lihat nih aku baik baik aja...mana sini aku mau makan bubur ayamnya" ucap Dafa bersemangat.

"Tumben mas Dafa makan bubur ayam..." tanya Renata terheran.

"Aku gak tau sayang...tiba tiba aja pengen makan bubur ayam ini... tiba tiba saja muncul betapa nikmatnya bubur ayam difikiranku terus menerus...." ucap Dafa sembari melahap bubur ayamnya.

Renata benar benar dibuat heran   dengan tingkah Dafa yang dengan rakus memakan bubur ayam hingga bersih tak bersisa seperti bukan suaminya saja karena setahunya sang suami tak suka dengan yang namanya bubur ayam jika tidak sedang sakit dan itu pun juga terpaksa.

"Sayang mas berangkat dulu ya..." pamit Dafa sembari mengecup kening sang istri.

Dafa harus bekerja ekstra untuk beberapa hari ini hingga beberapa hari kedepan karena liburan ke Jepang membuat pekerjaannya menumpuk. Jam Istirahat tiba Dafa bergegas memesan makan siang ia menyuruh seorang OB untuk membelikannya gado gado makanan yang sangat jarang ia makan, entahlah saat ini Dafa sangat ingin memakannya.

Sore Harinya

Kafa dan Shafa berteriak panik ketika sang bunda tiba tiba jatuh pingsan di taman mereka buru buru menelpon sang ayah untuk memberi kabar dan meminta bantuan orang sekitar untuk mengantar sang bunda pulang.

"Bunda...." teriak Kafa dan Shafa bersamaan.

"Bunda....bunda bangun" tangis Kafa sembari mengguncang guncang tubuh Renata.

"Bunda...bunda...sabar ya...kakak cari bantuan dulu" ucap Shafa lembut.

"Dek..adek jagain bunda bentar ya...kakak cari bantuan" ucap Shafa�� sembari berlari mencari bantuan kepada para tetangga.

Beberapa menit kemudian para tetangga datang membantu membopong Renata dibawa ke rumahnya yang kemudian disusul kedatangan Dafa yang berlari menghampiri sang istri yang sudah tertidur dikamarnya. Dafa mengucapkan banyak terimakasih kepada tetangga yang membantu Renata sebelum mereka pamit pergi.

"Sayang kenapa bunda sampai pingsan? " tanya Dafa kepada kedua anaknya.

"Kakak gak tau yah tadi tu kita mau bikin vlog sama pak asta penjual bakso langganan kita ditaman komplek...tiba tiba saja bunda pingsan" ucap Shafa menjelaskan.

"Ini salah adek yah...jangan marahin kakak...salah adek ngajak bunda ikut" ucap Kafa sembari menangis sesenggukan.

"Tidak sayang... Kafa gak salah kok...mungkin bunda hanya kecapean...udah ya Kafa jangan sedih" ucap Dafa lembut sembari mengusap usap pucuk kepala Kafa.

Renata menerjap nerjapkan mata mencoba bangkit dari tidurnya namun kepala Renata terasa berat sekali...entah mengapa akhir akhir ini Renata merasa pusing dan cepat lelah meskipun kegiatannya hanya dirumah saja.

Renata memutuskan untuk pergi kedokter ditemani oleh Dafa dan sebuah kabar bahagia yang mereka nanti nantikan selama ini datang juga. Ya... Saat ini Renata tengah hamil lagi dan itu membuat mereka senang bukan main.

Dafa memeluk erat sang istri sembari mengucapkan terimakasih berulang kali kala mendengar penjelasan dari dokter.

"Sayang kali ini kamu harus ekstra hati hati ya....dan kamu gk boleh capek capek lagi aku gak mau kamu dan baby kenapa napa" ucap Dafa sembari mengemudi mobil.

"Iya mas...insyaallah aku bakal lebih hati hati dan menjaga baby kita" ucap Renata sembari menggenggam tangan Dafa.

Sesampainya dirumah Kafa dan Shafa berhambur memeluk Renata setelah menerima kabar bahwa mereka akan memiliki adik lagi.

"Bun... adek seneng banget deh ada adek bayi disini...pasti rumah kita tambah ramai ya bun.... Kafa janji gak akan nakal lagi " ucap Kafa antusias sembari mengusap usap perut Renata.

"Kakak juga seneng kalau kita bakal punya adek lagi...kakak janji kakak bakal bantuin bunda setiap hari" ucap Shafa tak kalah antusias.

"Terimakasih sayang....kalian anak anak bunda yang paling hebat" ucap Renata terharu.









My Lovely Angel (TAMAT)Where stories live. Discover now