Bab 51

926 45 0
                                    

Part khusus Difa dan Arga

Arga dan Difa pergi berjalan menyusuri jalanan menuju taman kota yang letaknya tidak jauh dari mall tersebut tangan mereka saling bertautan. Disepanjang perjalan mereka mengobrol kecil sembari berbagi cerita tentang kehidupannya masing masing. Difa sangat tertarik dengan kehidupan Arga selama ini ia kagum pada Arga yang merupakan pekerja keras sama seperti tipe pria idamannya.

"ngomong ngomong berapa usiamu sekarang Dif?" tanya Arga hati hati.

"34 tahun " ucap Difa sembari menatap Arga.

"sudah 34 tahun mengapa masih setia menyendiri? sedangkan saudara kembarmu saja sudah memiliki dua anak"

"Entahlah... belum ada yang cocok" ucap Difa yang Arga tahu sedang berbohong.

"lagian mana ada pria yang mau denganku" ucap Difa terkekeh.

"Jika ada pria yang tulus mencintaimu, dan menerima segalanya tentangmu apa kau mau menerimanya?"

"seperti apa dulu orangnya.... aku harus kenal dulu dan kedua orangtuaku harus setuju"

"jika orang tuamu sudah setuju?"

"mungkin aku akan menerimanya... " jawab Difa dengan enteng.

"Jika orang itu aku?" tanya Arga menghentikan langkahnya sejenak.

"jangan bercanda Arga... usia mu berpaut jauh dariku... kamu jauh lebih muda dariku Ga..."

"umur bukanlah masalah Dif... jika aku serius apa kamu mau menerimaku....?" tanya Arga sembari menggenggam kedua tangan Difa.

"Ga... aku..." ucapan Difa terhenti kala bibir Arga tiba tiba mengecup bibirnya.

"maukah kau menerimaku Dif?" bisik Arga yang dibalas anggukan kecil oleh Difa.

Arga kembali mencium bibir ranum Difa kali ini ciuman lebih panjang dan dalam.

"baiklah kalau begitu kau harus ikut denganku... "

"kemana?" tanya Difa penasaran.

"ikuti saja... nanti kau akan tahu" ucap Arga sembari memeluk mesra pinggang ramping Difa.

Arga memberi pesan kepada sang bodyguard untuk mengirim sebuah mobil untuknya di taman kota dan benar saja hanya terhitung beberapa menit saja sebuah mobil sport mewah keluaran terbaru koleksi Arga sudah sampai di taman kota. Difa mengernyitkan dahi heran melihat seseorang memberikan sebuah kunci mobil kepada kekasihnya.

"Ini kuncinya Tuan... " ucap seorang bodyguard Arga yang bernama Yul.

"Thanks Yul... kau boleh pergi... " ucap Arga memberi intrupsi.

Kini Arga dan Difa sedang berada didalam sebuah mobil sport  mewah menuju kediaman Arga.

"Ki... kita mau kemana Ga?" tanya Difa penasaran.

"jangan bertanya sayang... nanti kau juga akan tau sendiri" ucap Arga yang membuag wajah Difa memerah.

"tadi siapa? dan ini mobil siapa? kau menyewa atau bagaimana?" tanya Difa beruntun yang membuat Arga gemas.

"Kau cerewet sekali sayang... diam lah... nanti kau akan tahu jawabannya" ucap Arga sembari mengusap pipi merah sang kekasih.

"Yalah yalah... baiklah aku akan diam saja kalau begitu" ucap Difa sembari mengerucutkan bibirnya.

"Kau lucu sekali sayang... membuatku gemas ingin mencium bibirmu" goda Arga yang membuat Difa memukul lengannya.

"ish.... dasar omes kau ini" ucap Difa pura pura kesal.

"Maaf sayang... jangan marah... aku hanya ingin menggodamu saja" ucap Arga memelas yang sukses membuat Difa terkekeh.

" Kena kau... lucu sekali wajahmu haha" ucap Difa sembari tertawa.

Mobil Arga memasuki pelataran sebuah rumah mewah dan besar yang dijaga ketat oleh beberapa penjaga.

"Arga ini rumah siapa? " tanya Difa penasaran.

"Apakah ini rumah bossmu?" tanya Difa lagi yang membuat Arga terkekeh..

Arga melangkahkan kaki menuju pintu depan rumah dengan tangan yang setia memeluk pinggang ramping milik kekasihnya. Sebuah Pintu besar dipintu oleh seorang pelayan dan kemudian pelayan yang lainnya tunduk memberi hormat dan salam kepada Arga.

"Selamat datang Tuan Muda Arga" sapa seorang kepala pelayan dengan ramah.

"terimakasih bibi Mar... ibu dimana?"

"oh nyonya dan tuan sedang minum teh bersama tuan besar dan nyonya besar di halaman belakang... " ucap Kepala pelayan tersebut.

"Baiklah aku akan kesana... " ucap Arga sembari tersenyum ramah kepada seluruh pelayannya.

Arga menuntun Difa menuju halaman belakang rumah sang kakek untuk menemui kedua orang tuanya.

"Arga... sayangku.... ibu rindu padamu nak" teriak Wina kegirangan melihat sosok sang putra dari kejahuan.

"oh cucuku... nenek juga rindu padamu sayang... ayo kemarilah" Pekik sang nenek sembari berjalan merentangkan tangannya.

Arga melepaskan pelukannya di pinggang Difa dan berjalan mendekati sang nenek untuk menerima pelukannya.

"Arga juga rindu sekali dengan nenek... " ucap Arga sembari mengecup pipi sang nenek.

"ibu.... " Kini Arga berganti memeluk erat sang ibu yang dibalas ibu sembari  memberi kecupan kecupan diwajah Arga.

"Ehemmm jadi siapa wanita cantik yang kau bawa ini sayang... apa kau tak berniat untuk mengenalkannya pada kami?" Ucap sang ayah tersenyum jahil.

"Ah ya... tentu.... sayang kemarilah " ucap Arga lembut.

"Perkenalkan dia Difa calon istriku " ucap Arga mantap yang membuat Difa tercengang.

"Benarkah itu... ibu dan ayah senang mendengarnya sayang... lalu kapan kami bisa bertemu keluarganya" tanya Wina antusias.

"Malam ini... tolong luangkan waktumu untuk bertemu dengan calon besanmu bu yah..." ucap Arga sembari terkekeh sedangkan Difa hanya diam mematung karena canggung.

"wah wah wah ternyata kita kecolongan bu... anak ayah sudah bergerak terlalu cepat ternyata..." ucap sang ayah sembari terkekeh.

"Baiklah dengan senang hati kami akan menemuinya... " imbuh sang ayah tersenyum senang.

"ahh ya... Difa kemarilah nak... mari kita berbincang bincang... ibu ingin sekali mendengarkan ceritamu bagaimana bisa kau dengan mudahnya menaklukkan hati pangeran tampan ibu" ucap Wina sembari terus menebarkan senyuman.

"ya kau benar sayang... ayo Dif ceritakan bagaimana ia memintamu menjadi kekasihmu kepada kami... kami ingin sekali mendengarnya" ucap Liam kepada calon mantunya.

Difa menarik nafas dalam dalam sebelum memulai cerita pertemuannya dengan Arga hingga memutuskan untuk bersama yang menurutnya sangat lucu dan konyol. Terdengar gelak tawa dari kedua pasangan tua tersebut setelah mendengar cerita dari Difa yang blak blakan menceritakan pertemuan keduanya hingga memutuskan untuk bersama.

"Jadi kalian baru kenal hemmm.... apakah eheem putra ibu yang nakal ini memasang tampang memelasnya Dif ketika memintamu menjadi kekasihnya?" tanya Wina penasaran.

"Tidak tante... dia sangat gagah dan tampan saat mengatakannya meski sedikit memaksa"

"hahahha.... oh astaga kau ini pemaksa sekali boy... ibu suka gayamu " ucap sang ibu sembari menepuk nepuk pundak anaknya.

"kau jangan terlalu kaku Dif panggil saja aku ibu sama seperti Arga memanggilku... bukankah sebentar lagi kau akan menikah denga  putra ibu"

"i... iya bu..."

"baiklah sebaiknya kalian istirahat saja dulu... Arga bawa Difa ke kamarmu... " ucap sang ibu yang dibalas anggukan oleh putranya.

Difa memasuki sebuah kamar yang ukurannya sedikit lebih besar dari kamarnya. Ia mengedarkan pandangannya dan tergerak menuju balkon untuk melihat pemandangan disekitarnya. Arga berjalan membuntuti Difa kemudian memeluknya dari belakang serta menaruh dagunya dipundak Difa sembari melihat indahnya kebun bunga milik sang nenek.

My Lovely Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang